IKLAN

Amazon Sangkal Akan Menerima Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

Pihak Amazon menyangkal kabar yang beredar beberapa hari lalu, bahwa perusahaan toko daring itu akan menerima Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran.

“Terlepas dari minat kami pada sektor kripto ini, spekulasi bahwa kami akan menjadikan kripto Bitcoin sebagai alat pembayaran, tidaklah benar,” kata juru bicara Amazon kepada Reuters, Selasa (27/7/2021).

Kabar itu beredar sebelumnya lewat media daring bermarkas di London, City AM. Media itu mendapatkan informasi dari sumber anonim dari Amazon sendiri, bahwa perusahaan pimpinan Jeff Bezos itu akan menerapkan Bitcoin sebagai tambahan alternatif pembayaran di toko daring.

“Ini dimulai dengan Bitcoin. Ini adalah kunci tahap pertama dari proyek kripto ini, dan arahannya datang dari atas, yakni Jeff Bezos sendiri,” tutur sumber anonim itu kepada CityAM.

Juru bicara Amazon juga menegaskan, tidak akan menambahkan metode pembayaran baru dalam waktu dekat. Pihaknya tetap fokus pada apa yang diinginkan oleh pengguna mereka seperti saat ini.

Kabar dari sumber anonim itu menyusul informasi lowongan kerja oleh Amazon sendiri. Lowongan kerja itu memuat tugas khusus untuk menangani uang digital dan produk terkait teknologi blockchain.
Amazon menekankan pentingnya sektor itu, bahwa semakin banyak perusahaan mulai menerima mata uang digital itu untuk pembayaran. Padahal sebelumnya, banyak perusahaan berupaya menjauhi jenis aset baru itu.

Amazon, Jeff Bezos dan Bitcoin

Amazon sendiri bukannya tak bergerak lincah di sektor kripto. Pada November 2020 lalu misalnya, didukung investasi oleh CEO Amazon, Jeff Bezos, perusahaan Chipper Cash akhirnya memutuskan membuka layanan jual-beli aset kripto termasuk Bitcoin di aplikasinya untuk kawasan Afrika.
Selain aset kripto, aplikasi Chipper Cash bisa digunakan untuk perdagangan saham, seperti Tesla, Apple, dan Amazon.
Langkah terbaru itu setelah perusahaan mendapatkan dana investasi jumbo sebesar US$30 juta dalam putaran pendanaan Seri B.
Investasi itu dipimpin oleh firma modal ventura Ribbit Capital, dengan partisipasi Bezos Expeditions, perusahana ventura milik Jeff Bezos.
Didirikan pada tahun 2018 oleh Ugandan Ham Serunjogi dan Ghanaian Maijid Moujaled, Chipper Cash yang berbasis di San Francisco menawarkan layanan pembayaran peer-to-peer (P2P) melalui smartphone, tanpa biaya.
Layanan tersebut tersedia di tujuh negara Afrika, yakni Ghana, Uganda, Nigeria, Tanzania, Rwanda, Afrika Selatan, dan Kenya
Aplikasi itu memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima uang di seluruh Afrika
Pengguna Chipper Cash saat ini sekitar tiga juta orang dengan rata-rata memproses sekitar 80.000 transaksi setiap hari.

Elon Masih Dukung Bitcoin

Pekan lalu CEO Tesla, Elon Musk mengatakan pihaknya kemungkinan besar akan menerima Bitcoin lagi sebagai alat pembayaran. Sebelumnya beberapa bulan lalu Tesla sudah menundanya, karena khawatir produksi Bitcoin menggunakan energi listrik yang tak terbarukan.

BACA JUGA  Bitcoin Geser Posisi Amazon, Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia

Hanya saja pernyataan Elon kali ini mensyaratkan satu hal, bahwa 50 persen penambangan Bitcoin harus menggunakan sumber energi hijau, bukan batubara atau minyak bumi. [vins]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait