Altcoin HBAR dari jaringan Hedera telah mencatat lonjakan harga sebesar 16,88 persen dalam 24 jam terakhir pasca kabar listing-nya di platform perdagangan Robinhood.
Keputusan Robinhood untuk menambahkan dukungan terhadap HBAR membuka akses bagi lebih dari 20 juta pengguna di AS, sekaligus menandai tonggak penting dalam upaya adopsi ritel dan institusional aset digital tersebut.
Berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh CoinMarketCap, listing ini memicu lonjakan volume perdagangan secara signifikan, dengan total 713 juta HBAR berpindah tangan hanya dalam waktu satu jam setelah peluncuran.
Harga sempat menyentuh level tertinggi harian di US$0,2976 sebelum mengalami koreksi. Dengan pencapaian ini, HBAR menjadi aset kripto ke-29 yang tersedia di platform Robinhood, memperkuat posisinya dalam jajaran aset digital yang memiliki akses likuiditas luas di pasar AS.
Langkah Robinhood disambut positif oleh komunitas kripto dan analis pasar yang menilai bahwa ekspansi ini selaras dengan narasi adopsi enterprise yang selama ini dibangun oleh Hedera. Platform tersebut dikenal karena pendekatannya yang fokus pada kemitraan institusi besar, seperti sektor energi, keuangan dan rantai pasokan.
Altcoin HBAR Tembus Resistance, Tapi Risiko Jenuh Beli Mengintai
Dari sisi teknikal, HBAR menunjukkan sinyal penguatan yang kuat setelah berhasil menembus level resistance US$0,26, yang juga merupakan area Fibonacci 23,6 persen.
Indikator Relative Strength Index (RSI) 7-hari tercatat di angka 84,93, menandakan momentum bullish yang tinggi, namun juga mengindikasikan potensi kondisi jenuh beli alias overbought.
Sementara itu, indikator MACD menunjukkan histogram positif sebesar 0,0045 yang mendekati titik crossover bullish. Harga HBAR juga tetap berada di atas Simple Moving Average (SMA) 7-hari di kisaran US$0,2611.
Sejumlah analis menilai bahwa jika harga mampu ditutup konsisten di atas US$0,35, maka target jangka menengah dapat mengarah ke kisaran US$1,26 hingga US$3,30.
Namun demikian, tekanan potensial juga mengintai dari sisi pasokan. Berdasarkan rencana distribusi, sebanyak 17,03 miliar HBAR atau sekitar 34 persen dari total pasokan akan dirilis ke pasar hingga tahun 2025.
Kondisi ini dikhawatirkan menciptakan tekanan jual tambahan apabila tidak disertai dengan peningkatan permintaan yang sepadan dari investor ritel maupun institusi.
Optimisme Institusional dan Inovasi Teknologi Dorong Pertumbuhan
Kabar positif lainnya datang dari ranah kelembagaan. Grayscale dan 21Shares diketahui telah memperbarui dokumen kepercayaan (trust filings) mereka untuk altcoin HBAR, memicu spekulasi tentang potensi peluncuran produk ETF terkait altcoin tersebut.
Langkah ini dinilai memperkuat ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan permintaan dari kalangan investor institusi.
Selain itu, ekosistem jaringan Hedera juga menunjukkan perkembangan fundamental yang solid.
Data kuartalan terbaru mencatat bahwa kapitalisasi pasar stablecoin di jaringan ini meningkat 91,7 persen secara kuartalan, sedangkan total nilai terkunci (TVL) dalam aplikasi DeFi mencapai US$215 juta. Capaian ini menunjukkan peningkatan utilitas dan penggunaan jaringan Hedera dalam aktivitas ekonomi digital.
Di sisi teknologi, Hedera baru saja merilis pembaruan mainnet versi 0.63 pada hari Rabu (23/7/2025). Pembaruan tersebut mencakup optimalisasi MerkleDB serta penyesuaian struktur biaya transaksi, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan kecepatan jaringan.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Hedera dalam menarik lebih banyak pengembang dan pengguna ke dalam ekosistemnya.
Tak hanya itu, Hedera juga memperkenalkan Hedera Agent Kit pada kuartal ketiga 2025, sebuah alat pengembangan aplikasi terdesentralisasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Toolkit ini telah digunakan dalam beberapa proyek awal, termasuk pelacakan rantai pasokan melalui kerja sama dengan Blockchain for Energy, menandakan kesiapan jaringan ini dalam mengintegrasikan teknologi mutakhir ke dalam infrastruktur Web3. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.