Altcoin Ethereum (ETH) mencetak tonggak penting dalam pasar derivatif dengan mencatatkan open interest (OI) tertinggi sepanjang sejarah.
Berdasarkan data dari analis on-chain Carmelo Aleman di platform CryptoQuant, OI Ethereum mencapai US$34,11 miliar pada hari Jumat (22/8/2025). Kenaikan ini memperbarui rekor sebelumnya yang berada di angka US$31,41 miliar pada 17 Agustus, menandai lonjakan 8,61 persen hanya dalam waktu lima hari.
Rekor baru ini menegaskan bahwa Ethereum tengah berada di zona krusial, dengan sensitivitas tinggi terhadap katalis makroekonomi, aliran dana institusional, serta dinamika on-chain.
OI yang tinggi menunjukkan semakin banyaknya kontrak berjangka yang masih terbuka, mencerminkan peningkatan likuiditas. Namun, kondisi ini juga membawa risiko volatilitas jika terjadi ketidakseimbangan posisi long yang berlebihan.
“Open interest yang tinggi bisa menjadi bahan bakar untuk reli naik, tapi juga dapat menjadi pemicu koreksi jika pasar mengalami likuidasi massal,” ujar Aleman.
Lonjakan Akumulasi dan Minat Institusional
Selain peningkatan dalam kontrak derivatif, altcoin ETH juga mencatat penguatan harga signifikan dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan data CoinMarketCap, ETH naik 10,90 persen dalam sehari, melampaui performa Bitcoin yang hanya tumbuh 3,84 persen di periode yang sama.
Pendorong lain datang dari sektor institusional. Saat ini, perusahaan publik tercatat telah mengakumulasi lebih dari 4,1 juta ETH senilai US$17,6 miliar.
Salah satu aksi paling menonjol berasal dari perusahaan SharpLink Gaming, yang pada 19 Agustus menambahkan 143.593 ETH (setara US$667 juta) dan langsung melakukan staking hampir 100 persen untuk memperoleh imbal hasil.
Aksi ini dinilai mengurangi pasokan likuid ETH di pasar sekaligus memperkuat status Ethereum sebagai penyimpan nilai.
Analis dari Bitcoinsensus juga menyoroti peningkatan jumlah dompet kripto yang menyimpan lebih dari 10.000 ETH. Aktivitas akumulasi besar oleh whale ini secara historis kerap mendahului reli besar di pasar, menambah sinyal positif terhadap prospek jangka pendek altcoin ETH.
Altcoin ETH Lampaui Level Teknikal Penting
Dari sisi teknikal, ETH berhasil menembus beberapa level resistance utama. Altcoin ini telah melewati garis Fibonacci retracement 23,6 persen di US$4.524 dan Simple Moving Average (SMA) 30 hari di US$4.040.
Indikator RSI 14 berada di angka 63,61, memberikan ruang kenaikan lebih lanjut sebelum masuk ke zona overbought. Sementara itu, histogram MACD memperlihatkan pelemahan momentum bearish yang mulai berbalik arah.
Target harga berikutnya diperkirakan berada di level Fibonacci retracement 38,2 persen di US$4.301 dan EMA 200 hari di kisaran US$2.970. Jika dorongan beli tetap konsisten dan tidak terjadi overheating pada funding rate, ETH diperkirakan dapat melanjutkan kenaikan ke kisaran US$5.000 dan lebih tinggi.
Namun demikian, Carmelo Aleman mengingatkan bahwa kondisi pasar yang penuh leverage tetap rawan koreksi tajam apabila terjadi tekanan jual mendadak.
“Jika terjadi gelombang likuidasi massal di sekitar level stop yang terkonsentrasi, harga dan open interest bisa jatuh bersamaan,” jelasnya.
Posisi Strategis Pasca Genius Act
Konteks makro juga turut memperkuat posisi altcoin ETH di pasar. Sejak pengesahan Genius Act di AS yang membuka keran adopsi aset digital, Ethereum menjadi salah satu aset yang paling banyak dibicarakan dan diburu investor.
Momentum ini dinilai berhasil memfokuskan aliran modal dan perhatian institusi ke jaringan Ethereum sebagai infrastruktur utama Web3.
Dengan kombinasi antara kekuatan teknikal, akumulasi institusional dan eksposur derivatif yang tinggi, ETH saat ini berada di pusat spekulasi dan strategi investasi global.
Meskipun volatilitas tetap menjadi faktor risiko utama, kondisi pasar menunjukkan bahwa Ethereum semakin mengukuhkan posisinya sebagai altcoin dominan dalam lanskap kripto global. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.