Alat uji coba blockchain harus mampu menjalankan jaringan blockchain dalam kondisi yang bisa diulang. Selain itu, pengaturan uji coba harus mudah dan fleksibel serta bisa dikustomisasi untuk blockchain tertentu. Biaya yang masuk akal juga menjadi salah satu pertimbangan alat uji coba yang baik. Berikut adalah beberapa alat uji coba dan tolok ukur bagi sistem blockchain.
1. Gremlin. Sistem terdistribusi disebut kuat jika terus berjalan ketika muncul masalah pada komputer peladen (server) dan jaringan, seperti jaringan yang melambat, penyimpanan berlebihan, layanan eksternal tidak tersedia, kegagalan peranti keras dan lainnya.
Gremlin menggunakan pendekatan Chaos Engineering dan menciptakan berbagai masalah, seperti beban berlebih, mematikan bagian-bagian tertentu dan lainnya. Melalui Gremlin, pengembang dan administrator dapat melacak apa yang terjadi bila sistem rusak dalam lingkungan yang terkendali.
2. Hyperledger Caliper. Caliper adalah solusi spesifik yang saat ini mendukung sejumlah blockchain dalam keluarga Hyperledger, dan juga Ethereum. Alat ini membantu uji coba blockchain dan kontrak pintar sekaligus mengetahui pengaturan simpul.
Simpul blockchain dijalankan di docker pada mesin tertentu. Selanjutnya, pengembang bisa memiliki aturan uji coba dan mendapatkan hasilnya setelah diluncurkan. Caliper merupakan alat yang digunakan untuk mengembangkan inti blockchain, algoritma konsensus, mesin virtual untuk memroses kontrak pintar, sistem peer-to-peer dan mekanisme sistem lainnya.
3. MixBytes Tank. Alat ini muncul saat pengembangan algoritma konsensus bagi jaringan berbasis EOS dan uji coba parachain berdasarkan Parity Substrate (Polkadot). MixBytes Tank mirip dengan Hyperledger Caliper dari sisi fungsi, sebab mengumpulkan banyak ukuran-ukuran penting dari simpul suatu sistem terdistribusi.
Alat ini mendukung berbagai layanan cloud untuk meluncurkan banyak simpul, melakukan prosedur pengaturan dini, distribusi simpul secara geografis, emulasi masalah packet loss, menjalankan beberapa tolok ukur di mesin-mesin berbeda, dan mengumpulkan metrik penting serta mematikan seluruh jaringan tes.
MixBytes Tank membantu deteksi awal kesalahan dalam algoritma yang terjadi di jaringan nyata dengan jumlah peladen dan mesin klien yang terdistribusi secara geografis. Alat ini melacak apa yang terjadi pada simpul blockchain bila klien mengirim transaksi berulang-ulang.
4. Whiteblock Genesis. Alat ini lahir sebagai platform uji coba blockchain berbasis Ethereum, dan dapat menjalankan jaringan, menciptakan sejumlah akun, meluncurkan sejumlah klien, mengatur topologi jaringan, mengatur bandwidth dan parameter packet loss serta menjalankan tes.
Dengan Whiteblock Genesis, pengembang bisa mengatur uji coba yang terperinci secara otomatis bagi perubahan kode signifikan. Pengembang bisa menemukan kesalahan dengan cepat dan mengukur dampak perubahan terhadap parameter penting dalam jaringan, seperti kecepatan transaksi dan konsumsi sumber daya.
5. Madt. Madt menciptakan topologi jaringan serta jumlah peladen dan klien yang dibutuhkan dengan menggunakan skrip sederhana. Setelah itu, Madt menjalankan jaringan di beberapa docker dan meluncurkan antarmuka untuk melacak pesan dari peladen dan klien. Madt bisa digunakan dalam uji coba blockchain untuk memeriksa status data saat ada penundaan transfer data ke simpul. [hackernoon.com/ed]