Prediksi Kripto 2025 yang diungkapkan oleh Haseeb Qureshi, Managing Partner di Dragonfly, mengungkapkan bahwa industri kripto akan mengalami perubahan besar yang akan membentuk masa depan teknologi blockchain dan cryptocurrency.
Qureshi menggambarkan bagaimana industri kripto akan berkembang, mulai dari integrasi kecerdasan buatan (AI) hingga transformasi stablecoin dan blockchain. Narasi Kripto 2025 ini memberikan gambaran jelas mengenai arah yang akan diambil oleh kripto di masa depan.
Berikut adalah 5 prediksi utama dari Qureshi mengenai industri kripto pada tahun 2025.
1. Perubahan Blockchain L1 dan L2
Dalam prediksi kripto 2025 yang diungkapkan oleh Haseeb Qureshi, perbedaan antara Layer-1 (L1) dan Layer-2 (L2) dalam ekosistem blockchain diperkirakan akan semakin kabur. Pengguna tidak lagi akan membedakan keduanya karena perbedaan teknis yang ada semakin kurang relevan.
Menurutnya, keberhasilan platform blockchain di masa depan akan lebih bergantung pada kemampuan mereka dalam menciptakan pengalaman pengguna (UX) yang lebih baik.
“Konsolidasi akan lebih fokus pada memiliki niche yang unik dan membangun daya tarik melalui Go-To-Market (GTM), bukan pada keunggulan teknis,” jelasnya.
Ethereum Virtual Machine (EVM) diprediksi tetap mendominasi, didorong oleh banyaknya kode dan smart contract yang telah ada, yang nantinya akan dimanfaatkan oleh AI untuk menulis aplikasi secara otomatis.
Menimbang Keunggulan Smart Contract Blockchain Ethereum dan Solana
Selain itu, dalam narasi kripto 2025 tersebut, Solana diperkirakan akan memicu persaingan baru yang akan mendorong blockchain lainnya untuk meningkatkan kecepatan mereka, agar lebih mirip dengan aplikasi Web2.
“Solana akan memberi tekanan pada lebih banyak blockchain untuk mengoptimalkan latensi rendah. Kita akan beralih dari perang TPS ke perang latensi,” tegasnya.
2. Transformasi Token Launch
Narasi kripto 2025 yang dijelaskan oleh Haseeb Qureshi juga mengungkapkan bahwa tren airdrop besar-besaran melalui program poin diperkirakan akan segera berakhir. Ke depannya, akan muncul dua pendekatan baru dalam distribusi coin crypto yang lebih terstruktur dan efisien.
Pertama, proyek yang memiliki metrik kinerja yang jelas (seperti platform bursa atau lending) akan mendistribusikan token berdasarkan pencapaian pengguna dalam mencapai indikator utama performa.
Kedua, proyek tanpa metrik yang jelas (seperti L1 dan L2) akan beralih ke crowdsale untuk pendistribusian token.
Ia juga menjelaskan bahwa perubahan ini akan menandakan berakhirnya era meme coin yang sebelumnya mewarnai tahun 2024 dan bersifat lebih spekulatif, nantinya tren tersebut akan digantikan oleh AI Agents.
“Koin meme akan terus kehilangan pangsa pasar mereka terhadap “koin agen AI”. Saya menganggap ini sebagai peralihan dari nihilisme finansial ke optimisme finansial yang berlebihan,” tuturnya.
3. Dominasi Stablecoin
Selanjutnya, Qureshi juga mengungkapkan dalam prediksi kripto 2025 tersebut bahwa stablecoin akan semakin populer, tidak hanya digunakan untuk trading crypto, tetapi juga untuk transaksi bisnis sehari-hari yang semakin mendominasi sektor finansial global.
Stablecoin diperkirakan akan semakin banyak digunakan sebagai alat pembayaran oleh berbagai pihak, karena menawarkan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan aset kripto lainnya.
