Sebelum FTX mengajukan kebangkrutan di Pengadilan AS, Alameda Research telah tarik dana senilai US$204 juta.
Hal tersebut terungkap oleh perusahaan analitik blockchain Arkham Intelligence yang melihat adanya tiga penarikan besar dari FTX sebelum kebangkrutan resmi mereka, yaitu penarikan dari Alamada Research, peretas FTX senilai US$49 juta, dan Amber Group senilai US$40 juta.
Arkham analysed flows from FTX US in the final few days before the collapse, finding that Alameda withdrew the most funds, at $204M.
Below is a diagram of withdrawals to Arkham-identified entities from FTX US.
n.b. this thread regards FTX US assets only, not FTX International. pic.twitter.com/QFPVlVIWhO
— Arkham | Crypto Intelligence (@ArkhamIntel) November 25, 2022
Menariknya, perusahaan yang diperkirakan akan bangkrut mengikuti jejak FTX, yaitu Genesis, juga ada dalam daftar tersebut, menjadi penarik terbesar ketujuh dengan nilai US$22 juta.
Alameda Research Jadi Penarik Dana TerbesarÂ
Berdasarkan laporan BeinCrypto, Arkham melihat adanya delapan dompet kripto yang terkait dengan penarikan besar Alameda tersebut.
Salah satu dompet adakah milik FTX International, yang menerima dana senilai US$142,4 juta.
“Alameda kemungkinan berfungsi sebagai jembatan antara FTX AS dan FTX International,” ujar Arkham Intelligence.
Diketahui, sebagian besar aset yang ditarik oleh Alameda adalah stablecoin yang dipatok dolar AS seperti USDT, BUSD, TUSD dan USDC, dengan porsi lebih dari 50 persen. Sisanya adalah kripto Ether (ETH) dan Wrapped Bitcoin (wBTC).
Selain itu, ada sisa dana senilai US$10,4 juta yang dikirim ke dompet bursa kripto pesaing, yakni Binance.
“US$38,06 juta ditarik oleh Alameda dalam bentuk Wrapped Bitcoin. wBTC yang ditarik dikirim ke dompet pedagang wBTC Alameda dari mana mereka dijembatani ke jaringan BTC,” tambah Arkham.
Tuduhan CEO Baru FTX Tidak Akurat
Di sisi lain, Crypto Slate melaporkan bahwa tuduhan CEO baru FTX, John Ray, tidak akurat terkait akses tidak sah ke sistem bursa kripto perusahaan, alias peretasan.
Komisi Sekuritas Bahama (SCB) melayangkan hal tersebut dengan mengungkapkan bahwa John Ray hanya mengandalkan pernyataan individu terkait serangan peretasan.
Komisi menilai, itu adalah pernyataan yang tidak dapat diandalkan dan dapat berujung pada masalah membuat tuduhan yang melebihi batas dan tidak akurat.
SCB pun mengungkapkan bahwa tindakan tepat waktu yang dilakukan Alameda Research untuk melindungi dana pengguna dari serangan peretasan telah disalah artikan.
Komisi Bahama tersebut menilai bahwa pernyataan yang dibuat oleh Alameda membuktikan kebijaksanaan dalam keputusannya.
Tetapi, John Ray mengatakan bahwa telah ada bukti kuat bahwa pemerintah Bahama bertanggung jawab untuk mengarahkan akses tidak sah ke sistem FTX pasca mengajukan kebangkrutan.
John juga menuduh Petinggi FTX, Sam Bankman-Fried dan Gary Wang, sebagai dalang di balik peretasan tersebut. Skandal ini kian memanas. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.