Christopher Tahir: BTC dan ETH Perlu Kekuatan Baru

Pada pukul 02:44 UTC+07:00 (28/09) secara tiba-harga Bitcoin (BTC) melejit cepat dari US$6527 ke US$6694 pada pukul 03:24. Hingga berita ini terbit, berdasarkan data dari coinmarketcap, tidak ada gejolak signifikan, di mana harga BTC stabil di US$6711. Dibandingkan harga pada 27 September pukul 12:39 di mana BTC masih terduduk di kisaran US$6504, kenaikan harga ini masih terhitung sangat tipis dan memerlukan kekuatan baru untuk mencapai US$7000.

Berdasarkan pantauan blockchainmedia.id di Indodax.com, harga BTC bertengger di Rp98,2 juta dari Rp97 juta dari 24 jam sebelumnya atau naik sekitar 2,15 persen.

Menurut Christopher Tahir, analis pasar dari komunitas CryptoWatch, saat ini BTC sedang mengalami masa konsolidasi setelah penurunan masif sejak awal tahun ini.

“BTC sendiri sudah mengalami penurunan 70% dari level tertingginya. Kami melihat untuk jangka menengah, jika BTC mampu menembus level US$10.500 secara signifikan, maka ada potensi BTC naik terlebih dahulu ke kisaran level US$14.000 sebelum terkoreksi kembali ke level US$10.000,” kata Christopher kepada blockchainmedia.id hari ini, Jumat (28/9) melalui pesan Telegram.

Mengikuti bullish BTC, di rentang waktu yang serupa dengan BTC, ETH naik dari kisaran US$218 menjadi US$230 sebagai titik tertinggi pada hari ini pukul 05:45. Berdasarkan dari dari coinmarketcap.com, hingga berita ini terbit, ETH bertahan cukup stabil di US$229 per ETH.

Di Indodax, ETH diperdagangkan di Rp3,3 juta setelah sebelumnya turun dari Rp3,4 juta pada pukul 04.30 WIB. Berbeda dengan BTC, ETH naik 4,39 persen berbanding harga pada 24 jam terakhir.

“Saat ini ETH baru saja memantul dari level tahanan bawahnya di kisaran level US$170. Jika ETH mampu naik menembus ke atas level US$836, maka ETH akan kembali ke gelombang harga naiknya. Saat ini kami melihat ETH akan cenderung bergerak sideway sebelum adanya konfirmasi arah pergerakan harga lebih lanjut. Saya pikir BTC dan ETH perlu kekuatan baru untuk naik lebih tinggi lagi, selain diversifikasi portofolio oleh pelaku pasar yang sekarang sedang terjadi,” jelas Christopher. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait