Riak Ripple di Teknologi xRapid

Ripple mengumumkan ada tiga institusi keuangan yang siap memakai teknologi xRapid besutan Ripple untuk proses transaksi internasional. Hal tersebut diumumkan oleh CEO Ripple Brad Garlinghouse di sela-sela konferensi Swell kemarin (1/10) di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).

Seperti yang dilansir dari Bitcoinist, jelas Brad, xRapid akan digunakan oleh Catalyst Corporate Federal Credit Union, Cuallix dan Mercury FX. Cuallix dan Mercury FX adalah layanan pembayaran, sedangkan Catalyst Corporate Federal Credit Union adalah institusi keuangan yang melayani koperasi di (AS). Cuallix fokus melayani pembayaran lintas batas antara AS dan Meksiko. Cuallix dan Mercury FX adalah partisipan di tahap uji coba xRapid awal tahun ini.

Ripple mengklaim klien akan menghemat biaya pembayaran internasional secara signifikan. Meski teknologi saat ini secara keseluruhan maju pesat, pembayaran internasional masih sangat lambat, di mana pengiriman uang internasional membutuhkan beberapa hari untuk diselesaikan.

“Pembayaran internasional menggunakan xRapid hanya membutuhkan waktu dua menit dengan penghematan biaya kirim 40-70 persen dibanding metode pembayaran tradisional,” kata Brad.

xRapid menggunakan XRP dalam pengiriman uang internasional. Institusi yang ingin melakukan pengiriman harus terhubung dengan bursa aset digital, dan menukar mata uang asli dengan XRP. Selanjutnya, XRP tersebut dikirim ke bursa aset digital di negara penerima, di mana kemudian ditukar ke mata uang fiat lokal.

Ripple belum mengumumkan mitra bank bagi produk xRapid ini. Saat ini, memang ada beberapa bank melakukan uji coba dengan xCurrent besutan Ripple. xCurrent adalah teknologi yang memungkinkan bank dan institusi keuangan lainnya mengawasi dan melacak pembayaran tanpa membutuhkan pihak ketiga, sehingga mempercepat waktu penyelesaian pembayaran.

Selama sepekan terakhir, harga XRP mengalami gejolak tinggi akibat desas-desus adanya pengumuman kemitraan besar bagi xRapid, termasuk kabar XRP akan nangkring di Coinbase. Walaupun sesaat, lonjakan harga XRP menyebabkan kripto tersebut sempat menduduki peringkat sebagai kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalahkan Ethereum. XRP mengambil alih posisi ETH pada dua hari, 21 dan 26 September, tetapi kemudian harga XRP turun, sehingga ETH kembali menempati posisinya sebagai kripto terbesar kedua setelah Bitcoin.

Institusi keuangan dan layanan pembayaran tidak harus memiliki XRP agar bisa memakai xRapid. Lembaga yang menggunakan xRapid hanya perlu membeli XRP dari market maker yang berdagang di bursa aset digital untuk menyelesaikan transfer internasional.

Pada 16 Agustus, Ripple mengumumkan Bittrex sebagai bursa pilihan untuk transfer uang dalam dolar AS, Bitso sebagai bursa untuk menukar Peso Meksiko, dan Coins.ph sebagai bursa untuk transaksi dalam Peso Filipina.

Ini adalah pertama kalinya XRP digunakan oleh lembaga keuangan untuk tujuan komersial. Banyak pihak di industri kripto berkata teknologi blockchain akan merevolusi sektor keuangan. Pengumuman Ripple ini merupakan terobosan pertama untuk mencapai itu, tetapi masih harus dilihat apakah Ripple mampu terus mempertahankan momentumnya setelah berita ini. [ed]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait