Alphaton Capital Corp mengumumkan langkah strategis dengan akan mengakuisisi altcoin TON senilai US$100 juta, setara Rp1,65 triliun, untuk membangun model treasuri aset digital yang terintegrasi dengan ekosistem Telegram.
Keputusan ini disampaikan bersamaan dengan rebranding perusahaan dari Portage Biotech Inc. (PRTG) menjadi AlphaTON Capital Corp dengan ticker baru “ATON” yang berlaku efektif mulai Kamis (4/9/2025).
Akuisisi ini didukung melalui kombinasi pendanaan. Perusahaan mengantongi sekitar US$38,2 juta dari private placement melalui penjualan 6,7 juta saham biasa dengan harga US$5,73 per saham.
Selain itu, Alphaton juga memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$35 juta dari BitGo Prime, yang dijamin dengan altcoin TON. Transaksi pembiayaan ini ditargetkan rampung pada Jumat mendatang (5/9/2025).
Menariknya, di tengah pengumuman ini, harga Toncoin tercatat mengalami kenaikan 2,27 persen dalam 24 jam terakhir, menambah optimisme terhadap prospek aset digital tersebut.
Alphaton Capital Optimistis Altcoin TON Bawa Peluang Besar
Alphaton Capital menegaskan bahwa investasi besar ini tidak hanya bersifat spekulatif, melainkan dirancang untuk membangun nilai jangka panjang melalui tiga pilar utama.
Pertama, akuisisi altcoin TON sebagai aset strategis. Kedua, menghasilkan yield berkelanjutan melalui validasi jaringan dan staking, yang sekaligus memperkuat infrastruktur blockchain. Ketiga, pengembangan ekosistem Telegram melalui mini apps, protokol DeFi, aplikasi game, hingga solusi bisnis berbasis blockchain.
Pendiri dan CEO Alpha Transform Holdings sekaligus salah satu Pendiri Nasdaq Global Corporate Solutions, Enzo Villani, menyampaikan optimisme bahwa langkah ini akan membuka peluang besar di industri aset digital.
“Integrasi platform seperti Telegram dengan blockchain merupakan salah satu peluang pasar paling signifikan sejak diperkenalkannya Bitcoin. Dengan menjembatani pasar tradisional dengan ekosistem yang sedang berkembang ini, kami memposisikan para pemegang saham kami untuk berpartisipasi dalam fase penting berikutnya dalam adopsi aset digital,” ujar Villani dalam siaran pers.
Sementara itu, Brittany Kaiser, yang resmi ditunjuk sebagai CEO AlphaTON Capital, menegaskan bahwa ekosistem Telegram menjadi fondasi penting untuk memperluas adopsi blockchain di tingkat global.
“Dengan ekosistem Telegram yang memiliki satu miliar pengguna dan arsitektur blockchain TON yang tangguh, kami berinvestasi untuk masa depan di mana pengguna memiliki data dan aset digital mereka sendiri, pengembang berinovasi tanpa hambatan dan inklusi keuangan menjadi realitas global,” ujar Kaiser.
Perubahan manajemen juga menjadi bagian penting dari strategi baru ini. Selain Kaiser, Alphaton juga menunjuk Villani sebagai Executive Chairman sekaligus Chief Investment Officer.
Keduanya diharapkan memperkuat arah strategis perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar di sektor blockchain yang sedang berkembang.
Dukungan Mitra dan Prospek Ekosistem
Untuk mendukung rencana ekspansi, Alphaton Capital membangun jaringan kolaborasi dengan sejumlah mitra strategis dan penasihat industri.
Daftar nama besar yang terlibat meliputi Anthony Scaramucci (SkyBridge), Michael Terpin, hingga Pendiri WallStreetBets, Jaime Rogozinski.
Dari sisi kelembagaan, Alphaton juga menggandeng perusahaan dan protokol kripto seperti BitGo, Animoca Brands, Kraken, Crypto.com, DWF Labs, serta P2P.org.
Dengan dukungan jaringan tersebut, Alphaton menargetkan penguatan posisi sebagai pemain utama dalam adopsi blockchain yang berfokus pada utilitas nyata. Ekosistem Telegram yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan dipandang sebagai katalis penting untuk memperluas basis pengguna blockchain.
Melalui TON, perusahaan berharap dapat menghadirkan inovasi layanan keuangan digital yang lebih terbuka, transparan dan inklusif.
Langkah Alphaton Capital ini juga menandai meningkatnya keterlibatan institusional dalam aset digital.
Dengan menyuntikkan dana jumbo ke TON, Alphaton bukan hanya memperlihatkan keyakinan terhadap potensi jangka panjang proyek tersebut, tetapi juga memberikan sinyal kuat tentang arah perkembangan industri kripto di tengah meningkatnya integrasi antara aplikasi popular dan teknologi blockchain. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.