“Penggunaan stablecoin akan meledak, terutama di kalangan bisnis kecil dan menengah (SMB). Bukan hanya untuk trading dan spekulasi—bisnis nyata akan mulai menggunakan dolar on-chain untuk penyelesaian instan,” jelasnya.
Bank-bank besar pun tidak ingin ketinggalan, dan diperkirakan akan meluncurkan stablecoin mereka sendiri pada akhir tahun 2025, dengan harapan memperkuat posisi mereka dalam ekosistem blockchain.
Meski demikian, dalam narasi kripto 2025 yang diungkapkannya, Tether diprediksi tetap memimpin pasar, mempertahankan dominasi yang kuat di industri stablecoin.
Platform seperti Ethena Labs juga diperkirakan akan semakin diminati karena menawarkan peluang imbal hasil yang lebih menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat.
4. Regulasi yang Lebih Jelas
Amerika Serikat diperkirakan akan segera mengesahkan legislasi terkait stablecoin, yang akan mempercepat adopsi aset kripto di pasar mainstream, memberikan kepastian hukum yang dibutuhkan untuk pertumbuhan industri ini.
Indonesia Naik ke Peringkat ke-3 di Dunia untuk Adopsi Aset Kripto
Namun, perubahan besar terkait infrastruktur pasar crypto secara keseluruhan mungkin akan tertunda, mengingat kompleksitas dan tantangan yang harus dihadapi dalam mengatur sektor ini secara menyeluruh.
Di sisi lain, prediksi kripto 2025 tersebut juga mengungkapkan bahwa dengan adanya pemerintahan Trump, banyak perusahaan besar, khususnya di sektor teknologi, akan semakin berani untuk mengadopsi kripto.
“Pelantikan Trump akan menciptakan persepsi adanya periode kegembiraan regulasi hingga aturan yang jelas dan prioritas penegakan ditetapkan. Selama periode ini, diharapkan akan terjadi ekspansi agresif integrasi crypto ke dalam platform Web2,” ungkapnya.
5. Sinergi Kripto dan AI
Prediksi kripto 2025 yang diungkapkan oleh Qureshi juga menyebutkan bahwa crypto dan AI akan semakin terintegrasi di masa depan, membentuk ekosistem yang lebih terhubung dan efisien.
Selain itu, dia juga mengungkapkan kemungkinan terciptanya sistem transaksi yang sepenuhnya dikelola oleh AI Agents, yang akan membuat proses lebih otomatis dan canggih.
“Anda akan mulai melihat perusahaan besar yang menjalankan agen AI menggunakan stablecoin untuk pembayaran antar agen, karena stablecoin jauh lebih mudah dibuat daripada rekening bank,” jelasnya.
Tidak hanya itu, narasi kripto 2025 juga menyebutkan bahwa eksperimen dalam pelatihan kecerdasan buatan secara terdesentralisasi akan semakin berkembang, menawarkan alternatif yang lebih transparan dan inklusif dibandingkan dengan model pelatihan yang terpusat.
Di sisi lain, dompet crypto berbasis AI juga diprediksi akan merevolusi pengalaman pengguna, dengan mengotomatisasi berbagai tugas seperti bridging, pengelolaan risiko, dan pengoptimalan transaksi.
Narasi Kripto 2025: AI dan NFT Jadi Penggerak Utama Ekosistem Blockchain
Pengguna tidak lagi perlu berurusan dengan berbagai wallet atau pengaturan yang rumit, tetapi AI akan menangani semua itu dengan efisien. Transformasi ini akan membuka jalan bagi adopsi blockchain yang lebih luas.
Dengan berbagai perkembangan yang diungkapkan oleh Haseeb Qureshi melalui prediksi kripto 2025, masa depan industri kripto diperkirakan akan dipenuhi dengan inovasi dan perubahan signifikan yang akan mengubah lanskap teknologi digital. [dp]