Altcoin Digadang Jadi Sorotan Investor Global di Q4, Ini Sebabnya

Banner IUX

Kuartal IV (Q4) 2025 diprediksi bakal menjadi momen krusial bagi sejumlah altcoin. Dalam sebuah video terbaru di kanal Altcoin Buzz, dibahas bagaimana keyakinan keluarga Trump terhadap aset digital, khususnya lewat inisiatif World Liberty Financial (WLFI) dan rencana peluncuran ETF baru, bisa menjadi pemicu gelombang adopsi berikutnya.

Latar Belakang Politik dan Dorongan ke Arah Kripto

Keyakinan Eric Trump terhadap kripto bukan datang tiba-tiba. Sejak 2021, keluarga Trump mengalami penutupan sekitar 300 rekening bank oleh Capital One, diikuti bank-bank lain.

Situasi tersebut mendorong mereka mencari alternatif, hingga akhirnya tertarik pada kripto yang dinilai lebih cepat, lebih murah dan lebih transparan.

Eric bersama Donald Trump Jr. kemudian mendirikan World Liberty Financial (WLFI), sementara Presiden AS Donald Trump meluncurkan beberapa NFT dan memimpin arah kebijakan yang lebih ramah kripto saat kembali ke Gedung Putih.

Ia bahkan menunjuk pejabat yang lebih terbuka pada inovasi digital, termasuk di lembaga seperti SEC.

“Eric Trump menilai kripto bukan hanya soal investasi, tapi bagian dari strategi bisnis yang kini mengambil porsi sekitar 50 persen dari aktivitasnya,” ujar host Altcoin Buzz, Maddie.

BACA JUGA:  Persaingan Crypto ETF Kian Panas, Dua Altcoin Ini Ambil Spotlight

Dampak Shutdown Pemerintah AS

Namun demikian, tidak semua berjalan mulus. Sejak 1 Oktober, pemerintah AS resmi mengalami shutdown. Kondisi ini berpotensi menunda persetujuan ETF berbasis kripto yang banyak ditunggu investor.

Walau demikian, SEC telah meminta emiten menarik sejumlah pengajuan 19B-4 karena dianggap tak lagi relevan pasca standar generik disetujui. Hal ini bisa mempercepat proses regulasi begitu pendanaan pemerintah kembali berjalan.

Dengan latar belakang tersebut, WLFI tetap mempersiapkan peluncuran stablecoin USD1 di jaringan Aposto. Langkah ini disebut akan menjadi penopang utama strategi mereka.

Bitcoin, Ethereum dan Jejak Trump Media

Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) masih memimpin pasar. Trump Media bahkan mengajukan ETF berbasis kripto biru dengan komposisi 70 persen BTC, 15 persen ETH, serta tiga altcoin lain.

Ada pula rencana ETF lain dengan porsi 75 persen BTC dan 25 persen ETH yang direncanakan melantai di bursa New York Stock Exchange (NYSE) ARCA.

BACA JUGA:  1 Juta Ethereum (ETH) Aktif Kembali Setelah 8 Tahun

Keterlibatan keluarga Trump di sektor ini juga tercermin dari kepemilikan sekitar 20 persen saham American Bitcoin Core (ABTC), perusahaan penambangan yang sempat melesat ke harga US$14,52 di awal September, meski kini kembali di kisaran US$6,85.

Altcoin Solana, Cronos dan XRP Masuk Daftar

Selain BTC dan ETH, Trump Media juga memasukkan Solana (SOL) dengan bobot 8 persen. Kehadiran SOL di dalam ETF diyakini akan meningkatkan legitimasi dan adopsinya di kalangan investor institusi maupun ritel.

Apalagi, faktor politik bisa memunculkan fenomena yang dijuluki “Trump bump,” yakni dorongan sentimen pasar karena dukungan figur publik.

Altcoin lain yang disorot adalah Cronos (CRO) dengan porsi 5 persen. Token besutan Crypto.com ini mendapat dukungan lewat kemitraan antara Trump Media dan Yorkville Acquisition Corps.

Bahkan, ada strategi untuk membangun perusahaan pengelola aset digital yang menargetkan kepemilikan CRO senilai sekitar US$1 miliar.

BACA JUGA:  Google Satukan AI dan Stablecoin, Buat Cara Bayar Jadi Berubah

Sementara itu, Ripple (XRP) mendapat alokasi 2 persen. Walaupun porsinya kecil, efek dari masuknya XRP ke ETF tetap diperkirakan mendongkrak permintaan institusional dan memperluas visibilitasnya di pasar global.

Harapan di Kuartal Penentu

Jika rencana ETF ini mendapat lampu hijau pada Q4 ini, dampaknya bisa menciptakan momentum baru bagi pasar altcoin. Dukungan politik, penguatan regulasi dan potensi arus dana dari investor institusi dipandang menjadi katalis penting.

Meski ada risiko jangka pendek dari ketidakpastian politik seperti shutdown pemerintah AS, pasar tetap menunggu kepastian regulasi ETF. Bagi investor, kehadiran instrumen resmi di bursa besar memberikan alternatif untuk terlibat tanpa harus memiliki kripto secara langsung.

Di sisi lain, langkah ini juga bisa menjadi ujian apakah faktor politik mampu mengubah lanskap adopsi kripto atau hanya sekadar memicu hype sesaat. Namun untuk saat ini, semua mata tertuju pada kuartal terakhir 2025, yang bisa saja menjadi titik balik besar bagi altcoin-altcoin tersebut. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait