4 Prediksi Analis Tentang Pergerakan Harga BTC Selanjutnya

Pasar kripto kembali bergolak seiring munculnya berbagai analisis teknikal yang memicu spekulasi soal arah pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Dari potensi breakout hingga pola trading klasik yang membangkitkan optimisme.

Empat prediksi harga BTC yang beredar saat ini mencerminkan gambaran yang kontras—antara harapan akan reli besar dan kekhawatiran berlanjutnya tren bearish. Di tengah analisis yang saling bertolak belakang, pertanyaannya kini: skenario mana yang lebih mungkin menjadi kenyataan?

1. Indikator SMA Mengisyaratkan Harga Bitcoin Siap Naik

Analis kripto ternama, Ali Martinez, menyoroti pergerakan krusial harga Bitcoin terhadap indikator SMA 500 hari. Menurutnya, jika harga BTC berhasil menembus level ini dan kemudian melampaui SMA 200 hari, maka momentum jangka pendek akan menguat.

Martinez memproyeksikan bahwa setelah menembus resistance awal yang penting, Bitcoin berpotensi melampaui level US$94.000 dan membuka peluang untuk mencapai titik yang lebih tinggi lagi.

“Rintangan kunci berikutnya adalah rata-rata pergerakan 200 hari (SMA) di level US$87.250, dan jika berhasil ditembus, hal ini bisa membuka jalan menuju US$94.100,” tulisnya di X, Minggu (13/04/2025).

Analisis Pergerakan Harga BTC - Ali Martinez
Analisis Pergerakan Harga BTC – Ali Martinez

Ia menyebut momentum seperti ini biasanya menjadi sinyal pergeseran tren dari bearish menuju fase bullish. Namun, jalan menuju ke sana tidak mulus. Resistance kuat di sekitar US$87.000 bisa menjadi penghalang sebelum reli besar benar-benar terwujud.

2. Sinyal Bearish dari Indikator VIX

Di sisi lain, tidak semua analis bersikap optimistis. Analis teknikal yang diungkapkan oleh Tony Severino memperingatkan bahwa grafik Bitcoin/VIX justru mengisyaratkan sinyal kehati-hatian karena mungkin bisa menandakan fase bearish.

“Meskipun mereka membingkainya secara bullish, analisis teknikal justru lebih menunjukkan bahwa sinyal-sinyal ini biasanya muncul saat pasar BTC berada dalam fase bearish,” jelasnya di X, Jumat (11/04/2025). 

Indikator VIX Bitcoin - Tony Severino
Indikator VIX Bitcoin – Tony Severino

Menurut Severino, jika dilihat dari sudut pandang teori Elliott Wave dan sejumlah indikator teknikal lainnya, besar kemungkinan bahwa harga Bitcoin sudah mencapai puncaknya dalam siklus pasar saat ini. 

Meski demikian, ia menekankan bahwa bulan ini belum berakhir, sehingga masih ada peluang bagi indikator untuk berbalik arah dan memberikan sinyal bull run lainnya.

3. Harga BTC Menuju US$125.000?

Sementara itu, analis yang dikenal sebagai Titan of Crypto mengungkap bahwa pergerakan harga BTC terlihat sedang membentuk pola inverse head-and-shoulders di grafiknya. Meskipun saat ini masih terlihat seperti fase retest, jika terkonfirmasi, Bitcoin mungkin bisa mencapai ATH baru.

“Untuk saat ini, masih terlihat seperti retest yang bersih. Jika pola ini terkonfirmasi, harga Bitcoin bisa mencapai US$125.000 pada tahun 2025,” tuturnya, Sabtu (12/04/2025).

Fase Retest Bitcoin - Titan of Crypto
Fase Retest Bitcoin – Titan of Crypto

Pola inverse head-and-shoulders dikenal sebagai salah satu sinyal pembalikan tren yang kuat, dari bearish ke bullish. Jika skenario ini terjadi, Bitcoin berpotensi mencetak rekor tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang.

4. Munculnya Pola Bullish Divergence

Analis populer Rekt Capital juga mengangkat sentimen positif dengan menyoroti terbentuknya pola bullish divergence antara harga Bitcoin dan indikator Relative Strength Index (RSI). Ia mencatat bahwa meskipun mencetak lower lows, RSI justru mengindikasikan kenaikan harga.

“Bitcoin kembali membentuk Higher Low pada indikator RSI, sementara harga BTC justru mencetak Lower Low,” ungkapnya di X, Jumat (11/04/2025).

Indikator VIX Bitcoin - Tony Severino
Indikator VIX Bitcoin – Tony Severino

Dalam siklus sebelumnya, pola seperti ini telah beberapa kali menandai awal reli besar Bitcoin. Tak heran jika banyak investor mulai bersiap mengantisipasi potensi pergerakan serupa dalam waktu dekat.

Empat prediksi harga Bitcoin tersebut menunjukkan bahwa pasar sedang berada di titik kritis. Di satu sisi, pola seperti inverse head-and-shoulders dan divergensi RSI memberi angin segar.

Namun di sisi lain, sinyal dari indikator volatilitas menyiratkan bahwa penurunan mungkin belum usai. Dengan arah pasar yang masih penuh ketidakpastian, trader dan investor kripto perlu tetap waspada. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait