IKLAN

Aksi Jual Bitcoin Menurun, Bullish Lagi, Ketua?

Aksi jual terhadap Bitcoin (BTC) ternyata menurun, menurut Glassnode. Apakah ini tanda bullish lagi, ketua? Dan hari ini, dalam rupiah, harga BTC sudah tembus rekor di kisaran Rp900 juta.

Harapan bullish untuk Bitcoin belum hilang. Kendati pasar kelas aset baru itu menunjukkan tanda-tanda ‘kelelahan’ setelah mencatat pergerakan naik 1.500 persen lebih dalam 13 bulan sebelumnya.

Harga Bitcoin hari ini, Senin (12/4/2021), mencapai rekor terbaru dalam rupiah, Rp900 juta per BTC akibat nilai tukar IDR/USD yang sedang menguat. Sumber: Indodax.com.

Para investor jangka panjang pun tampak masih mempertahankan aset digital andalannya itu.

Bitcoin Long-Term Holder Net Position Change. Source: Glassnode

Menurut Glasnode, mereka menginginkan ekspansi dan ekspektasi lebih terhadap Bitcon.

Mereka melihat adanya bias pasar Bitcoin berdasarkan indikator on-chain. Salah satu dari ukuran penawarannya adalah riwayat dari dompet Bitcoin mereka berdasarkan kepemilikan.

Padahal, secara historis, semakin sedikit user membelanjakan Bitcoin mereka, maka semakin tinggi bias bullish-nya.

Hijau Merah Hijau

Kepala Investasi Moskovski Capital, Lex Moskovski menuturkan adanya perubahan warna dari merah menjadi hijau untuk pertama kalinya sejak Oktober 2020.

Bilah merah pada grafik mencerminkan volume transaksi yang lebih tinggi dari pemegang aset, daripada mereka yang memutuskan berinvestasi jangka panjang.

BACA JUGA  Apa Itu Cryptocurrency, Sejarah dan Perkembangannya

Di sisi lain, bilah hijau menunjukkan lebih banyak orang yang suka menyimpan Bitcoin daripada mentransfernya ke address lain.

“Tekanan penjualan menurun,” jelasnya sembari mengesampingkan itu usai mempelajari polanya, dilansir dari Newsbtc.com.

“Dilihat dari nilai nominalnya, jika dibandingkan dengan sebulan lalu, lebih banyak aset telah ditambahkan ke LTH UTXO daripada yang tersisa. Dan menurutnya akan bullish,” tambahnya.

Mengapa HODL Bitcoin?

Pernyataan tersebut muncul, di tengah Bitcoin berjuang melalui pergerakan parabolik yang di atas US$60 ribu.

Meningkatnya imbal hasil obligasi AS melemahkan minat jangka pendek investor untuk aset safe-haven. Pada gilirannya, membuat dolar AS terpukul turun.

Di sisi lain, Bitcoin mempertahankan bias bullish-nya bahkan terhadap greenback yang relatif lebih kuat.

Bitcoin trades inside a bullish structure. Source: BTCUSD on TradingView.com

Isyarat kenaikan terus mendapat dukungan dalam bentuk investasi kelembagaan baru, seperti MicroStrategy, Mastercard, PayPal, Visa, Bank of New York Mellon, Morgan Stanley, dan Goldman Sachs.

BACA JUGA  Pasar Kripto Sumringah Setelah The Fed Kerek Suku Bunga 75 Basis Poin, Ini Proyeksi Berikutnya

Investor juga mengantisipasi pertumbuhan di sektor Bitcoin setelah Coinbase menerima persetujuan peraturan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk go public melalui Nasdaq.

Itu memastikan ekspansi lebih lanjut untuk Bitcoin di Wall Street. Hal tersebut juga membuat banyak analis memprediksi Bitcoin bisa mencapai US$100.000 pada akhir tahun ini. [bar]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait