3 Alasan Kenapa Bull Run Bitcoin Belum Usai

Sejak awal tahun 2024, Bitcoin terus menunjukkan tanda-tanda bahwa bull run Bitcoin belum berakhir. Di tengah lonjakan permintaan yang terus meningkat, harga BTC kian mendekati level US$100 ribu, mempertegas optimisme para trader dan investor. 

Lalu, selain dari hype semata, faktor apa saja yang mendasari bahwa sentimen bullish Bitcoin masih kuat? Berikut alasan selengkapnya.

1. Akumulasi Oleh Institusi Besar

Salah satu alasan utama yang mengindikasikan bahwa bull run Bitcoin belum berakhir adalah meningkatnya minat terhadap Bitcoin Spot ETF. Dalam sepekan terakhir, aliran dana ke ETF ini melonjak signifikan hingga mencapai total sekitar US$3,3 miliar.

Bitcoin Spot ETF Inflow meningkat
Bitcoin Spot ETF Inflow – Coinglass

Angka ini mencerminkan tren inflow yang terus menguat dibandingkan beberapa minggu sebelumnya, menegaskan bahwa minat terhadap aset kripto ini semakin besar di kalangan investor institusional.

Selain peningkatan ETF, sentimen bullish Bitcoin juga didorong oleh semakin luasnya adopsi institusional. MicroStrategy, misalnya, telah mengambil langkah strategis dengan meluncurkan senior convertible notes yang menarik perhatian raksasa keuangan, termasuk Allianz, yang turut berpartisipasi dalam tawaran tersebut.

Dengan lebih dari US$3 miliar dana yang dialokasikan oleh MicroStrategy untuk membeli Bitcoin, semakin jelas bahwa aset ini tidak lagi dianggap sekadar instrumen spekulasi. 

Perusahaan Raksasa Ini Ternyata Lirik Investasi Bitcoin MicroStrategy

Kini, Bitcoin mulai diakui sebagai komoditas dengan fundamental kuat, yang mampu mendukung diversifikasi portofolio sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

2. Cadangan Bitcoin Menyusut

Selain akumulasi besar-besaran oleh institusi, salah satu indikator kuat yang menunjukkan bahwa bull run Bitcoin saat ini masih berlanjut adalah tren penurunan cadangan BTC di bursa kripto. 

Tren ini mencerminkan perubahan signifikan dalam perilaku investor, di mana lebih banyak Bitcoin ditarik dari bursa untuk disimpan dalam wallet pribadi, yang sering kali dikaitkan dengan strategi jangka panjang.

Berdasarkan data dari platform CryptoQuant, pada awal tahun 2024, Bitcoin reserve di bursa tercatat sekitar 3 juta BTC. Namun, angka tersebut terus menyusut secara bertahap hingga mencapai level 2,5 juta BTC pada saat ini. 

Cadangan Bitcoin Menyusut, menjadi faktor utama yang menandakan bahwa bull run bitcoin belum usai
Cadangan Bitcoin Menyusut – CryptoQuant

Penurunan sebesar 500 ribu BTC ini menjadi sinyal kuat bahwa banyak investor memilih untuk mengunci aset mereka di luar bursa, menandakan kepercayaan terhadap potensi harga Bitcoin di masa mendatang.

Fenomena ini semakin memperkuat tren bullish Bitcoin yang telah berlangsung sejak awal tahun. Dengan permintaan yang terus meningkat sementara pasokan di crypto exchange semakin menipis, tekanan beli yang tinggi kemungkinan akan mendorong harga BTC lebih tinggi lagi. 

Kondisi ini menciptakan ekspektasi bahwa momentum positif ini akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan, terutama jika adopsi institusional terus meningkat dan sentimen pasar tetap optimis.

3. Permintaan yang Membanjiri Pasar

Salah satu indikator kuat yang mengonfirmasi bahwa bull run Bitcoin masih belum usai adalah lonjakan permintaan yang signifikan di pasar kripto saat ini. 

Berdasarkan data terbaru dari platform CryptoQuant, taker buy-sell ratio saat ini berada di atas angka 1. Angka ini menunjukkan bahwa sentimen bullish Bitcoin masih mendominasi dibandingkan sentimen bearish. 

Taker Buy-Sell Ratio
Taker Buy-Sell Ratio – CryptoQuant

Meski sempat mengalami fluktuasi nilai dalam beberapa pekan terakhir, mayoritas trader dan investor tampaknya tetap fokus pada BTC sebagai aset utama mereka.

Inilah beberapa alasan penting yang memperkuat indikasi bahwa Bitcoin masih berada dalam fase bullish. Dengan harga Bitcoin yang semakin mendekati US$100 ribu, tren ini tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait