Pasar bull kripto diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025, di mana perusahaan manajemen investasi terkemuka, VanEck, telah hadirkan 10 prediksi kripto yang berani dan mengejutkan untuk ruang aset digital ini di tahun depan yang hanya kurang dari sebulan lagi.
10 Prediksi Kripto 2025 dari VanEckÂ
1. Bitcoin Capai US$180.000 dan Ethereum Melewati US$6.000
Bitcoin (BTC) diprediksi memimpin pasar dengan nilai tertinggi sepanjang masa pada awal 2025.
VanEck memproyeksikan nilai Bitcoin mencapai US$180.000, sementara Ethereum melampaui US$6.000. Prediksi ini mencerminkan optimisme terhadap adopsi yang lebih luas dan inovasi dalam sektor kripto.
Solana (SOL) dan Sui (SUI) juga diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan, dengan SOL yang akan melampaui US$500 dan SUI yang akan mencapai lebih dari US$10.
Namun, siklus pasar ini juga diprediksi akan diikuti oleh koreksi tajam hingga 30 persen pada BTC, sementara altcoin bisa mengalami penurunan hingga 60 persen sebelum pulih kembali pada musim gugur.
“Kami memantau tingkat pendanaan tinggi yang bertahan lama sebagai indikator utama bahwa pasar mendekati puncaknya,” ungkap tim VanEck dalam sebuah laporan.
2. Regulasi Pro-Kripto di AS Memperkuat Pasar
Di tingkat regulasi, AS diperkirakan akan memperkuat posisinya terhadap kripto dengan pengadopsian aset digital sebagai cadangan strategis.
Hal ini didukung oleh kepemimpinan baru yang pro-kripto di bawah pemerintahan Donald Trump, termasuk penunjukan tokoh-tokoh penting seperti Wakil Presiden JD Vance, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, Menteri Keuangan Mary Bessent, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Paul Atkins, Ketua Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Jelena McWilliams, Menteri HHS RFK Jr, dan banyak lagi.
“Penunjukan ini menandakan tidak hanya berakhirnya kebijakan anti-kripto, seperti de-banking sistematis perusahaan kripto dan pendirinya, tetapi juga dimulainya kerangka kebijakan yang memposisikan Bitcoin sebagai aset strategis,” ungkap laporan tersebut.
Dalam hal penambangan Bitcoin, jumlah negara yang memanfaatkan sumber daya pemerintah untuk aktivitas ini diperkirakan akan mencapai angka dua digit (saat ini ada tujuh negara).
Hal ini sejalan dengan meningkatnya adopsi BRICS, didukung oleh langkah Rusia yang berencana menggunakan kripto untuk menyelesaikan perdagangan internasional. Perkembangan ini menegaskan peran Bitcoin yang semakin signifikan dalam strategi ekonomi global.
3. Tokenisasi Sekuritas Lampaui US$50 Miliar
Tokenisasi sekuritas diproyeksikan berkembang pesat, membawa aset tradisional ke blockchain sumber terbuka atau open source pada 2025. Nilai tokenisasi sekuritas ini diprediksi melampaui US$50 miliar, dengan banyak perusahaan besar mulai menjajaki teknologi ini.
Saat ini, ada sekitar US$12 miliar sekuritas yang ditokenisasi di blockchain, dengan mayoritas (US$9,5 miliar) adalah sekuritas kredit swasta tokenisasi yang terdaftar di blockchain semi-teregulasi milik Figure yang disebut Provenance.
“Kami percaya bahwa tahun depan akan menjadi momen terobosan untuk aset-aset tokenisasi di blockchain open source,” tambah timmVanEck.
4. Stablecoin Rebut Pasar Pembayaran Global
Stablecoin diproyeksikan akan menjadi elemen utama dalam pembayaran lintas negara, dengan volume harian mencapai US$300 miliar. Pertumbuhan ini akan didukung oleh adopsi global, remittance, serta integrasi dengan jaringan pembayaran utama.
“Dengan lonjakan adopsi, stablecoin akan merevolusi cara dunia melakukan transaksi,” ungkap tim VanEck.
5. 1 Juta Agen AI Akan Berkontribusi pada Ekonomi
Agen AI berbasis blockchain siap berkembang pesat, mendominasi sektor DeFi, sosial media dan aplikasi konsumen. Agen-agen ini akan memperluas fungsinya dari investasi hingga moderasi komunitas digital, menciptakan peluang baru di dunia kripto.
Agen AI umumnya dilatih dan dipasok data untuk fokus pada satu bidang tertentu. Saat ini, protokol seperti Virtual menyediakan alat bagi siapa saja untuk menciptakan agen AI yang dapat menjalankan tugas on-chain.
Virtual mempermudah akses bagi non-ahli ke kontributor agen AI yang terdesentralisasi, termasuk fine-tuner, penyedia data dan pengembang model, sehingga individu tanpa latar belakang teknis dapat membangun agen AI mereka sendiri.
Akibatnya, terjadi peningkatan besar dalam jumlah agen yang dapat disewakan oleh pembuatnya untuk menghasilkan pendapatan.
“Agen AI akan menjadi salah satu inovasi terbesar yang mendorong sektor blockchain,” ungkap tim VanEck.
6. Layer-2 Bitcoin Capai 100.000 BTC dalam TVL
Layer-2 Bitcoin diproyeksikan tumbuh enam kali lipat, mempercepat adopsi untuk solusi skalabilitas dan transaksi cepat. Total nilai terkunci (TVL) layer-2 ini diperkirakan mencapai 100.000 BTC pada akhir 2025, menunjukkan potensi besar dalam memperluas ekosistem Bitcoin.
Solusi layer-2 (L2) Bitcoin mencatat pertumbuhan luar biasa sepanjang tahun 2024, dengan total nilai terkunci (TVL) melampaui 30.000 BTC—meningkat 600 persen dalam setahun, setara dengan sekitar US$3 miliar.
Saat ini, terdapat lebih dari 75 proyek Bitcoin L2 yang sedang dikembangkan, meskipun hanya segelintir yang diperkirakan akan meraih adopsi signifikan dalam jangka panjang.
7. Biaya Ethereum Melonjak karena Adopsi Layer-2
Ethereum menghasilkan US$1 miliar dari biaya transaksi melalui peningkatan penggunaan layer-2 dan optimasi rollup. Adopsi ini tidak hanya mendorong efisiensi, tetapi juga memperkuat posisi Ethereum sebagai blockchain terkemuka.
“Pada akhir tahun 2025, kami memproyeksikan bahwa biaya Blob Space akan melampaui US$1 miliar, naik dari level yang dapat diabaikan saat ini. Pertumbuhan ini akan memperkuat peran Ethereum sebagai lapisan penyelesaian utama untuk aplikasi terdesentralisasi sekaligus memperkuat kemampuannya untuk menangkap nilai dari ekosistem L2 yang berkembang pesat,” jelas VanEck.
8. DeFi Sentuh Rekor Baru dengan TVL US$200 Miliar
DeFi diproyeksikan mencetak rekor baru dengan total nilai terkunci (TVL) mencapai US$200 miliar dan volume perdagangan menyentuh US$4 triliun. Aplikasi berbasis AI, tokenisasi aset dan dApps berbasis konsumen menjadi pendorong utama pertumbuhan ini.
9. NFT Pulih dengan Volume Perdagangan US$30 Miliar
Proyek seperti Pudgy Penguins dan Miladys berhasil menghidupkan kembali pasar NFT dengan pendekatan inovatif, membawa volume perdagangan kembali ke angka US$30 miliar.
“Meskipun volume perdagangan NFT mungkin tidak akan mencapai titik tertingginya pada siklus sebelumnya, kami rasa omzet tahunan sebesar US$30 miliar dapat dicapai, sekitar 55 persen dari puncaknya pada tahun 2021, karena pasar beralih ke arah keberlanjutan dan relevansi budaya daripada sensasi spekulatif,” jelas tim VanEck.
10. Token dApp Saingi Performa Koin Layer-1
Inovasi dalam dApps, termasuk jaringan DePIN dan AI, akan membantu token dApp mempersempit kesenjangan performanya dengan koin layer-1. Peluncuran aplikasi terdesentralisasi yang inovatif diproyeksikan menjadi motor utama perubahan ini.
“Token dApp memiliki potensi besar untuk menyamai performa layer-1 dalam waktu dekat,” tambah tim VanEck.
Dengan momentum yang terus tumbuh, para pelaku pasar percaya bahwa inovasi dan adopsi yang lebih luas akan mendorong sektor kripto menuju puncak baru pada 2025. [st]