20 Negara Minat Masuk BRICS, Ini Alasannya

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, mengatakan bahwa ada 20 negara baru telah mengajukan permohonan untuk masuk bergabung dengan aliansi BRICS.

“Daftar calon anggota asosiasi terus bertambah,” kata Raybkov, sebagaimana dikutip Watcher Guru dalam pemberitaan belum lama ini.

“Jumlah negara yang ingin bergabung dengan asosiasi ini hampir mencapai dua puluh. Hal ini mencerminkan peran BRICS yang semakin berkembang dan signifikan di arena internasional sebagai aliansi negara-negara dengan posisi yang serupa,” timpal Raybkov.

Kabar bertambahnya sejumlah negara yang berminat untuk bergabung, muncul seiring mendekatnya Pertemuan Puncak BRICS.

Media crypto mengutip, gagasan untuk perluasan cakupan anggota menjadi topik pembicaraan penting. Selain itu, karena negara-negara yang tertarik terus bertumbuh.

Kini, daya tarik BRICS tampaknya mencapai puncaknya. Akibatnya, pertemuan puncak Agustus ini dijadwalkan akan mengamati perbincangan yang sedang berlangsung mengenai proses keanggotaan bagi sejumlah negara.

Tahun 2023 telah melihat BRICS mendominasi tajuk utama. Blok ekonomi ini berusaha menantang tatanan politik global yang unipolar, dan siap menerima tantangan.

Selain itu, upaya dedolarisasi mereka tampaknya semakin berkembang dan diadopsi oleh beberapa negara.

Semua dengan harapan yang serupa untuk mengurangi ketergantungan internasional terhadap dolar AS.

Meski disebutkan ada 20 negara baru siap mengajukan permohonan untuk masuk bergabung dengan aliansi BRICS, namun Ryabkov menyampaikan masih ada kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah.

“Menarik dinantikan, bagaimana negara-negara tersebut dilihat oleh aliansi akan menentukan sejauh mana mereka berkontribusi dalam rencana perluasan blok yang dijadwalkan akan dilaksanakan musim panas ini?” tulis Watcher Guru.

Selain itu, Ryabkov membahas organisasi kepemimpinan yang digunakan oleh blok ini. Secara khusus, ia menegaskan bahwa blok ini tidak berfungsi dalam kerangka pemimpin-pengikut.

“Sebaliknya, negara-negara anggota menetapkan agenda konstruktif berdasarkan konsensus,” katanya.

“Pembahasan terus berlanjut mengenai kriteria apa yang dapat digunakan untuk masuk menjadi anggota negara-negara BRICS, dan Afrika Selatan telah mengintensifkan pekerjaan ini,” tambahnya.

Selain itu, Reyobkov membahas negara-negara yang bisa bergabung dengan blok ini.

“Bisa saya katakan bahwa menurut pandangan kami, dunia Arab dan wilayah Asia-Pasifik jelas memohon untuk bergabung dengan BRICS, karena mereka belum memiliki perwakilan di sana saat ini,” pungkasnya. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait