20 Negara Minat Masuk BRICS, Buat Apa?

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengungkap, bahwa ada 20 negara yang menyatakan minat untuk masuk BRICS. Memang bisa buat apa?

Diplomat dari negeri Beruang Merah tersebut menilai, bertambahnya jumlah negara kepincut masuk BRICS, menandakan pentingnya blok tersebut di arena global.

“Jumlah negara yang ingin bergabung dengan asosiasi ini hampir mencapai dua puluh. Hal ini mencerminkan peran BRICS yang semakin berkembang dan sudah cukup besar di panggung internasional sebagai asosiasi negara-negara dengan posisi yang serupa,” ujar Ryabkov, sebagaimana dikutip Watcher Guru.

Media crypto melaporkan, pertumbuhan BRICS, blok negara-negara berkembang yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, ini telah menjadi cerita yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir.

Dengan BRICS Summit dijadwalkan berlangsung pada bulan Agustus mendatang, ekspansi tampaknya menjadi topik utama bagi blok tersebut.

“Sekarang, tampaknya bahkan lebih banyak negara yang sangat tertarik untuk bergabung dengan aliansi ekonomi yang sedang berkembang ini,” tulis Watcher Guru.

Sepanjang tahun ini, blok ekonomi BRICS telah menjadi headline yang dominan. Secara khusus, upaya dedolarisasi mereka tanpa keraguan telah menyebabkan pergeseran keseimbangan kekuatan global yang tidak terhindarkan.

Selain itu, upaya tersebut dilakukan dalam rangka mencari dunia multipolar yang diinginkan oleh blok tersebut.

Melansir dari kantor berita ANTARA, Ryabkov juga tengah mendesak anggota BRICS lainnya untuk bersikap terbuka saat memutuskan untuk menerima anggota baru.

Menurutnya, Rusia menyukai gagasan untuk mengambil negara-negara Arab dan Asia-Pasifik karena mereka kurang terwakili dalam BRICS.

“Bisa saya katakan bahwa menurut pandangan kami, dunia Arab dan wilayah Asia-Pasifik dengan jelas ‘memohon’ untuk bergabung dengan BRICS, karena mereka belum memiliki perwakilan di sana saat ini,” timpal Ryabkov.

Dengan pertumbuhan blok BRICS saat ini, tampaknya hal tersebut akan menjadi kenyataan.

Daftar negara yang menunjukkan minat untuk masuk BRICS tidak hanya bertambah, tetapi juga semakin kompetitif menjelang pembahasan puncak yang akan digelar dalam waktu dekat.

Namun demikian, keputusan untuk bergabung tetap berada di tangan pemimpin BRICS. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait