Alasan Kripto ETH Melibas Sementara SHIB, Setelah Metaverse Shiba Inu Diumumkan

Harga kripto Ether (ETH) justru meningkat beberapa hari setelah pengembang Shiba Inu mengumumkan hadirnya metaverse mereka, SHIB:The Metaverse pada bulan lalu. Harga SHIB sendiri tak menguat signifikan. Apa sebab dan sepatutnya Shiba Army harus lebih bersabar?

Pengumuman metaverse Shiba Inu pada akhir Maret 2022 itu diantisipasi sebelumnya dengan kenaikan harga token yang cukup lumayan. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya, harga SHIB nyaris tidak bergerak positif. Namun, harga ETH telah meningkat di hari-hari berikutnya. Apa pasal?

Kejutan Metaverse Shiba Inu

Sebuah catatan di ekosistem Shiba Inu pada 30 Maret 2022, metaverse sudah resmi meluncur di situs Shib.io. Memang belum ada tampilan metaverse seperti Decentraland, melainkan proses pemesanan tanah virtualnya terlebih dahulu.

Metaverse Shiba Inu akan menampilkan 100.595 tanah virtual pada hari-hari awal pengembangan, 36.431 plot akan dibuka di empat distrik, dengan harga yang berbeda-beda.

BACA JUGA  Dogecoin (DOGE) vs Shiba Inu (SHIB), Memecoin Mana yang Bakal Samai Kentungan RenQ Finance (RENQ) selama tahun2023?

Namun ada pernyataan unik di situs itu, bahwa SHIB sendiri tidak digunakan sebagai alat pembayaran pembelian tanah virtual itu, melainkan menggunakan native crypto blockchain Ethereum, yakni Ether (ETH), jaringan tempat bersemayamnya token SHIB.

Pun lagi, diperlukan token LEASH dan NFT Shiboshi yang di-lock di smart contract khusus agar bisa memesan tanah virtual itu. Cara ini pun terkesan sangat eklusif, karena pasokan token LEASH dan NFT Shiboshi tidak sebanyak SHIB.

Alasan Tidak Pakai SHIB, Tetapi ETH

Sejumlah pecinta Shiba Inu cukup heran dengan keputusan itu, bahwa use case SHIB sendiri tidak digunakan sejak awal metaverse ini diluncurkan.

Belakangan pengembang menjawab “kegundahan” itu, bahwa jika SHIB yang digunakan sebagai alat pembayaran berdampak pada turunnya nilai SHIB di pasar, karena SHIB itu akan dialihkan untuk membayar sejumlah vendor pengembangan metaverse ini.

BACA JUGA  Aktivitas Whale SHIB Melejit, Ada Aksi Serok-serok di Tengah Koreksi Pasar

Menurut pengembang, ETH dipilih, karena terhitung lebih likuid daripada SHIB dan bisa langsung ditukar menjadi stablecoin. Inilah yang akan diserahkan kepada pengembang pihak ketiga.

“Menggunakan SHIB mengandung risiko, karena kita perlu menekan harga SHIB sendiri, ketika itu diuangkan. Itu jauh dari rencana kita,” sebut pengembang.

Jadi, apa relasi peningkatan harga ETH lebih tinggi dibandingkan SHIB akhir-akhir ini? Jawabannya adalah respons positif pendukung Shiba Inu berkat metaverse tercermin dari naiknya harga ETH setelah beberapa hari diumumkan. Dengan kata lain, pendukungnya membeli ETH memang untuk membeli tanah virtual itu.

Sejauh ini pengembang Shiba Inu cukup pas mewujudkan janji-janji mereka dan bertahan di 20 besar versi Coinmarketcap.com, serta mekanisme burn oleh publik masih berjalan, walaupun tingkat persaingan di metaverse ini semakin ketat. Semakin banyak pemain baru, baik dari ranah blockchain dan tradisional yang mencicipinya gurihnya pasar.

BACA JUGA  Shiba Inu Melakukan Burn 96 Juta SHIB, Apa Dampaknya?

Untuk sementara, di tengah luruhnya pasar kripto, akibat penguatan dolar AS, maka pecinta Shib Inu perlu menanti lebih lama lagi untuk mendapatkan tapak naik lebih tinggi, selain menantikan peluncuran Shibarium, teknologi transaksi kripto Layer-2 termasuk SHI, stablecoin yang disebut unik. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait