Harga Bitcoin telah longsor lebih dari 80 persen sejak Desember tahun lalu di beragam bursa kripto. Tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan niat bursa saham terbesar kedua di dunia untuk terjun di pasar Bitcoin.
NewsBTC melansir, Selasa (27/11), mengutip laporan dari Bloomberg, bursa saham Nasdaq disinyalir akan meluncurkan Bitcoin berjangka di kuartal pertama 2019. Bursa berbasis di New York tersebut sedang membuka diskusi dengan Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka AS (CFTC) untuk menjawab beberapa kekhawatiran serta memastikan peluncuran kontrak berjangka Bitcoin berjalan mulus.
Berita ini menyusul nyaris setahun setelah Nasdaq mengumumkan rencananya untuk membuka Bitcoin berjangka. Pada saat pengumuman tersebut, harga Bitcoin sedang membentuk harga tinggi baru di nilai US$11 ribu, yang kemudian terus melambung, hingga lebih dari US$19 ribu. Dalam kurun waktu ini, CME Group dan CBOE Global Markets meluncurkan perdagangan Bitcoin berjangka mereka. Ketika itu, komunitas kripto berharap produk berjangka tersebut dapat menarik minat investor institusi dalam jumlah besar, tetapi kenyataannya tidak sesuai harapan.
Salah satu penyebab investor institusi belum berbondong-bondong “bermain” Bitcoin adalah kurang stabilnya harga spot Bitcoin. Pasar Bitcoin berjangka tetap volatil dan dengan volume perdagangan tipis. Mengingat hal ini, Nasdaq harus menangani masalah tersebut agar peluncuran kontrak berjangka Bitcoin besutannya lancar dan sukses.
Adena Friedman, CEO Nasdaq, mengonfirmasi pada Januari 2018 lalu, bahwa kontrak Bitcoin pihaknya akan berbeda. Nasdaq akan merujuk kepada sejumlah bursa spot yang dikompilasi oleh VanEck Associates untuk menentukan harga kontraknya. VanEck adalah perusahaan yang mengajukan proposal Bitcoin ETF yang sedang dikaji oleh Otoritas Jasa Keuangan AS (SEC).
Sejauh ini, status bursa spot Bitcoin yang tidak diregulasi berada di luar wilayah hukum para regulator. SEC menyebut manipulasi harga sebagai salah satu penyebab utama mereka menolak 9 proposal Bitcoin ETF. Menanggapi hal tersebut, anak perusahaan VanEck bernama MV Index Solutions meluncurkan indeks harga Bitcoin berdasarkan tiga bursa over-the-counter (OTC) yang diregulasi, yaitu Circle Trade, Cumberland dan Genesis Trading.
Prioritas utama Nasdaq agar berhasil meluncurkan Bitcoin berjangka adalah membangun fondasi untuk menentukan harga Bitcoin yang stabil. Jika SEC menyetujui proposal Bitcoin ETF oleh VanEck pada kuartal keempat 2018, maka akan menjadi pembuka jalan bagi Nasdaq untuk memulai perdagangan Bitcoin berjangka pada kuartal pertama 2019.
Usaha yang dilakukan beragam perusahaan keuangan dan bursa-bursa terkemuka di pasar Bitcoin, menandakan kekuatan fundamental jangka panjang Bitcoin. Selama ini, investor institusi cenderung menghindari pasar Bitcoin dikarenakan kurangnya regulasi dan likuiditas. Ketika ETF setuju dan dikombinasikan dengan kontrak berjangka, mungkin akan membuat Bitcoin menjadi lebih menggiurkan bagi investor institusi.
Kendati demikian, situasi pasar Bitcoin dan kripto secara keseluruhan saat ini sedang lesu. Diduga salah satu penyebabnya adalah perang hard fork Bitcoin Cash. Volume perdagangan kripto di tingkat ritel juga tidak cukup untuk memuaskan investor institusi yang ingin masuk, kecuali pasar kripto menemukan titik terendah dalam waktu dekat.
Nasdaq belum mengonfirmasi apakah pihaknya akan meluncurkan kontrak berjangka Bitcoin tahun depan atau tidak, tetapi berita tersebut bisa menjadi pertanda bagi pegiat kripto untuk tetap menyimpan Bitcoin mereka atau buying the dip. [ed]