Altcoin Ini Kuasai Narasi Altseason di Pertengahan 2025

Banner IUX

Wacana Altseason 2025 menguasai wacana pasar kripto di paruh kedua 2025 ini. Berikut altcoins yang be-return tinggi dalam 90 hari terakhir.

Pasar kripto sepanjang 90 hari terakhir semakin menegaskan pergeseran tren menuju fase altcoin season. Data dari Blockchain Center pada Rabu (20/8/2025) menunjukkan bahwa performa sejumlah altcoin jauh melampaui Bitcoin, sebuah kondisi yang memang menjadi ciri khas ketika altseason akan tiba. Fenomena ini menegaskan bahwa narasi besar kripto di pertengahan 2025 kini sedang dikuasai oleh altcoin, sementara Bitcoin hanya bergerak tipis di zona merah.

Berdasarkan data itu, indikasi masuknya pasar kripto ke fase altseason 2025 kian jelas sejak Agustus 2025. Mengacu pada data Blockchaincenter.net, skor altcoin season saat ini berada di level sekitar 51 poin, kendati lebih rendah dibanding puncaknya di Agustus yang sempat menyentuh 56 poin pada menjelang akhir Juni 2025.

Pencapaian paling menonjol datang dari PENGU yang berhasil melesat 103 persen dalam tiga bulan terakhir. Lonjakan ini menempatkan kripto bernarasi NFT ini di posisi puncak kinerja aset digital papan atas, sekaligus merefleksikan derasnya aliran modal spekulatif yang mulai keluar dari Bitcoin.

BACA JUGA: Pantera Capital: Sinyal Altseason 2025 Semakin Kuat

Tak jauh di belakang, MANTLE mencatatkan pertumbuhan 72,2 persen, UNI menguat 54,9 persen, sementara Ethereum (ETH) naik 52,5 persen. Keberhasilan ETH menjaga tren positif menjadi bukti bahwa aset terbesar kedua di pasar masih menjadi jangkar utama sekaligus lokomotif pergerakan altcoin.

Beragam altcoin yang naik tinggi dalam 90 hari terakhir yang semakin menguatkan wacana altseason di pertengahan 2025
Beragam altcoin yang naik tinggi dalam 90 hari terakhir yang semakin menguatkan wacana altseason di pertengahan 2025

Selain itu, sederet altcoin lain juga mencatatkan kenaikan mengesankan, termasuk LINK, CRO, XLM, TRX, hingga BCH, dengan penguatan antara 20 hingga 40 persen. Bahkan token besar seperti BNB, XRP, dan LTC tetap berada di zona hijau meski kenaikannya lebih moderat. Gambaran ini menunjukkan bahwa narasi altseason di pertengahan 2025 bukan hanya didorong oleh proyek baru atau spekulatif, tetapi juga oleh aset lama yang telah lama berakar dalam ekosistem kripto.

BACA JUGA:  AVAX Disuntik Dana Segar, Perusahaan Ini Gelontorkan US$465 Juta

BACA JUGA: Boom! Reli Ganas PENGU Disebut Mirip PEPE

Namun, altseason tidak serta-merta berarti semua altcoin bergerak positif. Justru sebaliknya, sejumlah aset mengalami tekanan signifikan. PI menjadi yang paling terpukul dengan penurunan 39 persen dalam 90 hari terakhir, disusul XMR yang anjlok 35,7 persen. RENDER dan PEPE juga jatuh dalam dengan koreksi masing-masing 32,2 persen dan 29,5 persen. Beberapa aset lain seperti APT, TIA, dan KAS melemah di kisaran 20 hingga 28 persen. Kondisi ini menandakan bahwa meskipun altseason belum resmi tiba, arus modal sangat selektif, hanya mengalir ke altcoin yang memiliki sentimen kuat.

