Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah mengalami pergerakan harga yang cukup dinamis dalam beberapa waktu terakhir. Para analis memperingatkan bahwa harga Bitcoin masih berpotensi mengalami koreksi lebih dalam, meskipun beberapa faktor fundamental memberikan harapan bagi para investor. Berikut adalah lima analisis harga BTC terkini yang menarik untuk disimak.
1. Harga Bitcoin Pulih, Tapi Masih Rentan Koreksi
Setelah mengalami tekanan jual besar-besaran, harga Bitcoin akhirnya berhasil pulih sebagian dan saat ini diperdagangkan di kisaran US$82.000. Menurut laporan BBC pada 12 Maret 2025, Trump baru saja membatalkan rencana tarif 50 persen pada impor baja dan alumunium dari Canada.
Tampaknya pemulihan ini dipicu oleh keputusan Trump yang semula dijadwalkan berlaku Rabu. Berita ini memberi angin segar bagi pasar, mengurangi kekhawatiran dampak tarif tinggi terhadap kripto.
Dengan pembatalan tarif, investor melihat peluang stabilitas lebih besar, mendorong minat pada aset berisiko seperti Bitcoin. Namun, meskipun ada pemulihan harga, para analis tetap mengingatkan bahwa volatilitas masih tinggi.
Bagaimana Kebijakan Tarif AS dapat Mengguncang dan Menguntungkan Perdagangan Kripto?
Harga Bitcoin bisa kembali tertekan jika sentimen pasar berubah, terutama dengan kebijakan ekonomi baru atau perkembangan yang memicu ketidakpastian, seperti penetapan kembali tarif.
2. BTC Berpotensi Menuju US$73.000
CEO 10X Research, Markus Thielen, dalam postingan yang dibagikan pada 11 Maret 2025, mengungkapkan analisis harga BTC yang menunjukkan kemungkinan pergerakan menuju US$73.000 dalam waktu dekat. Menurutnya, lonjakan harga besar masih memerlukan narasi baru untuk mendorong rally berikutnya.
Thielen membandingkan kondisi saat ini dengan runtuhnya gelembung spekulatif DeFi dan NFT pasca pasar bullish 2021, yang berdampak negatif pada Ethereum (ETH). Kali ini, kejatuhan terjadi pada meme coin, menghantam Solana (SOL) dan beberapa token terkait.
“Penurunan struktural ini menunjukkan fondasi yang melemah, sehingga sekarang adalah waktu untuk berhati-hati, bukan berpuas diri,” tulis Thielen.
Ia menegaskan dalam postingan tersebut terkait harga Bitcoin, yang kemungkinan akan terus bergerak menuju level US$73.000. Rally besar masih mungkin terjadi, tetapi memerlukan dorongan baru untuk dimulai.
3. Bitcoin Memasuki Fase Distribusi
Menurut analisis harga BTC terbaru yang dirilis oleh Glassnode pada 11 Maret 2025, Bitcoin telah memasuki fase distribusi yang kuat sejak awal Januari. Riset tersebut menunjukkan bahwa Accumulation Trend Score mengindikasikan adanya tekanan jual.
“Accumulation Trend Score saat ini tetap di bawah 0,1, menandakan tekanan jual yang masih berlangsung,” tulis tim analis Glassnode.

Dalam siklus pasar kripto, fase akumulasi dan distribusi biasanya selalu terjadi secara bergantian. Saat ini, Bitcoin terlihat berada dalam distribution phase, yang biasanya berujung pada pelemahan harga.
Fase distribusi ini telah dimulai sejak harga Bitcoin turun dari US$108.000 ke US$93.000 dan hingga kini masih menunjukkan tekanan jual yang tinggi. Menurut tim analis mereka, jika pola ini berlanjut, harga BTC berpotensi mengalami koreksi lebih lanjut sebelum menemukan titik support baru.
4. Waspadai Level Kritis US$76.500
Analisis harga Bitcoin terbaru juga diungkapkan oleh Geoff Kendrick, Kepala Riset Aset Digital di Standard Chartered. Dilansir dari laporan The Block pada 11 Maret 2025, ia memperingatkan bahwa jika Bitcoin turun di bawah US$76.500, harga bisa dengan cepat menguji support level di sekitar US$69.000.
Meskipun demikian, dirinya tetap mempertahankan pandangan bullish jangka panjangnya, dengan target harga BTC yang bisa mencapai rekor tertinggi baru pada akhir 2025.
“Target saya di US$200.000 tetap tidak terpengaruh oleh gejolak jangka pendek ini. Justru, semua gejolak ini meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed, yang semakin memperkuat pandangan jangka panjang saya,” ujar Kendrick.
Memahami Bullish dan Bearish dalam Pasar Kripto dan Cara Menghadapinya
Menurutnya, pergerakan harga Bitcoin saat ini lebih dipengaruhi oleh sentimen aset berisiko secara keseluruhan, bukan faktor spesifik dari pasar kripto itu sendiri.
Pemulihan harga BTC kemungkinan besar akan terjadi dan bergantung pada pemulihan pasar secara keseluruhan atau adanya berita positif yang spesifik terkait perkembangan aset digital.
5. Harga BTC Masih Overvalued
Firma analitik kripto, Ecoinometrics, mengungkapkan di X pada 10 Maret 2025 bahwa harga Bitcoin saat ini masih diperdagangkan jauh di atas level yang seharusnya jika mengacu pada arus keluar ETF baru-baru ini dan berpotensi turun lebih lanjut.

Penurunan indeks saham teknologi biasanya berdampak pada pergerakan harga BTC, mengingat aset ini semakin diperdagangkan layaknya saham teknologi dengan volatilitas lebih tinggi.
“Jika NASDAQ 100 terus turun, harga Bitcoin berpotensi menuju kisaran rendah pada level US$70.000,” tulis mereka di X.
Jika tekanan jual di pasar saham terus berlanjut, investor dan trader tampaknya perlu bersiap untuk menghadapi kemungkinan koreksi harga Bitcoin yang lebih besar dalam waktu dekat.
Secara keseluruhan, pasar Bitcoin masih diwarnai ketidakpastian. Meski ada tanda-tanda pemulihan dan optimisme dari beberapa analis, tekanan jual serta faktor makroekonomi tampaknya akan tetap menjadi tantangan utama. [dp]