Shiba Inu telah muncul sebagai salah satu memecoin paling sukses di luar sana. Namun, data analitik blockchain IntoTheBlock baru-baru ini mengungkap bahwa 68 persen holder SHIB mengalami kerugian.
Dalam persaingan head-to-head dengan Dogecoin, tim Shiba Inu telah bekerja tanpa henti dalam berbagai proyek untuk komunitas.
Meskipun 2022 bukan tahun terbaik untuk cryptocurrency dalam hal harga, 2023 dimulai dengan ledakan.
Pasar cryptocurrency telah menunjukkan keuntungan dua digit selama dua minggu terakhir.
SHIB, bagaimanapun, menunjukkan keuntungan yang lebih lambat dibandingkan dengan cryptocurrency lainnya.
Watcher Gurumelansir detail dari IntoTheBlock, yang mengungkapkan bahwa hanya 29 persen dari total pemegang Shiba Inu yang untung.
Selain itu, 4 persen holder SHIB netral, sedangkan 68 persen pemegang lainnya merugi.
Satu hal positif adalah 66 persen pemegangnya berada di dalamnya untuk jangka panjang selama lebih dari setahun.
Selain itu, 30 persen pemegang memegang selama satu bulan hingga 12 bulan, dan 3 persen pemegang memegang kurang dari sebulan.
“Pada saat pers, Shiba Inu diperdagangkan pada US$0,00001079, dengan kenaikan nilai 2,27 persen selama 24 jam terakhir,” tulis Watcher Guru.
Agar sebagian besar pemegangnya bersinar dalam laba, SHIB harus menunjukkan kinerja luar biasa yang dapat menembus level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di US$0,00008845.
Jumlah Token SHIB di Wallet Bursa Meningkat
Sementara itu BeinCrypto melansir penyedia data dan intelijen blockchain terkemuka, Glassnode, volume SHIB yang didepositkan di bursa terus meningkat sejak pertengahan Februari.
Persentase token SHIB yang tersimpan di bursa kripto telah meningkat hampir 1,1 triliun pada 9 Maret.
“Melonjaknya jumlah token di wallet bursa kripto dapat diartikan sebagai sinyal negatif. Pasalnya, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat potensi lonjakan volume token yang tersedia untuk dijual,” tulis BeinCrypto.
Sama halnya dengan fenomena itu, penurunan volume transaksi belakangan ini juga menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi para holder SHIB.
Di samping itu, jumlah transaksi di jaringan Shiba Inu telah turun drastis, dari 11,7 triliun SHIB pada 2 Februari menjadi kurang dari 240 miliar pada 9 Maret.
“Turunnya volume transaksi pada blockchain biasanya membuat harga native token-nya juga turun. Maka dari itu, jika developer Shiba Inu tidak mampu meningkatkan aktivitas jaringan dan menarik minat baru, harga SHIB akan cenderung mengukir tren bearish dalam beberapa minggu ke depan,” pungkas BeinCrypto. [ab]