Bitcoin terus menjadi pusat perhatian di dunia investasi, terutama setelah berbagai indikator on-chain dan makroekonomi menunjukkan sinyal dan analisis yang beragam. Agar tetap terinformasi dan tidak tertinggal pergerakan pasar, berikut lima data terbaru yang bisa mempengaruhi arah harga BTC dalam waktu dekat.
1. Aktivitas Tether Meningkat, Harga BTC Berpotensi Naik
Menurut data terbaru yang diunggah oleh Santiment pada 13 Maret 2025 di saluran Telegram, aktivitas on-chain Tether (USDT) terlihat melonjak ke level tertingginya dalam enam bulan terakhir.
“Aktivitas on-chain Tether meningkat pesat, dengan lebih dari 143 ribu dompet melakukan transfer hanya dalam satu hari kemarin (tertinggi dalam enam bulan terakhir),” jelasnya.

Kenaikan ini biasanya terjadi saat harga Bitcoin menurun, mengindikasikan bahwa trader sedang mempersiapkan modal untuk membeli dengan harga lebih murah. Fenomena ini sering kali menjadi pemicu pemulihan harga BTC dalam jangka pendek.
2. Indikator Bull-Bear Menunjukkan Tren Bearish
Dilansir dari tweet yang diunggah oleh Cointelegraph pada 12 Maret 2025, data pada platform CryptoQuant mengungkapkan bahwa indikator Bitcoin Bull-Bear Market Cycle saat ini berada di zona bearish.

Secara historis, kondisi ini sering kali mendahului pergerakan besar, baik penurunan tajam maupun awal pemulihan yang signifikan. Investor dan trader perlu mewaspadai kemungkinan koreksi lebih dalam atau bersiap menangkap momentum saat harga BTC mulai berbalik arah.
3. The Fed Masih Enggan Pangkas Suku Bunga
Analis on-chain dan makro Axel Adler JR menyoroti dalam cuitannya pada 13 Maret 2025 bahwa data ekonomi AS terbaru melemah, tetapi belum cukup untuk mendorong The Fed menurunkan suku bunga.
“Saya tidak melihat alasan yang cukup untuk mengharapkan The Federal Reserve menurunkan suku bunga minggu depan atau bahkan memberikan sinyal persiapan pemotongan suku bunga pada pertemuan berikutnya di Mei,” tulis Adler.
Menurutnya, ketidakpastian yang tengah berlangsung dapat meningkatkan volatilitas pasar dan menekan pergerakan harga Bitcoin serta aset berisiko lainnya.
4. Likuiditas Global Meningkat, Harga BTC Bisa Naik
Ali Martinez, salah satu analis kripto terkemuka, juga menunjukkan data terbaru pada 13 Maret 2025 bahwa M2 Global Liquidity Index saat ini mengalami lonjakan signifikan.

Dalam beberapa siklus sebelumnya, peningkatan likuiditas global bertepatan dengan kenaikan harga Bitcoin. Menurutnya, jika pola tersebut kembali terjadi, BTC bisa memulai reli bullish besar dalam beberapa minggu ke depan dan membawa optimisme baru bagi investor.
“Likuiditas global berkembang pesat! Jika tren sebelumnya berlanjut, harga Bitcoin (BTC) mungkin akan mengejar ketertinggalannya sekitar pertengahan April,” tulis Martinez.
5. Golden Cross di Global Liquidity
Data penting terakhir yang dapat mempengaruhi pergerakan harga BTC adalah Global Liquidity Index yang baru saja mengalami Golden Cross, sebagaimana dilaporkan oleh First1Bitcoin. Sinyal teknikal ini sering kali diikuti oleh lonjakan harga.

First1Bitcoin meyakini bahwa ini bisa menjadi pemicu bagi Bitcoin untuk mengalami kenaikan parabolis dalam beberapa bulan ke depan. Jika skenario ini terwujud, BTC berpotensi mencapai level harga baru yang lebih tinggi.
Itu dia beberapa data penting terbaru yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin dalam waktu dekat. Pastikan untuk melakukan riset mendalam agar memahami pergerakan sebenarnya, dan jangan lupa mengunjungi Blockchainmedia untuk mendapatkan informasi terbaru tentang tren dan pergerakan pasar kripto. [dp]