Pasar aset kripto melanjutkan pemulihan setelah terjengkang pada bulan Mei lalu. Lima dari 10 koin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar menunjukkan pertumbuhan dua digit selama sepekan terakhir, menurut data CoinMarketCap. Berikut adalah enam fakta soal Solana (SOL), Polkadot (DOT) dan Ethereum (ETH).
Kripto Solana, SOLÂ
Pertama, Solana (SOL) menunjukkan pergerakan paling besar, naik 45 persen dalam tujuh hari terakhir dan mencetak rekor harga baru di US$150,19 pada Sabtu lalu.
Selain Cardano (ADA), Solana dipasarkan sebagai rival berpotensi terhadap Ethereum. Ethereum menampung sebagian besar aplikasi DeFi, tetapi Solana mulai menyusul. Solana yang memanjat disebabkan oleh dukungan Solana terhadap pasar NFT yang sedang panas serta jembatan antar rantai yang bernama Wormhole.
Kedua, Solana memasuki jajaran 10 kripto teratas pada pertengahan Agustus lalu. Sejak saat itu, Solana terus bertumbuh dan kini menduduki peringkat ketujuh setelah menyalip Dogecoin (DOGE), dengan kapitalisasi pasar senilai US$42 milyar.
Kripto Polkadot, DOTÂ
Ketiga, Polkadot (DOT) mengalami gerakan besar dalam pekan ini, naik 37 persen selama tujuh hari terakhir dan diperdagangkan pada harga US$34,44 saat ini.
Hal ini menjadi pertama kalinya DOT diperjualbelikan di atas US$30 setelah anjlok pada bulan Mei ketika DOT longsor dari rekor tertinggi US$47,95 sampai di bawah US$20 dalam hitungan hari.
Altcoin Utama, ETHÂ
Keempat, aset kripto terakhir dengan gerakan besar adalah aset kripto nomor dua, Ethereum (ETH). ETH meningkat 25 persen sejak pekan lalu dan mencapai US$3.792. Hal ini mendorong ETH mendekati batas US$4 ribu yang menjadi halangan psikologis signifikan bagi aset tersebut. ‘
Sebelumnya, ETH sempat menembus titik ini di puncak bull run pada kuartal kedua 2021 ketika ETH mencapai US$4.168
Kelima, sentimen positif soal pengembangan blockchain Ethereum mendukung harga ETH meroket. Hardfork London aktif pada awal Agustus dan menjadi tonggak penting bagi transisi mekanisme konsensus Ethereum dari Proof of Work menjadi Proof of Stake.
Demi menghadapi transisi tersebut, jaringan Ethereum mulai membakar ETH yang biasanya dipakai untuk membayar penambang, sebagai bagian Ethereum Improvement Proposal (EIP) 1559.
Keenam, menurut ethburned.info, total ETH yang dibakar dengan cara tersebut telah melampaui 210 ribu ETH setara dengan US$715 juta atau Rp10,15 triliun. [forkast.news/ed]