IKLAN
Banner IUX

Aksi Jual Whale di Binance Bikin Harga Bitcoin Tersungkur

Banner IUX

Pasar kripto kembali diguncang setelah data terbaru menunjukkan aksi jual besar-besaran di bursa Binance mendorong harga Bitcoin turun ke kisaran US$111.000–US$112.000.

Menurut analis on-chain Arab Chain dari CryptoQuant, tekanan jual lebih dari US$2 miliar yang terjadi pada awal pekan ini membuat pembeli kehilangan kendali, dengan dominasi kuat datang dari penjual besar yang diyakini melibatkan institusi maupun whale Bitcoin.

Peristiwa ini menandai perubahan arah setelah sebelumnya, pada 17–19 September, harga Bitcoin sempat menembus level US$117.000 berkat lonjakan kekuatan beli. Namun sejak 20 September, indeks derivatif mulai melemah dan momentum harga terkikis hingga menekan aset kripto terbesar tersebut ke level lebih rendah.

Kondisi semakin krusial pada 22 September ketika volume beli mencapai US$1,79 miliar, sementara volume jual tercatat jauh lebih besar, yakni US$2,29 miliar dalam satu jam.

BACA JUGA:  Altcoin PENGU Pullback Dulu, September Bakal Meriah

“Data ini menunjukkan bagaimana penjual menguasai pasar, dengan aliran likuiditas yang jelas lebih besar dibandingkan dari sisi pembeli,” ujar Arab Chain dalam analisisnya.

Tekanan Whale Bitcoin Percepat Penurunan

Fenomena lonjakan volume jual dalam waktu singkat mengindikasikan adanya campur tangan whale Bitcoin atau lembaga besar yang memanfaatkan momentum untuk menekan harga.

Kondisi ini menimbulkan pertarungan sengit antara bull dan bear, di mana tekanan jual akhirnya menghapus sebagian besar keuntungan yang sempat terbentuk di awal pekan.

Sejak 23 hingga 24 September, Bitcoin memasuki fase konsolidasi dengan pergerakan terbatas di rentang US$112.000–US$113.000.

Arab Chain menilai periode ini sebagai “uji likuiditas” di mana pasar menunggu katalis eksternal, baik berupa sentimen makroekonomi maupun aksi besar lain dari pelaku pasar.

Pasar Menunggu Arah Baru

Dominasi whale Bitcoin di Binance telah menimbulkan efek signifikan pada psikologi pasar. Lonjakan volume jual yang masif menegaskan kerentanan pasar terhadap pergerakan institusi atau investor besar.

BACA JUGA:  Bitcoin Masih Sehat, Analis Soroti Peluang Tembus US$200.000

Dalam konteks ini, trader ritel menghadapi tantangan besar karena arah pasar lebih banyak ditentukan oleh aksi para pemain utama.

Tekanan jual juga menjadi sinyal bahwa aliran likuiditas tidak hanya ditopang oleh faktor spekulatif, tetapi juga strategi likuidasi besar dari pihak yang memegang volume aset signifikan.

Para analis menilai, bila pembeli tidak mampu mengimbangi kekuatan jual ini, tren penurunan bisa berlanjut lebih jauh. Sebaliknya, pemulihan kekuatan beli dalam jumlah besar berpotensi mendorong Bitcoin kembali menguji level US$115.000, yang kini menjadi titik kunci dalam dinamika harga jangka pendek.

Sejumlah pihak kini menyoroti faktor eksternal yang bisa menjadi pemicu arah baru pasar. Rilis data ekonomi AS, keputusan kebijakan suku bunga bank sentral, serta perkembangan regulasi kripto global disebut-sebut sebagai faktor yang dapat mengubah sentimen dalam beberapa pekan mendatang.

BACA JUGA:  Venom Foundation Sebut Tokenisasi Aset Jadi Masa Depan Keuangan

Dengan situasi pasar yang masih tertekan, investor ritel diimbau untuk lebih berhati-hati menghadapi volatilitas tinggi. Aksi whale Bitcoin terbukti mampu menggeser harga dalam waktu singkat, meninggalkan dampak luas bagi keseluruhan ekosistem.

Hingga kini, pasar masih menunggu apakah kekuatan beli mampu bangkit kembali atau dominasi penjual terus berlanjut. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait