Dunia kripto kembali diguncang kabar mengkhawatirkan. Setelah sebelumnya dihebohkan oleh peretasan Bybit, kini muncul laporan baru tentang kebocoran data Binance dan bursa kripto terkemuka lainnya akibat serangan phishing.
Insiden ini kembali menegaskan dan mengingatkan kita betapa rentannya keamanan siber dalam ekosistem kripto saat ini, terutama terkait serangan phishing yang kian canggih.
100 Ribu Data Pengguna Binance Tersebar
Dilansir dari laporan Dark Web Informer, seorang peretas dengan nama akun kiki88888 di forum dark web mencoba menjual lebih dari 100 ribu data pengguna Binance. Data yang bocor tersebut berisi informasi sensitif yang dapat digunakan untuk mengakses akun pengguna.Â
“Dugaan kebocoran data email dan kata sandi pengguna Binance. Data yang dikompromikan dilaporkan berisi 132.744 baris informasi. Format: URL:LOGIN:PASS,” tulisnya di X, Kamis (27/3/2025).Â

Namun, Binance membantah bahwa data yang dijual berasal dari kebocoran internal pada platform mereka. Menurut laporan Cointelegraph, Binance menyatakan bahwa data tersebut bukan hasil peretasan sistem mereka.
Sebaliknya, pihak Binance menegaskan bahwa data tersebut diperoleh melalui serangan phishing yang mengeksploitasi sesi browser para korbannya.
Pernyataan ini diperkuat oleh Dark Web Informer, yang dalam unggahan lanjutan memperlihatkan beberapa URL serta mengingatkan pengguna untuk tidak sembarangan mengklik link di internet.
Pengguna Gemini Mengalami Nasib Serupa
Tak hanya Binance, bursa kripto lainnya, Gemini, juga dilaporkan mengalami insiden serupa. Dalam laporan yang berbeda, Dark Web Informer mengungkapkan bahwa dalam kasus hacking ini, peretas dengan nama AKM69 mengklaim memiliki daftar besar informasi pengguna Gemini.
“Basis data yang dijual dilaporkan mencakup 100.000 catatan, masing-masing berisi nama lengkap, email, nomor telepon, dan data lokasi individu dari Amerika Serikat, serta beberapa entri dari Singapura dan Inggris,” tulis Dark Web Informer dalam blognya, Kamis (27/03/2025).

Metode hacking yang digunakan untuk mencuri data ini belum sepenuhnya dipastikan. Namun, mengingat pola yang terjadi pada Binance sebelumnya, kemungkinan besar teknik serangan siber dengan metode phishing kembali menjadi akar permasalahan utamanya.
Phishing Masih Jadi Ancaman Serius di Dunia Kripto
Phishing masih menjadi ancaman yang sangat menakutkan di industri kripto. Metode hacking ini terbukti efektif dalam mencuri kredensial pengguna, terutama dengan semakin canggihnya teknik peretasan yang digunakan oleh para pelaku kejahatan siber.
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa kerugian akibat phishing dalam dunia kripto terus meningkat, mencapai US$494 juta atau setara dengan Rp7,8 triliun pada tahun 2024.
Tidak hanya itu, jumlah korban juga terus meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, dengan lebih dari 337.000 wallet yang terdampak akibat serangan phishing yang semakin meluas.
Gila! Kerugian Phishing Kripto Capai Rp7,8 Triliun pada 2024
Dengan semakin populernya industri kripto saat ini, serangan siber yang dilakukan oleh para hacker terus berkembang dan metodenya menjadi lebih canggih dibandingkan sebelumnya.Â
Para pengguna diimbau untuk lebih waspada dalam menjaga keamanan akun, termasuk menghindari tautan mencurigakan yang berpotensi menjadi awal peretasan serta rutin mengganti kata sandi. [dp]