Harga Bitcoin (BTC) ambrol parah pada Senin pagi, (20/9/2021). Nilai pasar kripto nomor wahid itu sempat sengsara kurang dari US$1,9 triliun. Pasar kripto terpapar kabar kasus kredit macet perusahaan Tiongkok, Evergrande. Pasar modal di AS juga bernasib serupa.
Berikut sejumlah fakta seputar ambrolnya harga Bitcoin, yang terendah dalam beberapa bulan terakhir, setelah 20 Juli 2021 mengalami kemajuan.
1. Pasar kripto, khususnya Bitcoin memilih aksi jual daripada menahan banyak. Kemungkinan besar terpapar kabar kasus kredit macet perusahaan Tiongkok, Evergrande. Konglomerasi properti terbesar di Tiongkok itu mengaku gagal membayar utangnya. Hal ini ditafsirkan oleh Jonas Luethy dari GlobalBlock.
2. Penurunan harga Bitcoin tentu saja berdampak pada terkoreksi nilai pasarnya hingga kurang dari US$1,9 triliun pada Senin (20/9/2021). Senin pagi, Bitcoin bergejolak di kisaran US$47.200.
3. Per petang, pukul 15:00 WIB, harga terpuruk habis di US$43.200, lalu pukul 7 malam tertekan terus hingga US$42.500.
4. Dari level itu, satu jam berselang, kripto itu melonjak sekitar 3,8 persen, masuk ke wilayah US$44.100. Ketika artikel ini disusun, pukul 22:00 WIB, Bitcoin masih dalam wilayah aksi jual di kisaran US$43.900.
5. Evergrande sebenarnya sudah jadi sorotan sejak akhir pekan lalu, hingga Senin pagi, harga saham ambles, terendah selama 11 tahun terakhir. Analis memperingatkan potensi keruntuhan perusahaan dapat menimbulkan risiko bagi pasar yang lebih luas secara global. Pemerintah Tiongkok disebut-sebut akan turun tangan memberikan bantuan likuiditas alias bailout.
6. Di saat yang sama, Luethy juga merujuk pada sejumlah pengetatan peraturan yang menyasar perdagangan kripto. Salah satunya, berdasarkan laporan Forbes adalah Binance yang tengah diselidiki oleh CFTC atas kasus dugaan insider trading dan manipulasi volume perdagangan.
7. Analis pasar Tom Essaye, penulis di Sevens Report berpendapat kasus Evergrande bisa berdampak sistemik pada ekonomi wilayah, seperti kasus Lehman Brothers di Amerika Serikat pada 2018 silam.
8. David Bahnsen, dari The Bahnsen Group California berpendapat agak berseberangan. Namun yang pasti ketidakpastian itu cukup menakuti pasar, mengingkat keluasan cakupan pasar Evergrande itu.
9. Pasar yang ambruk sejak Senin pagi itu, menjelang Senin siang, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan pembelian Bitcoin terbaru, sebanyak 150 BTC. Kini negara itu punya 700 BTC. Pembelian pertama dilakukan pada 7 September 2021 lalu dan diikuti koreksi yang tak kalah parah.
10. Sebelumnya, Analis JPMorgan memperingatkan sebagian harga kripto selain Bitcoin, yang naik tinggi beberapa hari terakhir tidak mencerminkan sentimen pasar sesungguhnya. Bahkan ia mewanti-wanti koreksi besar berikutnya.
12. Dalam rentang waktu yang pendek, pasca Bitcoin mencetak Golden Cross pekan lalu, guncangan seperti ini memang sulit dihindarkan. Golden Cross kali ini tidak seperti Mei 2020 silam, karena tidak selaras dengan volume beli yang mengesankan.
13. Secara teknikal, Bitcoin masih berpotensi memantul cukup signikan hingga beberapa pekan mendatang. Resisten cukup mencolok yang harus diterpa adalah US$45.700. Hingga 27 September 2021, BTC kemungkinan besar masih tertatih di US$48.468 dan berpotensi masuk wilayah US$51.214 hingga US$54.467 pada 4 Oktober 2021 mendatang. [ps]