10 Negara Ini Hadapi Krisis Utang, Indonesia Termasuk?

Karena inflasi dan tingginya nilai tukar dolar AS, diperkirakan akan ada 10 negara yang bakal hadapi krisis utang. Ini menjadi agenda utama pembahasan World Bank dan IMF minggu depan.

10 Negara yang Bakal Hadapi Krisis Utang

Dampak masalah ekonomi global memberi dampak ke beberapa negara berkembang, salah satunya kenaikan biaya pinjaman yang menciptakan risiko krisis utang pada mereka.

Itu membuat negara berkembang kesulitan dalam pembayaran kembali pinjaman dan mengumpulkan uang, membuat sebagian dari mereka gagal bayar di tahun lalu.

Berikut adalah negara-negara yang bakal hadapi krisis utang dan telah gagal bayar, berdasarkan laporan Reuters:

Mesir

Karena pandemi, Mesir yang mengandalkan sektor Pariwisata menjadi kesulitan, juga mengalami lonjakan harga pangan dan energi.

Pembatasan impor dan mata uang telah membebani aktivitas ekonomi negara ini, dan kekurangan mata uang asing seperti dolar AS dan poundsterling terus berlanjut. Angka inflasi Mesir kini berada di level tertinggi 5 tahun, di atas 30 persen.

 El Salvador

Negara pengadopsi Bitcoin pertama ini telah menyelesaikan pembayaran obligasi US$600 juta di awal tahun ini.

Tetapi, masih ada kekhawatiran atas biaya layanan utang El Salvador yang tinggi, serta rencana pembiayaan serta kebijakan fiskalnya telah menekan obligasinya ke dalam kondisi yang ekstrim.

IMF pun telah menutup pintu pembiayaan untuk negara Amerika Tengah ini selama masih mengesahkan BTC sebagai mata uangnya.

Ghana

Ghana berada dalam krisis ekonomi terburuk dalam satu generasi, menghabiskan lebih dari 40 persen pendapatan negara hanya untuk membayar utang.

Ghana telah memiliki kesepakatan untuk menghapus utang dalam negeri dan memulai pembicaraan utang formal dengan pemegang obligasi internasional.

Libanon

Karena pemerintahan yang salah pengurusan dan penuh korupsi dalam beberapa dekade, pada awal tahun 2020 negara ini telah gagal bayar utang mereka.

Bulan Maret 2023, bank sentral Libanon mengatakan akan mulai menjual dolar AS dalam jumlah tak terbatas untuk menghentikan devaluasi yang melonjak.

Malawi

Saat ini Malawi tengah berjibaku dengan kurangnya devisa dan defisit anggaran sekitar US$1,3 milyar, atau sekitar 8,7 persen dari PDB.

Malawi kini tengah merestrukturisasi utang guna mendapatkan lebih banyak dana dari IMF, yang menyetujui dana darurat pada November tahun lalu.

Pakistan

Pakistan kini berada di zona bahaya untuk krisis utang karena masalah politik, ekonomi, bencana alam banjir hebat dan inflasi.

Sebelumnya, Tiongkok telah memberikan bantuan selama krisis akut neraca pembayaran Pakistan berupa pinjaman sebesar US$2 milyar.

Namun, kesulitan ekonomi telah berlarut-larut dan cadangan devisa turun menjadi impor kurang dari empat minggu.

Tunisia

Seperti Mesir, Tunisia juga bergantung pada Pariwisata, yang telah luluh lantak, menjadi krisis yang menyebabkan mereka kekurangan bahan makanan pokok.

Sebagian besar utang internal tetapi pembayaran pinjaman luar negeri jatuh tempo akhir tahun ini. Lembaga pemeringkat kredit mengatakan Tunisia mungkin akan mengalami gagal bayar.

Srilanka

Sri Lanka gagal membayar utang internasionalnya tahun lalu setelah salah urus ekonomi, yang diperparah oleh dampak pandemi dan krisis politik.

Pemerintah negara kini akan menyelesaikan pembicaraan restrukturisasi utang pada bulan September mendatang. Sri Lanka juga sedang mengerjakan ulang sebagian dari utang dalam negerinya dan bertujuan untuk menyelesaikannya pada bulan Mei 2023.

Ukraina

Meski baru menerima pinjaman tahap pertama dari IMF senilai US$2,7 milyar, Ukraina masih dalam kondisi waspada untuk jatuh ke dalam kondisi gagal bayar.

Ukraina telah menangguhkan semua pembayaran utang tahun lalu setelah invasi Rusia, dan perlu merestrukturisasi pinjamannya jikalau situasi sudah kembali normal dan stabil.

Zambia

Zambia menjadi negara pertama di tahun 2020 yang mengalami gagal bayar, tepat di masa pandemi Covid-19.

Nilai mata uang Zambia, kwacha, terhadap dolar AS telah merosot 10 persen tahun ini, menambah dorongan pada angka inflasi negara ini. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait