Adu AI, Elon Musk Siap Bersaing dengan Microsoft dan Google

Dalam sebuah wawancara terbaru, pengusaha terkenal Elon Musk membagikan visinya untuk menciptakan raksasa kecerdasan buatan (AI) yang tangguh untuk bersaing dengan perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft.

Rencana ambisius Musk melibatkan pemanfaatan kemampuan Twitter dan perusahaannya dalam mobil listrik, Tesla, untuk mendorong pengembangan teknologi AI canggih.

Elon Musk Siap Bersaing di Sektor AI 

Bitcoin News melaporkan, Musk telah membahas potensi AI dan dampaknya pada masyarakat. Ia mengungkapkan kekhawatirannya tentang dominasi beberapa pemain besar di industri AI, terutama Google dan Microsoft.

Musk percaya bahwa konsentrasi kekuasaan di tangan beberapa perusahaan dapat mengarah pada masa depan di mana AI menjadi alat kontrol daripada kekuatan yang bermanfaat.

“Kami memiliki OpenAI dan Microsoft, Google dan Deepmind… Saya pikir harus ada kuda ketiga yang signifikan dalam perlombaan,” ujarnya.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Musk mengusulkan pembuatan raksasa AI baru yang akan memberikan alternatif bagi para pemain yang ada.

CEO Tesla tersebut menyarankan bahwa Twitter dan Tesla dapat memainkan peran penting dalam upaya ini, mengingat keunggulan dan pengaruh yang luas.

Twitter, dengan jumlah pengguna yang besar dan arus informasi secara real-time, dapat menjadi platform berharga untuk melatih dan memperbaiki algoritma AI.

Musk menekankan pentingnya data real-time dalam pengembangan AI, dan aliran percakapan publik dan pembaruan berita yang terus-menerus di Twitter memberikan peluang besar untuk mengumpulkan data semacam itu.

Selain itu, Musk menyoroti peran potensial Tesla dalam lanskap AI. Dengan teknologi pengemudi otonom yang canggih, Tesla telah mengumpulkan dataset yang luas tentang skenario berkendara di dunia nyata.

Musk mengusulkan memanfaatkan dataset ini untuk melatih model AI, meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami dan menghadapi lingkungan yang kompleks.

Meskipun visi Musk ini jelas ambisius, hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan dan pertimbangan.

Implikasi etis dari pengembangan AI, perlindungan data pengguna dan risiko potensial yang terkait dengan kemajuan AI yang tidak terkendali adalah faktor penting yang harus diperhatikan dengan cermat.

Perlu dicatat bahwa Musk bukanlah orang baru dalam usaha yang mengagumkan dan teknologi yang mengganggu.

Perusahaannya, SpaceX dan Neuralink, telah memberikan kontribusi signifikan dalam eksplorasi luar angkasa dan antarmuka otak-komputer secara berturut-turut.

Oleh karena itu, minat dan keterlibatannya dalam penelitian dan pengembangan AI tidaklah mengejutkan.

Namun, menciptakan raksasa AI baru untuk menantang pemain-pemain mapan seperti Google dan Microsoft bukanlah tugas yang mudah.

Sumber daya, infrastruktur, dan talenta yang dibutuhkan untuk bersaing di bidang ini sangat besar. Masih harus dilihat bagaimana usulan Musk akan terealisasi dan apakah itu benar-benar akan mengubah industri AI.

Saat wawancara berakhir, Musk menekankan perlunya kolaborasi dan persaingan terbuka dalam pengembangan AI.

Ia percaya bahwa membina ekosistem yang beragam dari perusahaan AI adalah penting untuk mencegah konsentrasi kekuasaan dan memastikan bahwa teknologi AI bermanfaat bagi seluruh umat manusia. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait