Insiden peretasan kembali mengguncang ranah media sosial, kali ini menimpa salah satu tokoh penting di parlemen Inggris. Akun X milik Lucy Powell, Menteri Pemerintah Inggris sekaligus anggota parlemen dari Manchester Central, telah diretas dan digunakan untuk mempromosikan crypto scam.
Digunakan untuk Mempromosikan Penipuan Kripto
Sebagai pemimpin House of Commons, posisi Lucy tergolong sangat strategis dalam struktur pemerintahan Inggris, membuat serangan ini tidak bisa dianggap sepele dan tentu saja berbahaya.
Insiden peretasan tersebut terjadi pada awal pekan ini dan langsung menarik perhatian publik, mengingat akun tersebut memiliki lebih dari 70 ribu pengikut. Para peretas memanfaatkan momentum dengan menyebarkan promosi tentang token palsu.
“House of Commons Coin (HCC) adalah mata uang digital berbasis komunitas yang membawa kekuatan rakyat ke dalam blockchain,” tulis para peretas dalam unggahan yang kini telah dihapus, Selasa (15/04/2025).

Parahnya, unggahan yang mempromosikan penipuan kripto ini bahkan menyematkan logo resmi House of Commons, seolah memberikan legitimasi terhadap proyek fiktif tersebut.
Beruntung, tak lama setelah insiden itu terdeteksi, pihak terkait langsung mengambil langkah cepat. Akun tersebut berhasil diamankan dan seluruh unggahan menyesatkan telah dihapus.
Rentetan Serangan Siber di Dunia Kripto
Apa yang menimpa Lucy Powell bukanlah kasus pertama. Sebelumnya, sederet figur publik juga menjadi korban serangan siber dengan modus serupa.
Gitaris legendaris Guns N’ Roses, Slash, bahkan memilih untuk meninggalkan platform X secara permanen setelah lelah menjadi sasaran peretasan yang dimanfaatkan untuk menyebarkan promosi crypto scam.
Diretas untuk Promosikan Crypto Scam, Gitaris GNR Cabut dari X
Tak hanya selebritas, lembaga pemerintah juga turut menjadi korban. Pada 20 September tahun lalu, saluran YouTube resmi Mahkamah Agung India diretas dan diubah menjadi akun bertema Ripple.
Dalam peretasan tersebut, pelaku menyebarkan video deepfake yang menampilkan CEO Ripple, Brad Garlinghouse, untuk mempromosikan penipuan kripto dengan janji keuntungan besar.
Kejadian ini menunjukkan bahwa motif di balik serangan bukan sekadar iseng, tetapi mengarah pada crypto scam yang terorganisasi dan mengejar keuntungan cepat dari korban yang lengah.
Kewaspadaan adalah Kunci
Gelombang peretasan oleh kelompok hacker yang menyasar figur publik dan lembaga ternama dengan modus promosi penipuan kripto semakin menegaskan pentingnya edukasi dan literasi digital.Â
Masyarakat harus memahami bahwa tidak semua unggahan atau informasi dari akun resmi bisa langsung dipercaya tanpa verifikasi yang mendalam, terutama jika menyangkut hal-hal sensitif.
Di tengah dunia digital yang terus berkembang, keamanan akun menjadi pertahanan terakhir. Ketika tokoh besar saja bisa menjadi korban, jelas bahwa siapapun di antara kita tidak kebal dari ancaman serupa. [dp]