Setelah sukses pada tahun 2017, BlockBali kembali diselenggarakan pada 17 November 2018 mendatang. Kali ini gelaran konferensi blockchain terbesar di Asia Tenggara itu bertempat di Trans Resort Bali di Kabupaten Badung. Diperkirakan, acara tersebut akan dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari 26 negara.
“Tahun ini BlockBali terbilang istimewa, karena untuk kali pertama, beberapa pejabat penting Indonesia akan hadir di acara tersebut, di antaranya Alvin Taulu (OJK), Dharmayugo Hermansyah (BAPEBBTI) dan Nyoman Sastra (PPATK),” sebut Sarfraz Patel CEO Blackarrow Conferences sebagai penyelenggara acara, melalui siaran pers tertulis, kemarin (5/9).
Patel menambahkan, sekitar 20 pembicara akan melakukan presentasi kepada lebih dari 500 orang, para profesional di bidang industri blockchain, pakar kripto, investor dan pegiat blockchain dari seluruh dunia. Hadir sebagai pembicara antara lain, Oscar Darmawan (CEO Indodax), Pandu Sastrowardoyo (Co-Founder & Juru Bicara BlockchainZoo) dan Reuben Yap (Chief Operations Officer Zcoin). Selain konferensi, BlockBali juga menghadirkan pameran yang akan menampilkan merek-merek ternama dalam industri blockchain.
“Saya yakin BlockBali merupakan kesempatan yang luar biasa untuk bertemu dengan para pakar blockchain dan pelaku industri dan mendengarkan pandangan-pandangan revolusioner mereka. Dan pastikan Anda tiba di Bali satu hari sebelum konferensi, karena kami menyiapkan networking event pada malam hari untuk memperkuat jaringan dan kerjasama para delegasi dan undangan,” ujar Patel.
Blackarrow Conference adalah perusahaan penyelenggara konferensi terkemuka yang mengkhususkan diri dalam konferensi bisnis tingkat tinggi yang menyasar pada pejabat manajemen senior di sejumlah sektor industri. Didirikan pada tahun 2010 di India, perusahaan ini menyelenggarakan konferensi strategis dan lokakarya di berbagai industri. Blackarrow Conferences memiliki jaringan kuat, mulai dari perusahaan, asosiasi dan media massa terkemuka di India dan di luar negeri.
Pada 22-23 Oktober 2018 mendatang, Blackarrow akan menyelenggarakan acara serupa di Frankfurt, Jerman. Acara yang bertajuk “East-West Cryptobridge” itu diselenggarakan sebagai wadah strategis untuk menghubungkan para pelaku bisnis blockchain dan kripto antara Eropa dan Asia. Kemudian di India pada 7 Februari 2019, akan ada BlockMumbai, sebuah konvensi blockchain terbesar di India.
Blockchain bersama dengan kecerdasan buatan, machine learning, robotik, dan teknologi augmented reality diprediksi akan menjadi tren teknologi tahun 2018. Dari semua itu, teknologi blockchain merupakan yang paling menarik perhatian. Blockchain, teknologi yang menjadi fondasi cryptocurrency Bitcoin ini memiliki potensi besar mengguncang (disruptive) dan mengubah keuangan dunia, bisnis, dan struktur masyarakat dunia dengan melalui beragam aplikasi. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.