Pasar kripto kembali bergejolak. Bitcoin sempat menguat tetapi masih dalam tren turun. Selain itu, kondisi ekonomi global juga menambah ketidakpastian. Dalam rekap mingguan yang diunggah pada 14 Maret 2025, analis kripto dari Santiment, Brian Quinlivan dan Maksim Balashevich, mengungkap 10 sinyal kripto terbaru yang wajib diperhatikan investor.
1. Bitcoin Pulih Tapi Masih Rentan
Sinyal kripto terbaru yang perlu diperhatikan adalah pergerakan harga Bitcoin. Setelah sempat anjlok ke US$78.000, Bitcoin mulai pulih dan kini berada di kisaran US$84.000. Namun, secara mingguan, aset ini masih mencatat penurunan sebesar 6,3 persen.
Brian mencatat bahwa pergerakan harga Bitcoin saat ini mencerminkan pola yang mirip dengan pasar saham di AS, mengindikasikan bahwa sentimen pasar global juga turut mempengaruhi cryptocurrency.
“Pada kenyataannya, pergerakan pasar kripto hanya berfluktuasi mengikuti tren turun yang sama dengan S&P 500,” jelasnya.
Pergerakan harga Bitcoin yang sejalan dengan pasar saham AS menjadi sinyal kripto terkini yang dapat menjadi indikator penting, menunjukkan potensi volatilitas tinggi dalam beberapa minggu ke depan.
2. Dampak Ketegangan Ekonomi Global
CEO Santiment, Maksim Balashevich mengungkapkan sinyal kripto terbaru lainnya yang menyoroti bagaimana meningkatnya konflik ekonomi global dapat mempengaruhi pasar. Kebijakan tarif baru dari AS dan langkah balasan dari Kanada meningkatkan ketidakpastian.
“Ini hanya satu arah turun akibat perang yang sedang berlangsung, bahkan jika itu adalah perang ekonomi. Biasanya, pasar mengalami kehancuran dalam situasi ketidakpastian dan masa perang seperti ini,” kata Maksim.
Sejarah menunjukkan bahwa saat hubungan antarnegara memburuk, pasar cenderung melemah. Kondisi ini dapat menjadi dasar bagi sinyal kripto terkini yang mengindikasikan tren bearish yang lebih panjang.
3. Prediksi Bear Market Jangka Panjang
Maksim juga memperingatkan bahwa trader harus bersiap menghadapi bear market yang lebih lama. Ia berpendapat bahwa faktor geopolitik lebih dominan dibandingkan siklus Bitcoin halving dalam menentukan tren pasar.
“Ada kemungkinan tinggi bahwa kita akan mengalami beberapa tahun bear market,” ujarnya.
Pandangan ini bertentangan dengan optimisme bahwa berbagai perkembangan pada 2024 hingga awal 2025 akan memicu bull run besar. Sinyal kripto terbaru ini mencerminkan sentimen pasar yang masih diliputi ketidakpastian.
4. Pemulihan atau Bull Trap?
Meski pasar kripto menunjukkan sedikit pemulihan dalam 48 jam terakhir, ada kekhawatiran bahwa ini hanya bull trap. Brian mencatat bahwa pada 10 Maret, ketika sentimen pasar sangat pesimistis, harga Bitcoin justru mengalami rebound.
“Tampaknya ada sedikit tanda positif, tetapi itu bisa saja jebakan. Kita perlu melihat apakah ada FOMO yang mulai terbentuk,” jelas Brian.

Pernyataan Brian terbilang realistis, mengingat dalam sebulan terakhir pasar bergerak tidak menentu. Sinyal kripto terbaru yang diungkapkannya mengindikasikan bahwa pergerakan masih dipenuhi ketidakpastian dan berpotensi menjadi bull trap.
5. Sentimen Pasar Positif, Tanda Bahaya?
Brian dan Maksim juga mengungkapkan sinyal kripto terbaru lainnya melalui analisis data yang menunjukkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, sentimen pasar berada di atas rata-rata meskipun harga BTC turun.
Secara historis, pasar cenderung bergerak berlawanan dengan ekspektasi mayoritas. Oleh karena itu, dirinya mengingatkan bahwa kondisi pasar masih berisiko, sehingga investor harus berhati-hati.
“Saya sekarang berpikir bahwa probabilitas tidak pernah bergerak dalam satu garis lurus. Pasar selalu berusaha membingungkan para pelaku, dan kita harus selalu mempertimbangkan arah mana yang paling membingungkan,” kata Maksim.

6. Peningkatan Pasokan Bitcoin di Bursa
Brian juga mencatat bahwa sejak 5 Februari 2025, terjadi peningkatan besar dalam pasokan Bitcoin di bursa, yang dapat berdampak pada pergerakan pasar kripto dalam waktu dekat.
“Pasokan Bitcoin di bursa telah meningkat sekitar 0,17 persen dari total pasokan dalam bentuk jumlah koin mentah. Diperkirakan sekitar 35.146 Bitcoin telah kembali ke bursa dalam lima minggu terakhir,” tuturnya.

Biasanya, perpindahan Bitcoin ke bursa menandakan adanya niat untuk menjual, yang berpotensi meningkatkan tekanan jual lebih lanjut. Kondisi ini menjadi dasar bagi sinyal kripto terkini yang mengindikasikan sentimen bearish.
7. Pandangan Kontrarian terhadap Konsensus Pasar
Maksim menyebutkan bahwa banyak analis yang menganggap penurunan 20-30 persen sebagai peluang untuk naik lebih tinggi. Namun, ia berpendapat bahwa sedikit yang mempertimbangkan kemungkinan bahwa harga bisa pulih sedikit sebelum jatuh lebih dalam.
“Ketika semua orang berpikir harga akan naik kembali, justru saatnya bermain aman dan mengantisipasi kemungkinan sebaliknya,” jelasnya.

Sinyal kripto terbaru yang diungkapkannya menjadi indikasi penting bahwa kondisi pasar masih belum stabil. Trader dan investor harus lebih teliti dalam menganalisis arah pergerakan pasar.
8. Perdebatan Mengenai Siklus Empat Tahun
Banyak yang percaya bahwa Bitcoin mengikuti pola empat tahunan yang selalu membawa bull market setelah halving. Namun, Brian meragukan validitas teori ini.
“Kripto baru berusia sekitar 16-17 tahun, dan kita hanya punya beberapa contoh siklus empat tahunan. Itu belum cukup data untuk menyebutnya sebagai aturan pasti,” katanya.

Sinyal kripto terbaru yang diungkapkannya menyoroti bahwa faktor eksternal, seperti pandemi COVID-19, mungkin memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan Bitcoin halving itu sendiri.
9. Stablecoin Yield di Titik Terendah
Tidak hanya memperhatikan kondisi pasar eksternal, dalam sinyal kripto terbaru yang diungkapkan oleh Maksim, terungkap faktor internal penting lainnya, yaitu imbal hasil stablecoin yang saat ini berada di titik terendah dalam sejarah.
“Saya melihat likuidasi atau imbal hasil pada stablecoin, dan tampaknya imbal hasilnya sangat rendah,” tuturnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaku pasar melihat sedikit peluang investasi yang menarik. Dalam situasi ekstrem seperti ini, pasar sering kali mengalami pembalikan arah ke atas.
Selain itu, imbal hasil yang 3,5 persen lebih rendah dari suku bunga The Fed menandakan bahwa investor lebih memilih menyimpan dana mereka dalam aset stabil dibandingkan berspekulasi.
10. Data Likuidasi Mengindikasikan Potensi Bottom
Sinyal kripto terkini yang terakhir diungkapkan oleh Maksim menyoroti data likuidasi besar yang terjadi di pasar kripto, yang dimulai pada akhir Februari hingga awal Maret.
“Likuidasi yang terjadi cukup besar, dengan lonjakan signifikan pada akhir Februari. Apakah ini merupakan sinyal bottom atau hanya sementara? Terakhir kali, butuh tidak lebih dari dua minggu untuk menemukan titik bottom, tetapi kali ini pasar masih terus turun,” katanya.

Selain itu, peningkatan pembayaran stablecoin dan penurunan aktivitas peminjaman mengindikasikan kondisi yang sering terkait dengan bottom. Meski tetap bearish dalam jangka panjang, Maksim mengakui terdapat potensi rally dalam waktu dekat.
Itu dia beberapa sinyal kripto terbaru yang dapat dijadikan acuan untuk menganalisis pergerakan pasar saat ini. Mengingat ketidakpastian yang sedang melanda, pastikan untuk selalu berhati-hati. [dp]