Bukan rahasia lagi kalau dunia kripto dan regulasi sering kali terlihat seperti dua dunia yang sulit bertemu. Tapi kini, Ketua SEC AS Paul Atkins mencoba menjembatani keduanya lewat pendekatan baru yang membuat banyak pelaku industri merasa lebih didengar.
Dalam sidang bersama Subkomite Anggaran Senat AS yang digelar awal Juni ini, Atkins mengumumkan bahwa SEC akan beralih dari pola lama berbasis penegakan hukum, ke pendekatan yang lebih terbuka lewat proses yang dinamakan notice and comment.
Apa artinya? Jika sebelumnya aturan datang tiba-tiba seperti tamu tak diundang, sekarang publik bisa ikut memberi masukan sebelum regulasi resmi diterapkan. Proses ini sering digunakan di banyak lembaga federal di AS dan dianggap lebih transparan serta ramah inovasi.
Langkah ini menjadi angin segar, terutama bagi pengembang dan perusahaan kripto yang selama ini merasa was-was terhadap potensi tindakan hukum mendadak.
Fokus Baru SEC AS: Dari Penerbitan hingga Perdagangan Kripto
Lebih lanjut lagi, Atkins menjelaskan bahwa kerangka baru ini akan menyasar tiga hal inti, yaitu bagaimana aset kripto diterbitkan, siapa yang bisa menyimpan atau menjadi kustodian dan bagaimana aset ini boleh diperdagangkan di bursa. Semuanya akan dibahas dengan pendekatan yang lebih terbuka.
Sebagai contoh, ada banyak pelaku yang ingin menerbitkan token untuk mendanai proyek mereka, tapi bingung apakah token itu akan dianggap sebagai sekuritas atau bukan.
Dengan aturan yang lebih jelas, harapannya tidak ada lagi yang ‘nekat’ hanya karena bingung atau takut ketinggalan. Begitu pula dengan urusan kustodian. Selama ini, definisinya masih abu-abu, apalagi dalam konteks aset digital yang tidak bisa disimpan dalam brankas seperti saham tradisional.
“Saya ingin menjajaki apakah keringanan pengecualian bersyarat akan sesuai bagi pendaftar dan non-pendaftar yang ingin memasarkan produk dan layanan baru yang mungkin tidak sesuai dengan aturan dan regulasi komisi saat ini,” tambahnya, dalam video CNBC Television.
Tim Khusus dan Kode Etik yang Disempurnakan
Untuk menjalankan rencana ini, SEC membentuk tim khusus yang dipimpin oleh dua komisaris yang memang dikenal pro-inovasi, yaitu Hester Peirce dan Mark Uyeda.
Misi mereka cukup besar, merumuskan kebijakan yang bisa menjembatani regulasi dengan kecepatan industri kripto yang terus berubah. Ini bukan sekadar tim simbolis. Mereka akan melibatkan berbagai divisi di SEC agar hasilnya bisa langsung diterapkan tanpa banyak birokrasi.
Yang menarik, Atkins juga menyentil soal kode etik internal SEC. Dia menegaskan pentingnya agar pegawai SEC tidak sembarangan menyebut proyek kripto sebagai ilegal sebelum ada dasar hukum yang jelas. Sikap ini cukup berani dan tidak biasa di lingkungan regulator yang cenderung bermain aman.
Tantangan dari Dalam
Namun demikian, tidak semua pihak di dalam SEC menyambut rencana Atkins dengan tangan terbuka.
Komisaris Caroline Crenshaw, misalnya, mengkritik pendekatan baru ini sebagai “regulasi jenga,” analogi untuk struktur hukum yang bisa runtuh jika ditarik satu bagian. Menurutnya, aturan yang longgar justru bisa membuka celah bagi penipuan atau manipulasi pasar.
Tentu, ada benarnya juga. Tapi di sisi lain, terlalu ketat juga bisa membuat pelaku industri memilih hengkang ke luar negeri, di mana mereka merasa lebih dipahami. Hal ini pun diakui oleh Atkins secara langsung.
“Sementara komisi dan stafnya berupaya mengembangkan kerangka regulasi yang komprehensif untuk aset kripto, pelaku pasar sekuritas tidak boleh dipaksa untuk pindah ke luar negeri untuk berinovasi dengan teknologi blockchain,” ujar Atkins.
Jika bicara soal regulasi, banyak orang langsung terbayang pada dokumen ratusan halaman yang membosankan. Tapi pendekatan SEC kali ini terasa sedikit berbeda. Ada nuansa bahwa mereka mulai menyadari bahwa dunia kripto bukan sekadar ruang spekulasi, tapi ladang inovasi teknologi yang layak diberi ruang untuk tumbuh.
Apakah ini akan mengubah total cara SEC mengatur dunia kripto? Mungkin belum. Tapi setidaknya, ini menunjukkan bahwa ada keinginan dari regulator untuk memahami, bukan hanya menghakimi.
Dalam dunia yang terus berubah cepat, langkah kecil seperti ini bisa menjadi pijakan penting menuju regulasi yang lebih adaptif, masuk akal, dan tetap menjaga kepercayaan publik. [st]