IKLAN

Altcoin LINK Bisa Sentuh US$100? Ini Pendorongnya

Harga altcoin Chainlink (LINK) kembali menjadi sorotan setelah sempat menembus kisaran US$24 pada pertengahan Agustus. Kini, muncul prediksi berani bahwa koin ini bisa menyentuh US$100 pada tahun 2025.

Meski terdengar ambisius, sejumlah faktor mendasar memang menunjukkan bahwa Chainlink tengah membangun momentum yang berbeda dari altcoin lain.

Chainlink Reserve dan Efek Kelangkaan

Salah satu pendorong utama optimisme adalah peluncuran Chainlink Reserve, sebuah cadangan on-chain yang dibentuk untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang jaringan.

Cadangan ini dikumpulkan dari pendapatan riil Chainlink, baik dari perusahaan besar maupun layanan on-chain, lalu secara otomatis dikonversi menjadi altcoin LINK.

Menariknya, koin yang masuk ke reserve akan dikunci dalam jangka panjang dan tidak dapat ditarik dalam beberapa tahun ke depan.

Meskipun bukan mekanisme burn, langkah ini pada praktiknya mengurangi pasokan beredar dan menciptakan kelangkaan. Transparansi juga terjaga karena semua transaksi cadangan bisa dipantau publik di blockchain.

“Semua orang bisa melihat bahwa akumulasi LINK ini nyata. Tidak ada trik tersembunyi, dan justru inilah yang membangun rasa percaya di kalangan investor institusional maupun ritel,” ujar host Altcoin Buzz, Maddie.

BACA JUGA  Analis Popular Melihat Potensi Reli Hebat Ethereum vs Bitcoin, Imbas Keputusan ETF yang Begitu Lama

Peran Chainlink dalam Tokenisasi RWA

Lebih lanjut lagi, Chainlink juga memainkan peran penting di sektor aset dunia nyata (RWA), yang disebut-sebut sebagai salah satu area paling menjanjikan di industri kripto. Melalui protokol Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP), Chainlink memungkinkan transfer aman dan lancar dari aset yang ditokenisasi antar berbagai blockchain.

Selain itu, layanan Proof of Reserve yang ditawarkan Chainlink membantu memastikan bahwa aset digital benar-benar didukung oleh cadangan off-chain seperti fiat, komoditas, atau sekuritas.

Hal ini memberikan jaminan bagi investor yang lebih tertarik pada aset yang ditokenisasi, seperti saham Tesla atau obligasi, ketimbang token native dari proyek blockchain.

Platform RWA seperti Backed Finance dan Actionariat sudah menggunakan oracles Chainlink untuk data harga, verifikasi cadangan dan valuasi real-time. Dengan infrastruktur ini, investor bisa membayangkan transaksi saham Apple atau ETF secara on-chain dengan transparansi yang sama seperti membeli aset kripto biasa.

BACA JUGA  Pantau Tiga Altcoin Ini, Berpotensi Meledak di Juli 2025!

Integrasi Data ICE: Jembatan ke Pasar Tradisional

Pada 11 Agustus 2025, Chainlink juga telah mengumumkan kemitraan dengan Intercontinental Exchange (ICE), operator bursa NYSE.

Kolaborasi ini memungkinkan harga forex dan logam mulia milik ICE di sajikan langsung ke lebih dari 2.000 aplikasi blockchain. ICE sendiri menyediakan data ke lebih dari 300 bursa global, sehingga langkah ini memperluas akses DeFi terhadap data institusional berkualitas tinggi.

Integrasi ini bukan hanya menambah kredibilitas Chainlink, tetapi juga menegaskan posisinya sebagai jembatan antara keuangan tradisional dan ekosistem kripto. Dengan akses ke data premium, aplikasi DeFi berpotensi menghadirkan layanan yang lebih akurat dan kompetitif.

Aksi Whale dan Analisis Harga LINK

Meski saat ini harga LINK masih bergerak di kisaran US$22, koin ini telah naik 1,83 persen dalam 24 jam terakhir dan 4,45 persen dalam tujuh hari terakhir. Namun demikian, sentimen pasar tetap optimistis.

Ali Martinez, seorang analis kripto di platform X, memperkirakan target jangka menengah altcoin LINK ada di US$29 hingga US$46. Ia bahkan sempat menyebut bahwa jika level US$24 tertembus, jalan menuju US$95 akan terbuka lebar.

BACA JUGA  Altcoin Season Di Depan Mata, Siap-Siap Meledak Tanpa Ampun

Baru-baru ini, data terbaru juga menunjukkan adanya penarikan dua juta LINK senilai sekitar US$48 juta oleh whale dari bursa ke dompet non-kustodian.

Langkah tersebut jelas dianggap sebagai sinyal kepercayaan besar terhadap prospek jangka panjang LINK. Dalam konteks pasar kripto yang seringkali digerakkan psikologi, aksi whale semacam ini bisa menjadi dorongan sentimen yang kuat.

Apakah US$100 Realistis?

Bila dibandingkan dengan rekor harga sebelumnya di sekitar US$52, target US$100 memang berarti hampir dua kali lipat.

Namun, dengan cadangan on-chain yang memperketat pasokan, keterlibatan Chainlink di sektor RWA, serta integrasi data ICE yang membuka peluang baru, skenario ini tidak lagi terdengar mustahil. Bahkan Maddie sendiri menutup ulasannya dengan nada optimis.

“Semua elemen sudah ada, [seperti ] kelangkaan pasokan, permintaan yang terus tumbuh dan integrasi nyata dengan dunia finansial. Rasanya bukan tidak mungkin LINK menembus US$100 di tahun 2025,” ujarnya. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait