4 Kontroversi Neuralink, Ada Tantangan Transparansi

Perusahaan teranyar besutan Elon Musk telah disorot sejak didirikan pada tahun 2016. Seperti terobosan lainnya, Neuralink tidak terlepas dari kontroversi dan kekhawatiran, termasuk di antaranya adalah tantangan transparansi.

Tujuan ambisius perusahaan ini adalah mengembangkan antarmuka implan otak-komputer (BCI), teknologi yang berpotensi merevolusi cara kita berinteraksi dengan dunia digital dan bahkan mengatasi gangguan neurologis.

Pada bulan Mei 2023, Neuralink telah mendapatkan persetujuan untuk uji klinis pada manusia di Amerika Serikat, menandai tonggak penting dalam perjalanan perusahaannya.

Dilansir dari sejumlah sumber, berikut ini adalah empat kontroversi utama yang terkait dengan Neuralink yang telah diangkat oleh para kritikus dan pengamat.

1. Konflik Internal dan Tingkat Perputaran Tinggi

Salah satu pertanda awal yang telah dikemukakan tentang Neuralink berkaitan dengan dinamika internalnya.

Hingga Agustus 2020, hanya tiga dari delapan ilmuwan pendiri yang asli yang tetap berada di perusahaan tersebut.

Laporan menunjukkan bahwa tenggat waktu yang agresif perusahaan telah bertentangan dengan laju penelitian ilmiah yang lambat dan bertahap, menyebabkan konflik internal.

Tingkat perputaran tinggi dan ketidakharmonisan internal ini menimbulkan pertanyaan tentang gaya manajemen perusahaan dan kemampuannya untuk mempertahankan bakat terbaik.

Hal ini juga menunjukkan adanya potensi kompromi dalam kualitas penelitian dan pengembangan, yang dapat memiliki implikasi jangka panjang terhadap keselamatan dan efektivitas teknologi tersebut.

2. Kontroversi Pengujian pada Hewan

Metode pengujian Neuralink juga mendapat kritik. Perusahaan ini dikritik karena menggunakan hewan hidup, termasuk monyet dan babi, dalam eksperimen mereka.

Tudingan tentang perlakuan buruk terhadap hewan telah diajukan, dan pada bulan Desember 2022, perusahaan tersebut sedang dalam penyelidikan federal oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) atas dugaan pelanggaran kesejahteraan hewan.

Kontroversi ini tidak hanya menimbulkan pertanyaan etis, tetapi juga mengguncang praktik penelitian perusahaan tersebut.

Hal ini juga menegaskan perlunya regulasi dan pengawasan yang lebih ketat dalam bidang neuroteknologi.

3. Tantangan Teknis dan Kritik

Klaim Neuralink tentang teknologinya telah mendapat skeptisisme dari beberapa ilmuwan dan peneliti.

Para kritikus berpendapat bahwa perusahaan ini belum menyediakan bukti konkret bahwa mereka dapat mengobati banyak penyakit yang disebutkan oleh Musk dalam presentasinya.

Selain itu, beberapa orang berpendapat bahwa kemajuan yang dicapai oleh Neuralink tidak se-revolusioner seperti yang diklaim, dan bahwa gagasan tentang antarmuka otak-mesin telah ada selama beberapa dekade.

Kritik-kritik ini menyoroti kesenjangan antara janji ambisius Neuralink dan realitas teknologi saat ini. Mereka juga menekankan perlunya transparansi dan validasi ilmiah yang ketat dalam pengembangan teknologi terobosan seperti ini.

4. Kekhawatiran Keamanan

Mungkin kekhawatiran terbesar tentang Neuralink berkaitan dengan keamanan. FDA sebelumnya menolak aplikasi perusahaan untuk melakukan uji klinis pada manusia pada tahun 2022, dengan alasan adanya kekhawatiran besar terkait keamanan.

Kekhawatiran ini meliputi potensi kawat-kawat kecil implan untuk bermigrasi ke area lain di otak, pertanyaan mengenai apakah dan bagaimana perangkat dapat dilepas tanpa merusak jaringan otak, dan masalah terkait baterai lithium perangkat.

Kekhawatiran keamanan ini menyoroti risiko potensial yang terkait dengan penanaman perangkat di otak, organ yang kompleks dan sensitif.

Mereka juga menyoroti perlunya pengujian yang ekstensif dan pengawasan regulasi yang ketat sebelum teknologi seperti ini dapat digunakan dengan aman pada manusia.

Meskipun ada kekhawatiran tersebut, Neuralink terus maju dengan penelitian dan pengembangannya. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait