Ada Meme Coin PEPU Diklaim sebagai PEPE Versi Blockchain Layer-2

Di tengah popularitas token meme Pepecoin (PEPE), ada pengembang anonim “menelurkan” token Pepe Unchained (PEPU). Berbeda dengan PEPE, token PEPU kelak akan berjalan di blockchain Layer-2, yang secara teknikal lebih efisien.

Apa Itu Token PEPE, Sumber Inspirasi PEPU?

Token PEPE adalah sebuah kripto di blockchain Ethereum yang terinspirasi oleh meme internet terkenal, “Pepe the Frog”. Token yang diterbitkan secara anonim pada 2023 ini berfungsi sebagai mata uang digital dalam ekosistem yang terkait dengan meme tersebut, memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi, trading, dan berbagai aktivitas lainnya di platform berbasis blockchain yang mendukung PEPE. Seperti kripto lainnya, token PEPE juga dapat diperdagangkan di berbagai bursa dan digunakan dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi).

“Pepe the Frog” sendiri adalah karakter komik yang dibuat oleh kartunis Matt Furie. Pepe pertama kali muncul dalam komik Boy’s Club yang diterbitkan pada tahun 2005. Karakter ini kemudian menjadi sangat popular sebagai meme internet, sering kali digunakan dalam berbagai konteks di media sosial, mulai dari sosial dan politik hingga candaan.

5 Meme Coin Patut Dilirik Menurut Bittime, PEPE Sudah Terbang 700 Persen!

Kendati masih sangat baru, token PEPE sangatlah popular. Ini dibuktikan dari kapitalisasi pasarnya yang kerap berada di 30 besar kripto versi Coinmarketcap dan berada di peringkat ke-3 di sektor meme coin, setelah Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB). Per Selasa (30/7/2024) pagi kapitalisasi pasarnya mencapai US$4,9 miliar. Ini memang sangat jauh dibandingkan SHIB yang mencapai US$9,8 miliar. Namun demikian catatan terbaik PEPE adalah mengalami return 700 persen dalam setahun terkakhir.

Apa Itu PEPU yang Mengandalkan Blockchain Layer-2?

Popularitas PEPE mendorong proyek kripto ambisius lain di sektor meme coin. Jikalau sejumlah pihak menawarkan penerbitan token biasa di blockchain popular, berbeda halnya dengan Pepe Unchained (PEPU) ini.

Pengembang anonim di PEPU menarasikan proyek ini sebagai “pembebasan PEPE” dari rantai yang membelengunya. Rantai itu diibaratkan blockchain Ethereum 2.0 yang berbasis PoS, tempat token PEPE bersemayam, yang diklaim tidak lebih efisien dari segi waktu dan biaya.

Sebagai pembedanya, dilansir dari situs resminya, PEPU kelak akan menggunakan blockchain sendiri yang berjenis Layer-2 dan tetap terhubung dengan blockchain utama Ethereum itu.

Blockchain Layer-2 secara teknis dan praktis terkenal sebagai jaringan transaksi yang lebih efisien daripada menggunakan blockchain biasa.

Blockchain Layer-2 memberikan berbagai manfaat penting. Pertama, ia meningkatkan skalabilitas dengan memungkinkan lebih banyak transaksi per detik, sehingga mengurangi kemacetan jaringan. Selain itu, juga mengurangi biaya transaksi karena sebagian besar transaksi diproses di luar blockchain utama.

Kecepatan transaksi juga meningkat karena transaksi yang melalui Blockchain Layer-2 bisa diselesaikan lebih cepat tanpa perlu menunggu konfirmasi dari blockchain utama. Beban pada blockchain utama berkurang, menjaga performa dan stabilitas jaringan.

Blockchain Layer-2 juga dapat meningkatkan privasi, karena beberapa solusinya memungkinkan transaksi dilakukan secara off-chain. Hal ini dapat memberikan tingkat privasi yang lebih tinggi dibandingkan transaksi on-chain. Selain itu, Blockchain Layer-2 memungkinkan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang lebih kompleks dan interaktif.

Terakhir, dengan mengatasi masalah skalabilitas dan biaya tinggi, Blockchain Layer-2 mendukung adopsi massal teknologi blockchain, mempermudah pengguna baru untuk terlibat dan menggunakan teknologi ini.

Blockchain Layer-2 merujuk pada solusi yang dibangun di atas blockchain utama (Layer-1) dengan tujuan untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi transaksi. Sistem ini dirancang untuk mengatasi beberapa keterbatasan yang ada pada blockchain utama, seperti kecepatan transaksi yang lambat dan biaya yang tinggi.

Dengan menggunakan itu, beberapa proses atau transaksi dapat dilakukan di luar chain utama dan kemudian disinkronkan dengan chain utama. Ini memungkinkan transaksi untuk diproses lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah, karena tidak semua data harus langsung dimasukkan ke dalam blockchain utama.

Contoh dari Blockchain Layer-2 termasuk teknologi seperti state channels, sidechains, dan rollups. State channels memungkinkan transaksi dilakukan secara off-chain dan kemudian menyelesaikan hasilnya di chain utama.

Sedangkan sidechains adalah blockchain terpisah yang terhubung dengan chain utama, memungkinkan transaksi dilakukan di sidechain dan diselaraskan dengan chain utama. Sementara Rollups menggabungkan beberapa transaksi menjadi satu, mengurangi beban data pada chain utama.

Blockchain Layer-2 adalah pendekatan penting untuk meningkatkan efisiensi dan kemampuan blockchain dalam menghadapi permintaan yang terus meningkat.

PEPU Masih dalam Tahap Presale

Kendati menawarkan keunggulan dan usungan berupa blockchain Layer-2 yang cukup menarik, PEPU yang masih dalam tahap presale, masih menanti beberapa waktu lalu agar blockchain segera meluncur.

Disebutkan di situs resminya, bahwa mainnet blockchain itu akan diluncurkan beberapa waktu usai presale, yang saat ini sudah mencapai US$6,3 juta dari sasaran akhir US$6,4 juta. Presale ini sendiri dijadwalkan akan berakhir kurang dari 24 jam. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait