IKLAN

7 Fakta Binance versus FTX: Harga FTT Jatuh Hebat Hingga Temasek Pemegang Saham di FTX

Konflik yang memanas akhir-akhir ini antara Binance dan FTX membetot perhatian publik. Satu fakta menarik adalah BUMN Singapura, Temasek, punya porsi saham di FTX. Bos FTX sebelumnya meminta maaf kepada semua investornya, setelah harga FTT anjlok lebih dari 80 persen dalam sepekan.

Pertama, Pada Minggu (6/11/2022) sebelum tengah malam, Bos Binance Changpeng Zhao menambah gegap gempita jagat crypto.

Tak ada angin tak ada hujan dia mengatakan akan menjual semua token FTT (token digital besutan crypto exchange FTX) yang jumlahnya sangat banyak.

Tanpa menyebut bilangannya, belakangan diduga oleh Cointelegraph mencapai US$2,1 milyar, Zhao memastikan proses penjualan itu akan memakan waktu hingga berbulan-bulan agar tak berdampak buruk pada pasar.

Kedua, Zhao memang tak mengungkapkan alasan pasti. Namun publik menduganya terkait dengan bocornya dokumen perusahaan Alameda yang diberitakan oleh Coindesk pada Rabu (9/11/2022). Alameda adalah perusahaan investasi yang juga didirikan oleh CEO FTX, Sam Bankman-Field.

BACA JUGA  Ini Perkembangan Terbaru dari Kesaksikan Mantan Pacar SBF Di Persidangan

Menurut Coindesk, dokumen itu mengungkapkan hal penting, yakni rendahnya tingkat likuiditas keuangan, karena sebagian besar asetnya berdasarkan token FTT. Padahal, idealnya harus diimbangi dengan jenis aset “stabil” lainnya, seperti uang dolar ataupun stablecoin bernilai dolar dan mata uang fiat lainnya.

Pun lagi, dokumen itu mencerminkan betapa tak independennya neraca keuangan antara Alameda dengan FTX.

“Pada 30 Juni 2022, aset perusahaan tercatat sebesar US$14,6 milyar. Aset tunggal terbesarnya adalah US$3,66 miliar dalam bentuk FTT,” tulis Coindesk berdasarkan dokumen itu. Saat itu CEO Alameda, Caroline Ellison menolak berkomentar, termasuk FTX.

Ketiga, kurang dari satu jam setelah Zhao menyampaikan rencana penjualan masif itu, pasar kripto mulai bergerak negatif. Dari ribuan kripto yang ada, token FTT langsung menjadi sasaran aksi jual. Harganya langsung menghujam, hingga sempat turun 80 persen dalam waktu beberapa jam saja. Hingga sepekan terakhir, harga FTT runtuh sebesar 80 persen di kisaran US$4,29 per Rabu (9/11/2022) pukul 22.53 WIB.

BACA JUGA  Badan Amal di Malta Tagih Janji Donasi Binance, Setara Rp115 Milyar

Keempat, mengingat ucapan Zhao yang kerap sangat “sakti”, kripto lainnya ikut-ikutan mengalami penurunan drastis. Sebut saja BTC yang anjlok 15 persen selama sepekan dan berada di titik kritis di bawah US$17.238, jauh lebih rendah per Juni 2022. ETH pun senasib, berada di bawah US$1.166 dan tak tertinggal Binance Coin (BNB) di bawah US$291. Nilai pasar kripto pun puntung di bawah US$1 triliun lagi. Per Rabu malam, berada di kisaran US$850 milyar. Bahkan sejumlah pengguna FTX mengaku kesulitan menarik FTT dari bursa itu. Pernyataan itu tentu saja disambut “konflik” di Twitter antara Zhao dan Sam.

TradingView Chart

Kelima, pada Selasa (8/11/2022) Zhao mengumumkan kepada publik telah bersepakat dengan FTX untuk mengakuisisi perusahaan Sam Bankman-Fried itu. Namun Binance memiliki hak untuk membatalkannya kapan saja.  Zhao mengatakan, keputusan itu demi menyelamatkan FTX dan memastikan para karyawannya tidak memperdagangkan FTT demi keuntungan semata.

BACA JUGA  Binance Bikin Toko NFT Sendiri, Juni Meluncur

Keenam, New Straits Times pada Rabu (9/11/2022) menulis bahwa BUMN asal Singapura, Temasek, benar memiliki saham di FTX. “Temasek mengatakan bahwa pihaknya adalah pemegang saham di FTX,” tulis media itu mengutip sumber resmi di Temasek. Temasek berinvestasi di FTX dalam putaran pendanaan Seri B, Seri B, dan Seri C. FTX mengumpulkan US$1 miliar, US$420 juta dan US$400 juta dalam tiga putaran.

Ketujuh, Zhao si pendiri Binance sangkal ingin menjatuhkan FTX dan berdampa buruk pada FTT. Ucapan Zhao sangat mudah ditafsirkan sebagai bentuk Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD) terhadap pasar kripto, karena disampaikan secara terbuka kepada publik. Pun lagi Zhao sangat paham peran dan pengaruh dirinya di kelas aset baru ini. Dan dia pun sukses membuat miskin Si Kribo Sam dan Zhao akan tetap kaya raya. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait