Dua raksasa ritel asal AS, Amazon dan Walmart, dikabarkan tengah menjajaki peluncuran stablecoin mereka sendiri. Kabar ini dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Jumat (13/6). Langkah tersebut memperlihatkan bahwa stablecoin kini bukan hanya domain perusahaan kripto, melainkan juga menarik minat korporasi multinasional.
Meski belum ada konfirmasi resmi, laporan tersebut menyebut bahwa Amazon dan Walmart tengah mempertimbangkan mata uang kripto yang dipatok terhadap dolar AS. Langkah ini diyakini sebagai upaya untuk menekan biaya transaksi lintas batas.
Walmart sendiri tercatat pernah menguji teknologi blockchain untuk digunakan dalam pembayaran logistik. Kesuksesan tersebut disebut sebagai salah satu alasan mengapa Walmart ingin memperluas implementasi blockchain ke ranah yang lebih luas, termasuk stablecoin.
Persaingan Semakin Ketat
Meskipun masing simpang siur, kabar Amazon dan Walmart meluncurkan stablecoin muncul seiring laporan bahwa Ant Group milik Jack Ma juga merambah sektor yang sama. Ini menandai persaingan baru antar raksasa global dalam dunia keuangan digital.
Tak hanya dari sektor ritel, raksasa teknologi seperti Google, Meta, dan Apple juga dikabarkan tengah menjajaki peluang serupa. Mereka disebut tengah memperluas potensi adopsi mata uang kripto berbasis fiat secara lebih luas.
Dari sektor keuangan, bank besar seperti Société Générale, Deutsche Bank, dan bahkan konsorsium bank AS juga dilaporkan tengah menyiapkan mata uang kripto berbasis fiat mereka untuk bersaing di pasar pembayaran digital.
Sementara itu, PayPal sudah lebih dahulu meluncurkan PYUSD, menjadikannya pionir di kalangan perusahaan non-kripto dan kemungkinan menjadi pemicu gelombang stablecoin korporat berikutnya.
Stablecoin Jadi Primadona BaruÂ
Minat terhadap stablecoin belakangan ini menunjukkan tren yang semakin menguat. Faktor stabilitas, efisiensi, dan kemampuan untuk terintegrasi dengan sistem keuangan tradisional menjadikannya solusi menarik bagi perusahaan yang ingin mengelola transaksi secara cepat dan efisien.
Jika rencana peluncuran mata uang kripto berbasis fiat dari Amazon dan Walmart terealisasi, ini bisa menjadi tonggak penting dalam transformasi sektor keuangan digital. Perusahaan raksasa mulai mengambil alih peran yang sebelumnya didominasi oleh pelaku industri kripto.
Walau belum ada kepastian, arah perkembangan ekosistem stablecoin mulai terbentuk. Dunia keuangan tampaknya tengah bersiap memasuki fase baru, di mana stablecoin tak lagi dipandang sebagai eksperimen semata, melainkan sebagai alat strategis yang digunakan oleh pemain besar untuk membentuk sistem pembayaran masa depan. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.