Aktivitas perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX) berbasis Solana menunjukkan pergeseran signifikan.
Menurut laporan Blockwork Research, proporsi perdagangan memecoin yang semula mendominasi lebih dari 60 persen di akhir 2024 kini merosot tajam hingga di bawah 30 persen. Sebaliknya, volume perdagangan antara SOL dan stablecoin melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2023.
Memecoin Kehilangan Dominasi di DEX SolanaÂ
Data terbaru mengungkapkan penurunan minat pada aset berisiko tinggi, terutama memecoin. Sepanjang 2024, jenis aset ini sempat menjadi motor utama pergerakan volume di DEX Solana.
Namun, memasuki pertengahan 2025, trennya berubah drastis. Blockwork Research mencatat bahwa perdagangan yang semula terkonsentrasi pada memecoin kini beralih ke pair SOL dan stablecoin.
Penurunan dominasi memecoin tersebut terjadi seiring turunnya jumlah trader harian di Solana. Dari sekitar 4,8 juta trader pada periode puncak, kini hanya tersisa sekitar 900 ribu trader aktif per Agustus 2025.
Artinya, terjadi penurunan lebih dari 80 persen dalam jumlah pengguna yang melakukan aktivitas perdagangan. Kondisi ini menunjukkan berkurangnya partisipasi ritel, yang selama ini dikenal sebagai pendorong utama euforia memecoin.
Faktor Penyebab Pergeseran
Beberapa faktor diyakini menjadi penyebab meredupnya perdagangan memecoin. Pertama, meningkatnya kasus scam dan rug pull di pasar membuat kepercayaan investor terkikis. Kedua, volatilitas ekstrem yang kerap terjadi pada aset jenis ini memicu kerugian signifikan, sehingga investor mulai menghindar.
Selain itu, perkembangan ekosistem Solana juga berperan. Banyak pengguna kini beralih ke aset dengan utilitas nyata, terutama stablecoin yang digunakan dalam berbagai aplikasi DeFi.
Dengan karakteristik harga yang stabil, stablecoin dianggap lebih aman sebagai sarana transaksi maupun penyimpanan nilai. Pergeseran ini mencerminkan kedewasaan pasar yang mulai meninggalkan tren spekulatif menuju penggunaan yang lebih fungsional.
Dampak Terhadap Ekosistem Solana
Lonjakan volume pada pair SOL dan stablecoin dipandang membawa dampak positif terhadap stabilitas likuiditas di DEX Solana.
Volume perdagangan yang lebih terpusat pada stablecoin diperkirakan dapat mengurangi fluktuasi ekstrem yang sebelumnya dipicu oleh perdagangan memecoin. Hal ini juga membuka peluang bagi pengembangan aplikasi DeFi, mulai dari pinjam-meminjam hingga strategi likuiditas berbasis agunan.
Meski demikian, penurunan jumlah trader harian menjadi tantangan tersendiri. Penurunan lebih dari 80 persen menunjukkan bahwa partisipasi ritel menurun drastis, sehingga ekosistem Solana perlu menarik kembali minat pengguna.
Para analis menilai, stabilitas likuiditas dan meningkatnya peran stablecoin dapat menjadi daya tarik baru, terutama bagi investor institusional yang cenderung lebih berhati-hati.
Pergeseran ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai arah jangka panjang ekosistem Solana. Apakah tren menuju stablecoin akan bersifat permanen atau hanya sementara masih perlu diamati lebih lanjut.
Namun, fakta menunjukkan bahwa pasar mulai lebih selektif dalam memilih aset, dengan preferensi terhadap token yang memiliki fungsi jelas dan risiko lebih rendah. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.