Aksi jual terhadap Bitcoin (BTC) ternyata menurun, menurut Glassnode. Apakah ini tanda bullish lagi, ketua? Dan hari ini, dalam rupiah, harga BTC sudah tembus rekor di kisaran Rp900 juta.
Harapan bullish untuk Bitcoin belum hilang. Kendati pasar kelas aset baru itu menunjukkan tanda-tanda ‘kelelahan’ setelah mencatat pergerakan naik 1.500 persen lebih dalam 13 bulan sebelumnya.
Para investor jangka panjang pun tampak masih mempertahankan aset digital andalannya itu.
Menurut Glasnode, mereka menginginkan ekspansi dan ekspektasi lebih terhadap Bitcon.
Mereka melihat adanya bias pasar Bitcoin berdasarkan indikator on-chain. Salah satu dari ukuran penawarannya adalah riwayat dari dompet Bitcoin mereka berdasarkan kepemilikan.
Padahal, secara historis, semakin sedikit user membelanjakan Bitcoin mereka, maka semakin tinggi bias bullish-nya.
Hijau Merah Hijau
Kepala Investasi Moskovski Capital, Lex Moskovski menuturkan adanya perubahan warna dari merah menjadi hijau untuk pertama kalinya sejak Oktober 2020.
Finally.
Long term holder net position change flashed green for the first time in more than 5 months.
Selling pressure is decreasing. pic.twitter.com/RwxSgPCUrm
— Lex Moskovski (@mskvsk) April 9, 2021
Bilah merah pada grafik mencerminkan volume transaksi yang lebih tinggi dari pemegang aset, daripada mereka yang memutuskan berinvestasi jangka panjang.
Di sisi lain, bilah hijau menunjukkan lebih banyak orang yang suka menyimpan Bitcoin daripada mentransfernya ke address lain.
“Tekanan penjualan menurun,” jelasnya sembari mengesampingkan itu usai mempelajari polanya, dilansir dari Newsbtc.com.
“Dilihat dari nilai nominalnya, jika dibandingkan dengan sebulan lalu, lebih banyak aset telah ditambahkan ke LTH UTXO daripada yang tersisa. Dan menurutnya akan bullish,” tambahnya.
Mengapa HODL Bitcoin?
Pernyataan tersebut muncul, di tengah Bitcoin berjuang melalui pergerakan parabolik yang di atas US$60 ribu.
Meningkatnya imbal hasil obligasi AS melemahkan minat jangka pendek investor untuk aset safe-haven. Pada gilirannya, membuat dolar AS terpukul turun.
Di sisi lain, Bitcoin mempertahankan bias bullish-nya bahkan terhadap greenback yang relatif lebih kuat.
Isyarat kenaikan terus mendapat dukungan dalam bentuk investasi kelembagaan baru, seperti MicroStrategy, Mastercard, PayPal, Visa, Bank of New York Mellon, Morgan Stanley, dan Goldman Sachs.
Investor juga mengantisipasi pertumbuhan di sektor Bitcoin setelah Coinbase menerima persetujuan peraturan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk go public melalui Nasdaq.
Itu memastikan ekspansi lebih lanjut untuk Bitcoin di Wall Street. Hal tersebut juga membuat banyak analis memprediksi Bitcoin bisa mencapai US$100.000 pada akhir tahun ini. [bar]