6 Data yang Menentukan Tren Harga Bitcoin dalam Waktu Dekat

Harga Bitcoin terus menjadi sorotan investor kripto, terutama di tengah volatilitas pasar yang tinggi. Beberapa indikator utama menunjukkan arah pergerakan harga BTC dalam waktu dekat. Berikut enam data penting yang dapat menentukan tren selanjutnya.

1. Pasokan Bitcoin di Bursa Capai Titik Terendah

Berdasarkan laporan sebelumnya, analisis Santiment mencatat bahwa rasio pasokan Bitcoin di bursa telah turun ke level terendah dalam tujuh tahun terakhir, yaitu 7,53 persen dari total suplai. 

Penurunan ini menandakan bahwa semakin banyak investor yang memilih untuk menyimpan aset kripto mereka dalam dompet pribadi, mengurangi jumlah yang tersedia di pasar untuk dijual secara langsung.

Tren ini sering kali dianggap sebagai sinyal awal dimulainya bull run, karena menunjukkan bahwa tekanan jual berkurang signifikan. Dengan semakin sedikitnya pasokan yang tersedia di bursa, potensi lonjakan harga BTC semakin besar jika permintaan meningkat.

2. Melemahnya Dolar AS

Dilansir dari laporan Cointelegraph pada 28 Maret 2025, analis kripto Jamie Coutts memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat mencapai rekor tertingginya (ATH) lebih cepat dari yang diperkirakan. 

Ia menilai bahwa pelemahan dolar AS, kebijakan likuiditas dari Bank Sentral China, serta kondisi keuangan yang lebih longgar menjadi faktor utama dibalik potensi kenaikan harga BTC.

“Pasar mungkin meremehkan seberapa cepat Bitcoin dapat melonjak – berpotensi mencapai level tertinggi baru sebelum Q2 berakhir,” ujar Coutts. 

Ia juga menyoroti bahwa penurunan tajam dolar AS dalam beberapa hari terakhir menandakan perubahan besar dalam kondisi keuangan global serta membuka potensi ATH baru di level US$123.000.

3. Meningkatnya Minat Investor Institusional

Arus masuk ke Bitcoin Spot ETF terus menunjukkan tren positif. Mengacu pada data yang tersedia di platform SoSoValue, selama periode 14 Maret hingga 27 Maret 2025, produk ini mencatat inflow sebesar US$1,06 miliar. 

Aliran Dana Bitcoin Spot ETF positif dorong kenaikan harga bitcoin
Aliran Dana Bitcoin Spot ETF – SoSoValue

Namun, pada 28 Maret, terjadi arus keluar sebesar US$93 juta, yang mengindikasikan adanya sentimen kehati-hatian di kalangan investor institusional. Meskipun begitu, permintaan institusi terhadap Bitcoin tetap stabil. 

Arus masuk yang berkelanjutan menunjukkan bahwa aset kripto semakin diterima sebagai instrumen investasi dalam portofolio institusi besar, sekaligus menjadi sinyal potensi kenaikan harga BTC.

4. Perubahan Strategi Whale di Pasar Derivatif

Data terbaru dari analis CryptoQuant menunjukkan bahwa para whale di pasar derivatif tampaknya mulai mengurangi penggunaan leverage dan memindahkan lebih sedikit Bitcoin ke pasar derivatif.

Arah Baru Strategi Whale di Pasar Derivatif - CryptoQuant
Arah Baru Strategi Whale di Pasar Derivatif – CryptoQuant

Hal ini menunjukkan bahwa investor besar sedang mengurangi eksposur risiko mereka, yang biasanya menjadi sinyal bearish dan berpotensi menjadi indikasi awal penurunan harga BTC dalam waktu dekat.

Ketika volume perpindahan Bitcoin dari bursa spot ke bursa derivatif menurun, hal ini dapat mengindikasikan bahwa para whale tidak tertarik untuk mengambil posisi dengan leverage yang tinggi. 

5. Runtuhnya Struktur Bullish

Mengacu pada analisis sebelumnya, kripto RLinda mengungkapkan bahwa harga BTC gagal menembus resistance level meskipun telah mencoba pulih dalam dua minggu terakhir.

Menurutnya, struktur bullish mulai runtuh, yang biasanya menjadi indikasi awal potensi penurunan lebih lanjut serta dimulainya fase bearish atau koreksi pasar.

“Sentimen bearish menguasai tren pasar. Harga Bitcoin sedang menembus struktur bullish lokal dan bersiap untuk penurunan tajam,” tuturnya.

Beberapa faktor yang memicu kegagalan tren naik ini antara lain melemahnya indeks S&P 500, meningkatnya inflasi, serta berkurangnya daya beli konsumen. Selain itu, kebijakan tarif AS turut memperburuk ketidakpastian di pasar.

6. Puncak Siklus Bull Run Telah Dicapai

Data penting terakhir yang dapat mempengaruhi pergerakan harga BTC dalam waktu dekat adalah indikator Capriole Bitcoin Macro Index, yang menunjukkan pola lower highs sejak akhir 2023.

Capriole Bitcoin Macro Index
Capriole Bitcoin Macro Index

Pola ini sering dikaitkan dengan bearish divergence, yang mengindikasikan bahwa harga Bitcoin mungkin telah mencapai puncak siklusnya. Jika pola ini berlanjut, BTC berpotensi mengalami periode koreksi sebelum memasuki fase bullish berikutnya.

Pergerakan harga Bitcoin saat ini masih penuh ketidakpastian, dengan sinyal bullish dan bearish yang saling bertolak belakang. 

Di satu sisi, meningkatnya minat institusional dan berkurangnya pasokan di bursa dapat mendukung kenaikan harga. Namun, runtuhnya struktur bullish dan indikasi puncak siklus justru menjadi ancaman bagi kelanjutan tren positif. 

Dalam kondisi seperti ini, investor dan trader perlu lebih cermat dalam menyusun strategi. Manajemen risiko yang baik serta keputusan investasi yang bijak menjadi faktor penting dalam menghadapi volatilitas pasar kripto saat ini. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait