Dalam dunia kripto yang penuh dengan spekulasi dan token tanpa fundamental kuat, Ondo Finance (ONDO) tampil sebagai pengecualian.
Proyek ini telah mencuri perhatian setelah namanya tercantum secara resmi dalam laporan digital asset dari Gedung Putih, yang dirilis pada 30 Juli 2025.
Bukan sekadar pengakuan simbolik, laporan tersebut menyebut ONDO sebagai contoh terdepan dalam penerapan tokenisasi aset dunia nyata (RWA) di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Menurut Altcoin Buzz, hal ini menjadikan ONDO sebagai salah satu proyek kripto yang paling menjanjikan di tahun 2025. Bukan hanya karena momentumnya yang sedang naik, melainkan juga karena empat pilar utama yang menyokong pertumbuhan dan daya tariknya di mata investor global.
Ini 4 Faktor yang Bakal Membuat Ondo Finance Melesat
1. Diakui Langsung oleh Pemerintah AS
Faktor pertama yang membuat ONDO begitu menonjol adalah pencantumannya dalam laporan resmi dari tim kerja Presiden AS mengenai pasar aset digital.
Laporan tersebut menyoroti kontribusi ONDO dalam membawa aset tradisional seperti obligasi pemerintah AS ke dalam jaringan blockchain melalui mekanisme imbal hasil yang telah diatur.
“Ini menjadi tolok ukur baru untuk adopsi aset dunia nyata di ranah DeFi,” ujar host Altcoin Buzz dalam laporan video terbarunya.
Mereka menambahkan bahwa pengakuan semacam ini bisa menjadi pemicu besar bagi investor institusi yang selama ini masih ragu untuk terjun ke kripto.
2. Lonjakan Adopsi RWA di Seluruh Dunia
Lebih lanjut lagi, ONDO juga mendapat dorongan dari tren global yang tengah berlangsung, yakni tokenisasi RWA seperti obligasi dan saham. CEO BlackRock, Larry Fink, bahkan menyebut bahwa tokenisasi aset akan menjadi transformasi besar berikutnya dalam industri keuangan.
Ondo Finance sendiri sudah membuktikan kiprahnya. Sejak peluncuran produknya pada 2023, volume tokenisasi obligasi pemerintah AS mereka sudah menembus angka US$1,4 miliar.
Produk unggulannya, USDY, menawarkan imbal hasil sebesar 4,25 persen dan didukung penuh oleh obligasi AS yang disimpan secara on-chain.
Dengan produk ini, investor di berbagai belahan dunia bisa mengakses imbal hasil dolar AS tanpa harus memiliki rekening bank di AS. Sebuah terobosan, terutama bagi mereka yang tinggal di negara berkembang.
3. Dukungan Institusional dan Jejak ETF
Di sisi lain, ONDO juga telah menarik perhatian institusi besar dan pemain kelas berat di sektor keuangan. 21Shares, misalnya, sudah secara resmi mengajukan ETF berbasis ONDO ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), menandakan bahwa adopsi dalam skala institusional hanya tinggal menunggu waktu.
BlackRock juga tercatat telah membantu penerbitan token OSG dari ONDO, dan Binance US mulai mencatatkan aset ini sejak 23 Juli lalu.
Tidak ketinggalan, Coinbase Ventures pun turut menjadi investor awal. ONDO bahkan telah terintegrasi dengan jaringan besar seperti Solana dan XRP Ledger, serta bermitra dengan Alchemy Pay untuk menjembatani fiat dan kripto dalam sistem pembayaran global.
Semua ini memperkuat posisinya sebagai infrastruktur yang menghubungkan keuangan tradisional dan pasar modal on-chain.
4. Payung Hukum Baru yang Mendukung
Yang mengejutkan, faktor paling krusial justru datang dari ranah regulasi. Dua undang-undang baru di AS, Clarity Act dan Genius Act, telah disahkan dan memberi kejelasan hukum yang sangat dibutuhkan sektor kripto.
Clarity Act, misalnya, memisahkan infrastruktur blockchain dari token, memungkinkan proyek-proyek yang telah cukup terdesentralisasi untuk dikategorikan sebagai komoditas di bawah pengawasan CFTC. Sedangkan Genius Act melindungi pengembang dari tekanan hukum yang tidak perlu, memberi ruang lebih luas untuk inovasi.
Altcoin Buzz menyatakan bahwa saat ini hanya Bitcoin, Ethereum dan Cardano yang secara resmi masuk dalam pengawasan CFTC. Namun, ONDO memiliki potensi besar untuk menyusul karena telah memenuhi sejumlah syarat penting, seperti penggunaan aset yang telah teregulasi dan kompatibilitas dengan EVM.
Saat ini, kapitalisasi pasar ONDO berada di kisaran US$2,7 miliar. Angka tersebut memang tidak kecil, tetapi melihat skala ambisi dan posisinya dalam arus utama tokenisasi, potensi pertumbuhan ke depan masih sangat terbuka lebar.
“Jika Anda percaya bahwa triliunan dolar AS akan segera berpindah ke dalam jaringan blockchain, ONDO mungkin adalah cara terbaik untuk ikut serta dalam revolusi itu,” ujar host Altcoin Buzz menutup laporannya. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.