4 Faktor Kunci yang Bisa Mendorong Harga BTC ke ATH Baru!

Usai terjebak dalam stagnasi selama seminggu, harga BTC kini mulai menunjukkan potensi pemulihan yang positif. Sejak beberapa hari sebelumnya, aset kripto ini terus menguji resistance level penting di US$85.000. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya Bitcoin berhasil menembus level tersebut.

Harga Bitcoin saat ini bergerak di kisaran US$87.000 hingga US$88.000, memicu spekulasi tentang rally besar yang akan datang. Apa saja faktor kunci yang bisa mendorongnya menuju ATH? Berikut empat faktor penting yang perlu diperhatikan.

1. Indikator On-Chain Menunjukkan Koreksi Sehat

Faktor pertama adalah indikator on-chain yang diungkapkan oleh Axel Adler Jr. Dalam prediksi harga BTC yang disampaikan, koreksi terbaru dianggap sebagai bagian dari konsolidasi sehat dalam siklus bullish yang masih berlanjut.

“Koreksi saat ini tampak sebagai konsolidasi yang sehat dalam siklus bullish, bukan awal dari tren bearish,” tegas Adler dalam blog resminya, Minggu (23/03/2025).

Berdasarkan metrik on-chain seperti Bitcoin’s Investor Price Model, aset kripto ini masih belum memasuki zona “overheated.” Model ini menggabungkan berbagai indikator, termasuk realized cap, thermo cap, investor price, dan total pasokan Bitcoin.

Bitcoin Investor Price Model - Axel Adler Jr
Bitcoin Investor Price Model – Axel Adler Jr

Melihat pola historis tersebut, Adler dalam analisis harga BTC-nya memperkirakan bahwa aset ini berpotensi mencetak ATH baru di US$130.000. Namun, ia juga menekankan bahwa kegagalan menembus resistance level utama dapat memicu bearish.

“Mengingat struktur pasar saat ini, kita dapat memperkirakan bahwa setelah melewati Accessing Tops pada US$123.000, investor mungkin ingin mengamankan keuntungan, yang dapat menciptakan tekanan jual,” tambahnya.

2. Transisi Kebijakan Moneter AS

Selain Adler, Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, juga memiliki ekspektasi tinggi. Dalam prediksi harga BTC yang ia bagikan di X, Hayes memperkirakan aset digital ini berpotensi mencetak ATH baru sebelum mengalami koreksi.

“Saya bertaruh harga BTC bisa mencapai US$110.000 sebelum menguji kembali level US$76.500,” tulis Hayes, Senin (24/03/2025).

Mantan CEO BitMEX tersebut berpendapat bahwa lonjakan harga Bitcoin didorong oleh ekspektasi perubahan kebijakan Federal Reserve dari Quantitative Tightening (QT) ke Quantitative Easing (QE).

Harga Bitcoin Melonjak Pasca Rilis Risalah FOMC, Pantau Level Ini!

Selain itu, fokus investor dan trader pada pekan ini tertuju pada indeks PCE AS, salah satu indikator penting yang bisa mempengaruhi pasar kripto. Jika inflasi lebih rendah dari ekspektasi, prospek bullish Bitcoin bisa semakin kuat.

3. Pasar Derivatif Indikasikan Sentimen Bullish

Analis Jamie Coutts juga memberikan prediksi harga BTC yang menarik, mengindikasikan peluang ATH baru. Dalam model Bitcoin Derivatives Risk Score (DRS), ia menyoroti euforia besar pada awal tahun 2024 dan terkejut karena koreksinya rendah.

“Melihat kembali euforia besar di Q1 2024 yang sudah saya soroti saat itu, saya masih terkejut bahwa koreksi yang terjadi hanya -30 persen,” jelasnya, Senin (24/03/2025).

Ia membandingkan situasi tersebut dengan 2019, ketika harga Bitcoin turun 50 persen atau 70 persen jika memperhitungkan dampak COVID-19. Menurutnya, 2019 lebih relevan dibandingkan 2021 karena saat itu belum ada ekspansi likuiditas global. 

Bitcoin Derivatives Risk Score - Jamie Coutts
Bitcoin Derivatives Risk Score – Jamie Coutts

Saat ini, Bitcoin berada dalam kuantil risiko rendah menurut indikator DRS, yang berarti prediksi masih memiliki batasan. Jika BTC sudah mencapai puncaknya, ada kemungkinan koreksi lebih dalam. 

Namun, Coutts tidak menganggap skenario tersebut sebagai ancaman. Dalam analisis harga BTC yang ia ungkapkan, perubahan likuiditas global saat ini berpotensi membangkitkan pasar derivatif Bitcoin dan mendorongnya menuju ATH baru.

“Likuiditas global siap mengalami perubahan yang dapat menghidupkan kembali pasar derivatif (4x Spot), berpotensi mendorong harga Bitcoin ke level ATH baru pada Mei atau akhir Q2,” tambahnya.

4. Meningkatnya Minat Investor Institusional

Faktor terakhir yang memperkuat prediksi harga BTC adalah meningkatnya permintaan investor institusional, yang tercermin dalam data on-chain yang terus menunjukkan fase bullish.

Berdasarkan data SoSoValue, setelah mengalami arus keluar besar sejak awal Februari, Bitcoin Spot ETF kini mencatat arus masuk positif selama tujuh hari berturut-turut, mencapai sekitar US$858 juta.

Arus Positif Bitcoin Spot ETF - SoSoValue
Arus Positif Bitcoin Spot ETF – SoSoValue

Tak hanya itu saja, perusahaan seperti Strategy dan Metaplanet juga terus mengakumulasi BTC. Metaplanet baru saja membeli 150 Bitcoin, meningkatkan total kepemilikannya menjadi 3.350 BTC.

Dengan berbagai faktor pendukung, harga Bitcoin tampaknya masih memiliki ruang untuk terus naik. Indikator on-chain, kebijakan moneter, sentimen di pasar kripto, dan arus masuk institusional semakin memperkuat prospek bullish. Jika momentum ini berlanjut, ATH baru bisa segera terwujud. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait