IKLAN
Banner IUX

Ada Kripto di Mata Manusia

Banner IUX

Ada kripto yang tersembunyi di balik mata manusia—bukan berupa koin digital, melainkan pola biologis unik pada iris yang seolah menjadi sandi alami sejak kita lahir.

Jejak Kripto Alami di Mata Kita

Mata manusia sering disebut sebagai jendela jiwa, namun secara ilmiah ia menyimpan sesuatu yang lebih menakjubkan: kode biologis unik. Pada iris terdapat struktur mikroskopis bernama crypts, formasi menyerupai labirin yang tidak pernah sama pada setiap individu. Bahkan kembar identik sekalipun memiliki pola iris berbeda. Keunikan ini membuat iris dianggap sebagai “biological code”, jauh lebih kompleks dan tahan lama daripada sidik jari, serta iris paling mustahil untuk dipalsukan.

Mata manusia adalah organ penglihatan yang tersusun dari berbagai bagian dengan fungsi saling melengkapi. Mata sendiri adalah organ manusia paling rumit setelah otak. Kornea di bagian depan berperan melindungi sekaligus membiaskan cahaya, sedangkan iris yang berwarna mengatur ukuran pupil agar jumlah cahaya yang masuk seimbang.

Pupil menjadi jalur utama cahaya menuju lensa, yang kemudian memfokuskan cahaya itu ke retina.

Pada retina, jutaan sel fotoreseptor bekerja mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang diteruskan melalui saraf optik ke otak, sehingga kita dapat melihat.

Sementara itu, sklera sebagai bagian putih mata memberikan perlindungan, dan koroid dengan pembuluh darahnya menyuplai nutrisi penting, menjadikan mata sebagai sistem biologis yang sangat presisi.

BACA JUGA:  Polygon Gandeng Cypher Capital, Buka Peluang di Timur Tengah

Iris dan Crypts 

Nah, iris sendiri memiliki ciri unik yang membedakannya dari bagian mata lain maupun dari setiap individu. Pola serat, warna, dan struktur mikroskopisnya—termasuk crypts dan lipatan halus—bersifat acak dan tidak pernah sama antara satu orang dengan yang lain, bahkan pada manusia kembar identik sekalipun.

Crypts sendiri berada di permukaan iris. Ia adalah celah kecil berbentuk oval atau bulat yang terletak di permukaan depan iris, terutama di sekitar collarette, yaitu garis yang membagi iris bagian dalam dan luar.

Struktur ini terbentuk pada lapisan stroma iris dan berfungsi sebagai jalur bagi cairan aqueous humor untuk mengalir, sehingga mendukung sirkulasi serta pertukaran nutrisi dalam mata.

Jumlah, bentuk, dan distribusi crypts berbeda pada setiap individu, menjadikannya salah satu ciri unik iris yang dapat dimanfaatkan sebagai identitas biometrik.

“Permukaan iris mengandung berbagai struktur seperti crypts, lipatan (furrows), bintik pigmen, dan fitur lainnya yang sangat bervariasi antar individu namun tetap stabil sepanjang hidup,” tersebut dalam sebuah penelitian di tahun 2016.

Anatomi dari mata manusia
Anatomi dari mata manusia, di mana iris sebagai bagian paling penting sebagai identitas unik alami. Sumber.
Crypts sendiri adalah bagian khusus di iris mata manusia yang menyerupai labirin. Sumber.
Crypts: Bukaan kecil berbentuk oval atau bulat pada permukaan iris. Sumber.

Selain itu, pola ini tetap stabil sepanjang hidup, sehingga iris menjadi tanda identitas biologis yang sangat andal, lebih kompleks daripada sidik jari, dan sulit dipalsukan.

Dalam kriptografi digital, algoritma digunakan untuk menciptakan kunci unik yang menjamin keamanan data. Dalam biologi, iris telah melakukan hal serupa secara alami, menyediakan tanda identitas yang tidak bisa dipalsukan. Analogi ini membuka ruang bagi teknologi modern yang berusaha menggabungkan biometrik dan blockchain.

BACA JUGA:  Solana Membidik US$320, Mungkinkah Tercapai?

Dari Biologi ke Kriptografi Digital

Worldcoin melihat potensi iris sebagai fondasi Proof-of-Personhood, sebuah cara untuk membedakan antara manusia asli dengan bot dan AI. Dengan perangkat bernama Orb, pola iris dipindai lalu diubah menjadi kode terenkripsi, bukan disimpan sebagai gambar mata. Proses ini memastikan identitas tetap aman, sekaligus unik di jaringan.

Di sinilah konsep “ada kripto di mata manusia” menemukan relevansinya. Iris bertindak sebagai identitas unik biologis dan alamai, sementara blockchain menggunakan kriptografi matematis. Ketika keduanya dipadukan, lahirlah sistem identitas global yang sulit dipalsukan namun tetap menjaga privasi.

Jadi, dengan kata lain, cara satu-satunya untuk membedakan apakah penguna Internet itu manusia robot atau entitas AI adalah data iris manusia yang unik itu.

Maka ke depan penggunaan data iris menjadi satu-satunya identitas pintu masuk palin sah dan valid ke beragam aplikasi, karena ada keraguan kita terhadap perkembangan AI itu sendiri yang dapat mengganggu dunia siber.

Orb alat pemindai dan perekam identitas iris dari mata manusia
Orb alat pemindai dan perekam identitas iris dari mata manusia.

Worldchain dan Peran Token Aset Digital WLD

Penerapan verifikasi iris tidak hanya berhenti pada identitas. Worldcoin yang didirikan oleh Sam Altman yang juga pendiri OpenAI, perusahaan di balik ChatGPTP, punya Worldchain, blockchain publik yang dirancang untuk miliaran pengguna. Basis identitas yang sahih memungkinkan distribusi sumber daya digital yang lebih adil dan mengurangi manipulasi akun palsu.

BACA JUGA:  Token Bola AFC Mulai Panas Lagi, Bidik Lonjakan ke US$1

Token aset digital WLD hadir sebagai penggerak ekosistem ini. Ia berfungsi untuk membayar biaya transaksi, memberi insentif partisipasi, sekaligus menjadi medium distribusi nilai yang terjamin hanya untuk manusia nyata. Seperti crypts pada iris yang menjamin keaslian biologis, WLD memastikan keaslian transaksi digital di Worldchain.

BACA JUGA: Ketika Aset Digital WLD Ditopang Aksi Korporasi

Argumen Kuat: Identitas Unik, Ekonomi Inklusif

Menghubungkan biometrik dengan blockchain membawa tiga argumen utama. Pertama, ia menjawab masalah global terkait akun palsu dan bot. Kedua, distribusi token WLD membuka peluang ekonomi digital yang lebih merata. Ketiga, Worldchain menjadi fondasi terpercaya bagi aplikasi keuangan dan kecerdasan buatan yang membutuhkan jaminan keaslian identitas manusia.

Jika kripto biasanya dipahami sebagai produk algoritma digital, iris manusia membuktikan bahwa “kripto” sejatinya sudah ada dalam diri kita. Dengan Worldcoin, pola crypts sebagai kripto di mata manusia dipadukan dengan teknologi blockchain, menjembatani biologi dan kriptografi demi masa depan ekonomi digital yang lebih inklusif, aman, dan berbasis identitas manusia sejati. Dan yang paling utama dari itu semua adalah untuk memastikan bahwa manusia tetap menjadi pengendali utamanya.[ps]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait