Komunitas Shiba Inu (SHIB) mungkin cukup berbangga hati karena metaverse sudah resmi meluncur yang diawali dengan pemesanan khusus tanah virtual. Tetapi, setidaknya ada 3 kripto lain yang mungkin bisa hempaskan nilai Shiba Inu. Apa saja?
Shiba Inu menjadi perbincangan cukup panas pada akhir Maret, khususnya di antara para pembaca Blockchainmedia.id, dengan peluncuran resmi Shib: Metaverse, tetapi masih gagal untuk mewujudkan kenaikan harga yang signifikan.
Secara keseluruhan, SHIB hanya naik 1 persen sepanjang bulan, sementara “si pelopor” pasar kripto, yakni Bitcoin (BTC) naik lebih dari 3,5 persen, menurut data CoinGecko.
Harus diakui ada banyak hype di sekitar kripto yang terkait metaverse, pengguna berharap terlalu banyak nilai kriptonya bisa naik secara signifikan dalam waktu singkat. Tanpa melihat faktor fundamental secara menyeluruh, misalnya soal persaingan dengan pemain metaverse lainnya, termasuk memantau pasar secara teknikal, sentimen terlalu positif, sebaiknya dijauhkan terlebih dahulu. Bahkan pengembang sendiri tidak memasukkan SHIB sebagai alat pembayaran pembelian tanah virtual itu.
Pada kenyataannya SHIB masih hampir 70 persen turun dari tertinggi di Oktober 2021. Tantangan SHIB dan token meme lainnya adalah bahwa mereka tidak memiliki fundamental yang kuat, yang berarti sentimen investor dapat memiliki pengaruh yang sangat besar pada harga.
Tentu, Shiba Inu memiliki pertukaran terdesentralisasi (DEX) dan sekarang sedang membangun metaverse. Tetapi pertukarannya tidak sesuai dengan DEX yang ada, dan sejauh ini metaverse SHIBÂ tidak sebanding dengan proyek yang ada. Dengan mengingat hal itu, berikut adalah tiga kripto yang mungkin mengungguli Shiba Inu pada April dan juga dalam jangka panjang, walaupun SHIB cukup apik bisa bertahan di 20 besar versi Coinmarketcap.
1. Solana (SOL)
Solana (SOL) dikenal juga sebagai “kripto kontrak pintar” yang tumbuh super cepat pada tingkat yang luar biasa tahun lalu, tetapi terhenti sedikit seiring dengan sisa pasar kripto tahun ini. Namun, beberapa kesulitan teknis, seperti mandeknya jaringan, tidak menghentikan daya tariknya dan Solana sekarang menawarkan lebih dari 1.500 proyek di ekosistemnya.
Ada dua alasan untuk memperhatikan Solana di bulan April 2020. Salah satunya adalah Solana Miami, konferensi yang berlangsung dari 5-10 April dan akan fokus pada komunitas Solana. Yang lainnya adalah bahwa OpenSea, pasar NFT terbesar di dunia, akan segera mendukung teknologi Solana untuk penerbitan NFT. Artinya, use case SOL semakin besar dan bersaing dengan Polygon untuk urusan kemudahan.
2. Polkadot (DOT)
Ada masalah dalam industri kripto yang menjadi semakin relevan, yakni interoperabilitas. Sederhananya, kita membutuhkan kripto untuk dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga industri dapat tumbuh. Itulah masalah yang ingin dipecahkan oleh Polkadot dan telah mengambil langkah besar ke arah itu tahun ini.
Polkadot menggunakan sesuatu yang disebut parachains, yang merupakan blockchain individual yang terhubung ke jaringan utamanya. Ini memiliki sejumlah parachains yang tersedia, dan tahun lalu ia melelang tempat-tempat itu. Keunggulan ini menjadikan DOT memudahkan pengembang membuat proyek blockchain sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah, daripada membuatnya sendiri dari nol.
Proyek-proyek yang dimenangkan kini mulai mengembangkan produknya, dan alhasil minat terhadap Polkadot pun semakin meningkat.
Menurut DeFi Llama, jumlah kripto pada sistem Polkadot tumbuh lebih dari 1.200 persen pada Maret, menjadikannya sebagai kripto terbesar ke-11 dalam hal aset di platform-nya.
3. Cardano (ADA)
Cardano memang terhitung lambat perkembangannya, namun bertahan bertahun-tahun di 10 besar berkat solidnya ekosistem mereka. Tahun lalu, untuk kali pertama Cardano meluncurkan smart contract-nya. Sejak itu semakin banyak proyek baru yang berjalan di blockchain Cardano besutan Charles Hoskinson dan kawan-kawan.
Seperti mendapatkan tenaga berkat fitur baru itu, adalah Pavia, proyek metaverse pertama di Cardano yang sedang dikebut. Tampilan awal memang kurang meyakinkan, masih perlu pembenahan dari sisi pengguna yang terkenal, harus bisa bersaing dengan Decentraland (MANA).
Rapper legendaris asal AS, Snoop Dogg pun merasa tepat memilih Cardano sebagai panggung untuk menerbitkan NFT-nya. Ini bisa jadi NFT miliknya jadi bagian terpandu di Pavia.
Kesimpulan
Jika Anda seorang Shiba Inu army atau penggemar token meme, mungkin inilah saatnya untuk mengembangkan “portfolio” ke kripto lainnya. SHIB memang menyenangkan di satu sisi dan ada jiwa yang istimewa. Tetapi proyek-proyek di atas juga memiliki komunitas yang tak kalah menarik, dan semua proyek memiliki fundamental yang lebih kuat dan potensi jangka panjang yang lebih baik.
Di atas itu semua, yang perlu diantisipasi tahun ini adalah rencana hijrah totalnya blockchain Ethereum menjadi Ethereum 2.0 yang akan sepenuhnya mengandalkan Proof-of-Stake dan bertahap meninggalkan Proof-of-Work. Langkah besar itu kelak bisa menekan lebih besar lagi soal biaya transaksi dan kecepatan memproses transaksi kripto ETH dan banyak token di dalamnya, termasuk memperluas adopsi aplikasi desentralistik.
Pun di semua kisah ini, kecermatan dalam penelitian mandiri dan keueletan belajar analisis teknikal, amatlah perlu. Tidak ada kepastian 100 persen di dunia aset kripto yang sedang tumbuh dan dimusuhi ini. [ps]