Sebelum Satoshi Nakamoto memublikasikan paper Bitcoin yang kini menjadi “kitab suci” bagi para developer dan trader kripto, ada sosok penting pencipta teknologi Proof of Work yang menjadi fondasi blockchain Bitcoin. Sosok itu adalah Adam Back, seorang kriptografer dan peretas kripto berkebangsaan Inggris.
Pria yang lahir pada Juli 1970 itu adalah pencipta Hashcash sistem Proof of Work dalam menangkal spam pada surel dan sistem serupa diterapkan dalam teknologi Bitcoin. Hashcash juga dimanfaatkan dalam protokol lain, seperti memerangi blog spam dan perlindungan terhadap pencemaran namespace.
Back memulai karirnya pada awal tahun 1990-an. Ia fokus di bidang gabungan kriptografi dan ilmu komputer. Ia memegang gelar Ph.D di disiplin sistem terdistribusi dan ilmu komputer dari University of Exeter. Back bekerja sebagai arsitek dan kriptografer di Zero-Knowledge Systems, sebuah perusahaan layanan dan teknologi peranti lunak berbasis di Kanada. Ketika bekerja di sana, Back menjadi konsultan bagi Nokia tentang kemungkinan menggunakan uang elektronik untuk telepon seluler.
Sejak 1995, Back mengerjakan protokol uang elektronik sebagai kriptografer. Pada tahun 1997, ia mengembangkan ide dan menulis kode untuk Hashcash. Hashcash adalah aplikasi awal Proof of Work yang menyulitkan pelaksanaan serangan spam, seperti mengirimkan jutaan surat elektronik (surel).
Protokol Hashcash mewajibkan pengirim surel mengkomputasi header yang valid bagi pesan surel sebelum dikirim. Komputasi Proof of Work ini cukup mudah dan bisa dilakukan dalam waktu kurang dari semenit oleh komputer pengirim, dan tidak menyulitkan “pengguna jujur”. Tetapi, bagi spammer yang mengirim banyak surel, Hashcash membuatnya menjadi lebih mahal secara komputasi.
Sejumlah ilmuwan pada tahun 1990-an dan awal 2000 melakukan beragam riset tentang uang peer-to-peer. Pada masa ini, Nick Szabo mengajukan ide Bit Gold, sedangkan Back mengajukan solusi B-money besutannya. Kedua solusi ini mengandalkan usaha komputasi untuk mencegah double spending (pembelanjaan ganda). Namun, kedua proposal tersebut tidak dapat secara efektif memecahkan masalah inflasi, terutama di sistem yang memberikan imbalan bagi pengguna yang membuat blok dan koin baru.
Hasil riset Back dikutip oleh Satoshi Nakamoto di paper Bitcoin sebagai pencipta Proof of Work Hashcash dan penambangan desentralistik yang digunakan dalam sistem keamanan Bitcoin. Nakamoto menghubungi Back pada tahun 2009 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Hashcash, sekaligus bertanya kepada Back soal apakah protokol ciptaannya dapat diterapkan dalam skala yang lebih besar dan rumit.
Di saat ini, Back sedang sibuk berperan sebagai pendiri dan CEO Blockstream, perusahaan teknologi blockchain dan Bitcoin. Ide mendirikan Blockstream tiba di tahun 2013, saat Back merasa tidak ada progres yang cukup signifikan di bidang infrastruktur Bitcoin agar siap dipakai di tingkat perusahaan. Selain itu, tidak banyak dukungan komersial terhadap pengembangan protokol Bitcoin.
Blockstream menggalang dana dalam putaran seed sebesar US$21 juta pada tahun 2014, di mana Reid Hoffman, Co-founder LinkedIn dan investor Facebook menjadi pendukungnya. Pada 2015, Blockstream melakukan putaran Series A dan berhasil mendapatkan dana US$55 juta dengan investor utama Li Ka-Shing dari Hong Kong.
Selama beberapa tahun terakhir, Blockstream semakin terkenal sebagai developer pelopor teknologi Bitcoin Core. Mereka telah mempekerjakan beberapa developer Bitcoin Core ke dalam tim internal Blockstream. Perusahaan ini terdaftar di Kanada, tetapi timnya tersebar di seluruh dunia. Adam Back sendiri berdomisili di Malta, sebuah negara yang sangat berambisi sebagai Pulau Blockchain.
Blockstream juga terlibat di pengembangan teknologi Lightning Network, sebuah solusi yang dibuat agar transaksi Bitcoin dapat dilakukan secara cepat, sehingga mudah diadopsi massal. Mereka juga membuat Liquid Network, solusi likuiditas yang menargetkan bursa kripto. Selain itu, Blockstream mengoperasikan satelit yang menyiarkan blockchain Bitcoin ke seluruh permukaan bumi. Melalui usaha tersebut, Adam Back berharap Bitcoin dapat digunakan oleh lebih banyak orang lagi. [ed]