Ada “Politisi Kripto” di Taiwan

Sistem politik Taiwan yang kondusif terus mendorong minat, diskusi dan bahkan meningkatnya penggunaan uang kripto oleh warga, seiring meningkatnya jumlah orang yang tertarik terhadap inovasi teknologi. Pejabat Taiwan tak mau ketinggalan memperlihatkan minat yang besar terhadap uang digital dan teknologi blockchain. Bitcoinist melansir, Senin (25/09), dialog dan diskusi tentang kedua teknologi tersebut sangat kental di kancah politik Taiwan.

Pada April, Bitcoinist melaporkan Taiwan berencana menetapkan regulasi kripto yang jelas dan fokus memerangi pencucian uang. Pada saat itu, Menteri Hukum Qui Taisan mengatakan aturan baru tersebut akan sepenuhnya berlaku mulai November.

Selama bulan-bulan berikutnya, sejumlah tokoh politisi, seperti Jason Hsu, anggota kongres yang terkenal ramah kripto, serta kandidat Dewan Kota Taipei Hsiao Hsin-Chen, berbicara lantang mengenai manfaat inovasi teknologi dan uang digital, baik di dalam maupun di luar dunia perpolitikan Taiwan.

Belum lama ini, seorang kandidat Dewan Kota Taipei mengatakan ia menerima sumbangan dalam Bitcoin sejumlah US$325 (pada saat itu sekitar 10 ribu dolar Taiwan).

Pada Agustus, Hsiao Hsin-Chen menegaskan ia terbuka terhadap sumbangan uang kripto. Hsin-Chen juga berkata sumbangan tersebut sangat berarti karena uang kripto membantu menjaga sistem politik nasional tetap bersih dikarenakan transaksi yang terbuka untuk publik. Hsiao pun memfokuskan kampanyenya terhadap inovasi teknologi dan gagasan untuk memenggal praktik korupsi di sistem politik Taiwan.

Menurut hukum Taiwan, sumbangan anonim tidak boleh melebihi US$325. Karena sifat kripto yang fluktuatif, bisa berakibat sebuah donasi menjadi lebih tinggi dari saat diberikan sehingga melewati batas yang diperbolehkan, badan pengawas Control Yuan menyarankan beberapa pilihan untuk mengatasinya.

Demi transparansi, Control Yuan menyarankan para kandidat sebaiknya menyerahkan uang yang berlebih kepada badan pengawas tersebut jika pemberinya anonim, atau mengembalikan jumlah kelebihan kepada pendonor jika identitasnya dapat diketahui.

Serupa dengan Hsiao, tokoh parlemen Taiwan lainnya yang juga terkenal, Jason Hsu kerap menggaungkan gagasannya agar Taiwan menitikberatkan kepada teknologi mutakhir seperti mobil swakemudi, uang kripto, dan blockchain. Saking seringnya membicarakan kripto, ia mendapat julukan “Anggota Kongres Kripto”.

Secara keseluruhan, Anggota Kongres Kripto ini berpendapat regulasi apapun harus fleksibel, sehingga bisa beradaptasi terhadap industri kripto yang terus menerus berevolusi. Jason berharap pemerintah dapat mencari cara agar blockchain dapat digunakan dengan mudah oleh para warga dalam kehidupan sehari-harinya, kemudian setelah itu mengekspor teknologi tersebut ke negara-negara berkembang. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait