IKLAN

4 Skenario Resesi Global Menurut JPMorgan

Bank investasi global JPMorgan telah menyajikan empat skenario resesi global dan outlook yang mungkin terjadi, dengan resesi “mendidihkan katak” menjadi hasil yang paling mungkin.

Para ekonom bank tersebut memperingatkan bahwa Pengencangan yang merata di pasar maju menunjukkan adanya penurunan global yang lebih terkorelasi suatu saat pada 2024 mendatang.

“Mendidihkan Katak” Skenario Resesi Global dan Outlook JPMorgan 

“Mendidihkan Katak” Bank investasi global JPMorgan telah memberikan gambaran tentang empat skenario resesi global yang mungkin terjadi pada 2023 dan 2024, dikutip dari News.Bitcoin.

Para ekonom bank ini percaya bahwa kemungkinan Amerika Serikat mengalami resesi lebih besar daripada kemungkinan untuk menghindarinya.

Hasil yang paling mungkin, menurut JPMorgan, adalah resesi “mendidihkan katak”, dengan AS tergelincir ke dalam resesi pada saat yang sama dengan ekonomi global lainnya.

BACA JUGA  Pasar Kripto Sumringah Setelah The Fed Kerek Suku Bunga 75 Basis Poin, Ini Proyeksi Berikutnya

Para ekonom memberikan probabilitas sebesar 36 persen untuk skenario ini, dengan menekankan bahwa skenario ini terutama dipicu oleh penerapan pengencangan moneter yang agresif sebagai respons terhadap inflasi yang persisten.

“Harapan bank sentral untuk pendaratan yang lembut telah membatasi laju pengencangan. Namun, harapan untuk penurunan inflasi yang lancar kembali ke target awal kemungkinan akan pupus, yang membutuhkan kebijakan yang cukup ketat untuk menghentikan laju ekspansi,” ujar perwakilan JPMorgan, sambil menambahkan:

“Pengencangan yang merata di pasar maju menunjukkan adanya penurunan global yang lebih terkorelasi suatu saat pada tahun 2024,” tambahnya.

Kemungkinan skenario resesi global yang kedua, dengan probabilitas 32 persen, adalah resesi “tergelincir” yang para ekonom perkirakan akan terjadi antara akhir 2023 dan awal 2024.

Dalam hasil ini, ekonomi AS akan mengalami penurunan ringan akibat krisis kredit yang sedang berlangsung, yang kemudian menyebabkan resesi, sedangkan ekonomi lain di seluruh dunia akan menunjukkan ketahanan.

BACA JUGA  JPMorgan: Beli Bitcoin Guna Imbangi Nilai Aset Lain

Selain itu, para ekonom JPMorgan telah menetapkan probabilitas 23 persen untuk “landing lembut Goldilocks”, di mana ekonomi AS berhasil menghindari resesi.

Skenario resesi global terakhir, mereka mengidentifikasi probabilitas sebesar 10 persen untuk resesi dalam jangka pendek yang akan terjadi pada pertengahan 2023.

Ada harapan yang meluas bahwa ekonomi AS akan mengalami resesi. Ekonom Steve Hanke telah memperingatkan tentang resesi mengerikan yang akan datang, sementara Peter Schiff yang merupakan penganut emas mengantisipasi resesi masif dan krisis keuangan yang parah.

Bank of America sedang mempersiapkan diri untuk resesi ringan, dan ahli strategi komoditas senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone, percaya bahwa ekonomi AS sedang menuju ke resesi karena deflasi yang parah.

Namun, beberapa pihak seperti CEO Blackrock, Larry Fink, tidak memperkirakan resesi yang signifikan di AS pada tahun ini. [az]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait