Ada Apa di Balik Produk Investasi Bitcoin Fidelity?

Produk investasi Bitcoin yang dihadirkan oleh raksasa keuangan Fidelity mendapat sorotan di tengah crypto winter yang begitu menjadi-jadi.

Berdasarkan laporan Market Watch, Fidelity telah begitu giat melebarkan layanan terkait kripto di sepanjang tahun ini, di tengah kondisi pasar yang buruk.

Bagaimana tidak, ada berbagai skandal dan peristiwa yang merusak citra industri kripto di tahun ini, seperti runtuhnya ekosistem LUNA, bangkrutnya beberapa perusahaan kripto besar seperti 3AC, Celsius Network, serta yang terbaru, skandal FTX.

Nasib Produk Investasi Bitcoin Fidelity 

Seolah menggunakan kacamata kuda, Fidelity dengan giat membangun layanan kriptonya, seperti menawarkan Bitcoin (BTC) dalam paket dana pensiun yang dikelolanya.

Klien institusi menjadi pangsa pasar terbesar perusahaan layanan keuangan tersebut, di mana pada bulan Oktober 2022 perusahaan juga mengatakan akan mempekerjakan 500 orang di divisi aset digitalnya pada akhir Maret tahun ini.

Berniat membuka jalan menuju kripto bagi 40 juta investor individu, Fidelity juga telah membuka daftar tunggu di bulan November 2022 untuk memungkinkan klien memperdagangkan BTC dan Ether (ETH), bebas komisi dan dapat dimulai dengan nilai US$1 saja.

Namun, produk investasi Bitcoin Fidelity tampak hadir di waktu yang buruk, saat begitu banyak persepsi buruk terhadap industri, erat dengan aksi penipuan dan kejahatan keuangan lainnya.

SEC AS pun bersiap menindak tegas perusahaan kripto yang terbukti melanggar aturan, sehingga atmosfit industri masih terasa panas. Kepercayaan investor pun mulai mengendur sejak pertengahan tahun 2022.

Menanggapi sentimen yang buruk, Juru Bicara Fidelity mengklaim bahwa sebagian besar klien sudah tertarik dan memiliki aset kripto, serta perusahaan hanya sebagai alat untuk mendukung ketertarikan para klien.

Selain itu, perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa menghadirkan produk investasi Bitcoin di tengah kekacauan adalah langkah berani mereka untuk mencoba tidak tertinggal dalam tren keuangan. Terlambat memasuki inovasi besar bisa menjadi kerugian tersendiri di masa mendatang.

Melirik perusahaan yang menawarkan produk kripto seperti Coinbase dan Robinhood, Fidelity mengungkapkan bahwa tidak ada dampak yang begitu berarti bagi perusahaan. Ini dinilai sebagai persaingan biasa dalam bisnis.

Selain itu, Fidelity juga masih berusaha untuk menghadirkan produk investasi ETF Bitcoin berbasis pasar spot. Tetapi, itu masih belum mendapatkan lampu hijau dari SEC AS.

Terlebih, produk dana pensiun yang mengandung kripto milik Fidelity saat ini masih menghadapi risiko regulasi, di mana itu telah mendapatkan peringatan untuk tidak menawarkan kripto oleh Departemen Tenaga Kerja AS.

Dengan mempertaruhkan nama besarnya, Fidelity mencoba untuk sukses di bisnis produk investasi Bitcoin. Perusahaan harus mampu bertahan hingga crypto winter berakhir. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait