Pasar Bitcoin (BTC) saat ini seperti dua sisi mata uang, satu sisi menunjukkan gairah luar biasa di ruang derivatif, namun sisi lainnya memperlihatkan gelagat hati-hati di ranah spot.
Di tengah volatilitas yang terus memanas, data terbaru dari CoinGlass memperlihatkan bahwa volume derivatif Bitcoin naik lebih dari 34 persen hanya dalam satu hari terakhir. Nilainya mencapai US$93,43 miliar, angka yang tidak main-main jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Ini memberi kesan bahwa banyak trader sedang memposisikan diri untuk sesuatu yang besar. Tetapi apakah semuanya sedang bersiap menyambut reli, atau justru melindungi diri dari badai?
Yang juga tak kalah menarik adalah pertumbuhan open interest (OI) yang kini berada di angka US$64,66 miliar, naik sekitar 3,63 persen.
OI ini biasanya jadi petunjuk tentang berapa banyak posisi yang masih aktif di pasar, dan ketika angka ini naik bersamaan dengan volume, itu bisa diartikan ada potensi arah tren yang sedang terbentuk, meskipun belum jelas apakah naik atau turun.
Lonjakan Opsi BTC: Antara Perlindungan dan Spekulasi
Jika pasar derivatif seperti papan catur, maka sektor opsi adalah permainan strategi tingkatan lanjut. Volume opsi Bitcoin melonjak lebih dari 30 persen dan kini menembus US$3,01 miliar. Di saat yang sama, nilai OI opsi ikut bertambah hingga menyentuh US$32,39 miliar.
Angka ini menunjukkan bahwa para trader bukan cuma ikut-ikutan membuka posisi, tapi juga mulai memasang strategi perlindungan atau taruhan spekulatif.
Bayangkan seperti seseorang yang membeli payung meski langit belum mendung. Bisa jadi dia sedang berjaga-jaga akan hujan badai, atau justru bersiap menari di bawah hujan keuntungan. Apa pun alasannya, data ini menunjukkan kesiapan pasar menghadapi perubahan besar dalam waktu dekat.
Rasio Long/Short: Optimisme Mulai Luntur?
Sementara itu, rasio long/short akun di BTC/USDT di bursa kripto Binance hanya berada di angka 0,6015. Artinya, untuk setiap satu akun yang mengambil posisi long, ada lebih dari satu setengah akun yang mengambil posisi short.
Ini bisa jadi sinyal bahwa sentimen pasar tidak sekuat yang terlihat di permukaan. Ada rasa ragu dari para pelaku pasar ritel, atau mungkin hanya bentuk kehati-hatian setelah volatilitas yang terus berulang dalam beberapa minggu terakhir.
Dana Spot Pindah Haluan: Binance Kehilangan US$98 Juta
Namun, yang paling bikin alis terangkat adalah pergerakan dana di pasar spot. Dalam 24 jam terakhir, dana sebesar US$98,40 juta keluar dari Binance. Ini angka yang tidak kecil, bahkan cukup untuk membeli puluhan apartemen di pusat kota Jakarta.
Menariknya, alih-alih tersebar merata ke berbagai bursa, sebagian besar justru mengalir ke OKX dengan net inflow sebesar US$59,40 juta.
Di sisi lain, bursa lain seperti Bitfinex, Bybit dan Coinbase masing-masing mencatat net outflow sebesar US$40,91 juta, US$34,91 juta dan US$30,89 juta. Pola ini memberi petunjuk bahwa para investor sedang melakukan reposisi, mungkin demi mencari spread lebih menguntungkan, atau bisa jadi ada kekhawatiran soal kondisi internal bursa tertentu.
Namun demikian, net outflow besar dari beberapa bursa besar juga bisa ditafsirkan sebagai tanda bahwa investor tengah memindahkan dana mereka ke cold wallet untuk penyimpanan jangka panjang.
Langkah ini umumnya diambil saat pelaku pasar merasa lebih nyaman mengamankan aset secara mandiri dibanding membiarkannya berada di platform yang bisa terdampak volatilitas sistemik atau risiko kebijakan.
Dengan kata lain, arus keluar ini belum tentu mencerminkan kepanikan, melainkan bisa juga menandakan kepercayaan jangka panjang terhadap Bitcoin itu sendiri.
Ke Mana Arah BTC? Data On-Chain Bisa Jadi Kompas
Pertanyaan besarnya sekarang adalah, ke mana arah harga BTC berikutnya? Jika kita menyimak data derivatif, lonjakan volume dan OI menunjukkan bahwa pasar sedang membangun tekanan, seperti pegas yang ditekan terus-menerus.
Namun, posisi short yang lebih dominan memberi nuansa kehati-hatian. Di saat bersamaan, keluarnya dana spot dari Binance menandakan bahwa pemain besar sedang menarik likuiditas dan mungkin bersiap melakukan aksi di tempat lain.
Jika analoginya seperti kapal besar yang sedang menurunkan jangkar di perairan asing, bisa jadi ada peluang akumulasi diam-diam sebelum kapal itu melaju kencang lagi.
Namun demikian, tanpa konfirmasi volume masuk ke pasar spot secara konsisten, reli yang kuat masih sulit terjadi dalam waktu dekat. Arah selanjutnya kemungkinan besar akan bergantung pada reaksi pasar terhadap tekanan posisi derivatif yang terus membesar.
Di tengah lonjakan aktivitas dan perpindahan dana besar-besaran, satu hal yang patut diingat, pasar Bitcoin sering kali bermain di wilayah abu-abu antara euforia dan kekhawatiran.
Meskipun datanya tampak teknikal dan kering, sebenarnya ini adalah cerita tentang jutaan keputusan manusia yang masing-masing membawa harapan dan ketakutan.
Jadi, sebelum ikut meloncat ke dalam pasar atau buru-buru menarik keluar, ada baiknya melihat arah angin lebih lama. Karena seperti biasa, di dunia kripto, satu malam saja bisa mengubah semuanya. [st]