Pasca pembaruan EIP-1559 beberapa hari lalu, sekitar 2 juta ETH senilai Rp86,4 triliun dibakar selama 1 tahun ke depan. Patut diingat, tidak ada maximum supply di ETH.
Jadi, Ether (ETH) pada prinsipnya memiliki jalan panjang sebelum menjadi aset yang bersifat deflasi, setelah pembaruan EIP-1559 beberapa waktu lalu.
Pembaruan tersebut memperkenalkan mekanisme baru pembakaran setiap biaya transaksi yang dapat mengubah cara kerja blockchain Ethereum dengan drastis.
Menurut perhitungan baru oleh Colin Wu, pasar kripto dapat “kehilangan” 1,8 juta Ether (ETH) akibat pembakaran (burn) dalam satu tahun ke depan.
Sejauh ini, EIP-1559 sudah membakar 10 ribu ETH setara Rp432 milyar. Agar menghitung potensi jumlah ETH yang bisa dibakar, Wu menerapkan mekanisme biaya EIP-1559 pada mainnet Ethereum yang aktif di tahun 2015 silam.
Jika proposal tersebut diterapkan sejak saat itu, maka total jumlah ETH yang dibakar mencapai 2,6 juta ETH.
Jika diasumsikan harga stabil ETH berada pada nilai US$3 ribu, maka pasar kripto kehilangan aset senilai US$8 milyar dalam kurun waktu tersebut.
Nilai ini melebihi kapitalisasi pasar Ethereum Classic (ETC) dan akan menduduki peringkat ke-18 jika diukur menggunakan parameter kapitalisasi pasar.
Potensi jumlah ETH yang dibakar dihitung mulai dari 10 Mei 2020 dengan penerapan mekanisme pembakaran biaya saat ini.
Selama periode satu tahun, 2,9 juta block ditambang dengan rata-rata biaya transaksi per blok mencapai 1,13 ETH.
Dengan tingkat aktivitas transaksi yang sama dengan setahun lalu, maka akan ada pembakaran sebesar 0,89 ETH per block.
Rata-rata waktu penambangan block adalah 13 detik atau sekitar 6.628 blok per hari.
Dalam beberapa periode, seperti “musim panas DeFi” di mana aplikasi DeFi mengalami beban berat dan memulai era biaya gas tinggi, biaya rata-rata berubah sehingga sulit memrediksi potensi jumlah ETH yang dibakar dalam kurun waktu tersebut. Angka rata-rata 1,8 juta ETH ditebak berdasarkan asumsi biaya stabil.
Saat ini, suplai beredar (circulating supply) Ether meningkat sebesar 4,8 juta ETH per tahun. Laju inflasi penambahan tersebut adalah 4,39 persen.
Setelah EIP-1559, penerbitan ETH dari jaringan Ethereum akan mulai berkurang. Dengan pengurangan 38 persen, investor akan mengalami laju inflasi sebesar 2,73 persen per tahun bagi ETH di tahun depan. [u.today/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.