Bitcoin sendiri turun tipis 0,7 persen dalam periode yang sama. Dalam konteks altseason, kinerja datar Bitcoin bukanlah hal negatif, melainkan prasyarat. Indeks altcoin season Blockchain Center mendefinisikan fase altseason terjadi ketika 75 persen dari 50 altcoin teratas mengungguli kinerja Bitcoin dalam 90 hari terakhir. Fakta bahwa BTC stagnan sementara mayoritas altcoin menunjukkan performa lebih baik justru mengonfirmasi bahwa altseason memang sedang berjalan.

BACA JUGA:  Dorongan Baru Pasar Kripto: Solana, The Fed dan M2 Jadi Kunci

Fenomena ini memperlihatkan siklus khas pasar kripto. Saat fase dominasi Bitcoin, investor cenderung bertahan pada aset yang dianggap paling aman. Namun, ketika altseason dimulai, modal mengalir deras ke altcoin dengan potensi imbal hasil lebih besar. Lonjakan spektakuler seperti yang dialami PENGU dan MNT memperlihatkan potensi luar biasa dari rotasi modal ini. Di sisi lain, penurunan tajam seperti yang dialami PI dan XMR menjadi peringatan bahwa altseason bukan tanpa risiko. Investor dituntut selektif dalam menilai proyek yang berpotensi bertahan di tengah persaingan ketat.

Sementara itu, data dari Coinmarketcap di atas menunjukkan bahwa indeks Altcoin Season saat ini berada di level 45,

Sementara itu, data dari Coinmarketcap di atas menunjukkan bahwa indeks Altcoin Season saat ini berada di level 45 dalam 90 terakhir, sedikit bergeser dari posisi 46 pada hari sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan pekan lalu di 42. Angka ini menempatkan pasar dalam fase netral, di antara dominasi Bitcoin dan altcoin.

Tercatat, pada Desember 2024 indeks sempat menyentuh level tertinggi tahunan di 87 yang menandai kuatnya altseason, sementara titik terendah terjadi pada April 2025 di level 12, ketika pasar sepenuhnya dikuasai Bitcoin.

Grafik 90 hari terakhir juga memperlihatkan bahwa meski kapitalisasi pasar altcoin sempat menanjak mendekati momentum altseason, saat ini tren kembali melandai, selaras dengan penurunan skor indeks dari level puncak di awal Agustus.

BACA JUGA:  Bersiap! Token Unlock Minggu Ini Tembus US$790 Juta

Sebelumnya Pantera Capital menilai sinyal altseason 2025 semakin kuat. Pantera menyebut pasar kripto telah memasuki fase kedua siklus bull, di mana altcoin historisnya mulai melampaui Bitcoin. Kenaikan pangsa pasar altcoin dari 28 persen pada Januari menjadi 44 persen di Agustus 2025 memperkuat narasi tersebut, terutama dengan Ethereum yang menjadi motor utama berkat dominasi stablecoin dan aset dunia nyata (RWA) di jaringannya.

Mereka menyebutkan, lonjakan altcoin besar seperti ETH, UNI, dan MNT dibandingkan stagnasi Bitcoin menegaskan rotasi modal ke aset alternatif. Pantera juga menyoroti dukungan regulasi baru di AS, termasuk GENIUS Act dan CLARITY Act, yang memberi kepastian hukum bagi altcoin. Dengan masuknya institusi besar seperti BlackRock, Robinhood, dan JPMorgan ke pasar tokenisasi, Pantera menegaskan bahwa altseason kali ini bukan sekadar fenomena spekulatif, melainkan kombinasi momentum siklus, inovasi teknologi, dan kebijakan yang lebih ramah bagi altcoin.

Dengan dominasi narasi altseason di pertengahan 2025, lanskap kripto kembali menegaskan sifat siklusnya yang berganti antara kekuatan Bitcoin dan gelombang altcoin. Untuk sementara, altcoin jelas memegang kendali, sementara Bitcoin rela memberi jalan. Pertanyaan terbesar kini bukan lagi apakah altseason sedang berlangsung, melainkan berapa lama fase ini bisa bertahan sebelum pasar kembali mengalihkan perhatian ke BTC sebagai poros utama. [ps]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait