IKLAN

8 Alasan Bitcoin dan Ganja Saling Klop di AS

Ternyata, ada 8 alasan Bitcoin dan ganja bisa saling klop seperti kaki dan selop. Wah, kok bisa? Ini ceritanya di Amerika Serikat (AS).

Di AS, nilai transaksi ganja diproyeksikan akan mencapai US$50 miliar (Rp683 triliun) pada tahun 2026. Selain pasar aset kripto, seperti Bitcoin, ganja merupakan pasar yang sedang booming di AS, dan tampaknya kedua pasar ini akan tumpang tindih.

Bitcoin Semakin Tenar
Pada tahun 2017, Bitcoin menembus rekor baru ketika satu unit Bitcoin berharga US$20 ribu (lebih dari Rp273 juta). Kendati kemudian anjlok, harga Bitcoin tetap bertahan di atas US$3 ribu sejak Desember 2018. Bitcoin kini dianggap sebagai alat pembayaran yang bagus di pasar ganja, sebab merupakan solusi non-tunai yang “aman”.

Usaha Swasta
Perusahaan-perusahaan swasta seperti SinglePoint, Bitcoin Services dan Global Payout berperan mendorong klop-nya Bitcoin dan ganja. SinglePoint memiliki program pertukaran Bitcoin yang memfasilitasi transaksi menggunakan kartu kredit dan debit.

Sedangkan Global Payout menawarkan layanan ganja legal kepada pelanggannya. Bitcoin Services memberikan layanan escrow dan peranti lunak Bitcoin yang dipakai pengguna ganja.

Solusi Tanpa Bank
Tidak semua pengguna dan toko ganja di AS ingin memakai transaksi tunai. Aset kripto seperti Bitcoin adalah solusi transaksi non-tunai paling nyata. Pelanggan ganja bisa membayar memakai Bitcoin di Point of Sale (POS) manapun.

BACA JUGA  Prediksi Harga Bitcoin 2023

Di AS penjualan ganja memang ilegal di beberapa negara bagian. Negara bagian yang mengizinkannya, beberapa toko ganja malah tidak bisa difasilitasi oleh bank. Di sinilah pembayaran Bitcoin bisa berperan.

Kripto Ganja
Saat ini, ada “aset kripto ganja” yang sengaha dibuat sebagai hasil kolaborasi antara investor dan usaha ganja. Salah satu contohnya adalah Weed. Selain Bitcoin, Weed bisa digunakan untuk transaksi ganja. Setelah Weed diluncurkan, pasar ganja meningkat mencapai kapitalisasi pasar US$60 juta (Rp819 miliar).

Solusi bagi Pasar Berisiko
Pasar ganja terbilang berisiko tinggi, sehingga investor usaha toko ganja mencari pilihan pembayaran yang lebih aman bagi pelanggan mereka. Bitcoin menjadi pilihan yang sangat ampuh. Sejak hadirnya perusahaan kripto seperti PotCoin, CannaCoin dan HempCoin, skandal terkait ganja jauh berkurang. Bagi pengguna yang memakai kripto, sektor ganja bukanlah lagi sektor berisiko.

BACA JUGA  Kesamaan Antara Dogecoin, Bitcoin dan Runfy Token

Promosi Pendaftaran Dompet
Perusahaan ganja menarik perhatian konsumen baru membuat dompet kripto bagi transaksi ganja. Hal itu dilakukan agar tidak ada halangan untuk melakukan pemesanan daring. Ada juga loyalty program dan diskon istimewa untuk membuat pelanggan ganja puas atas layanan mereka.

Menghindari Pembatasan Federal
Investor ganja memilih kripto sebagai alat pembayaran untuk mengakali pembatasan hukum federal. Contohnya, ketika pemerintah Federal AS membatasi perbankan bagi sektor ganja. Tetapi pelanggan dan toko bisa mudah mengatasinya menggunakan Bitcoin.

Jaminan Kualitas
Rantai pasok (supply chain) ganja terbilang cukup panjang. Penerapan aset kripto seperti Bitocin memungkinkan investor usaha toko ganja bisa mengetahui kondisi produknya dari hulu ke hilir dan menjamin mutunya. [hackernoon.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait